Hari pameran pun akhirnya tiba. Kevin tentu saja sibuk menyambut para tamu dan menjelaskan karya-karyanya. Sementara Juyeon sudah bersantai, ia berbicara dengan beberapa tamu.
Karena Kevin berasal dari keluarga yang di pandang jadi, hari ini banyak tamu-tamu penting yang datang. Hyunjae harus menyambut tamu-tamu itu. Sedikit lelah harus tersenyum terus menerus.
Akhirnya bagiannya dan Younghoon selesai. Mereka pun memutuskan untuk melihat-lihat pameran.
"Ah! bibirku sakit" protes Younghoon sembari meregangkan bibirnya yang lelah tersenyum.
Hyunjae juga mengikuti Younghoon yang meregangkan bibirnya. Ia tidak menyangka tamunya akan sebanyak itu.
Karya-karya milik Kevin memiliki suasana yang menenangkan. Benar kata Juyeon, karyanya lebih cocok dipajang di Jeju di mana orang-orang bisa menenangkan pikirannya di tempat yang sunyi dan indah itu.
"Seoul terlalu ramai untuk karya ini" ucap Hyunjae lirih.
Tiba-tiba Younghoon berhenti di depan salah satu lukisan dan mengeluarkan ponselnya untuk memotret lukisan itu.
"Ini bagus tapi aku tidak tau artinya" ujarnya sambil mengerutkan dahinya, "Pasti bagus dijadikan latar foto"
Hyunjae tertawa mencibir temannya itu, "Sini ku fotokan"
Younghoon tertawa dan memeluk Hyunjae yang bersiap untuk memotret temannya, "Ah! Hyunjae kau memang paling mengerti aku!"
Sangat dekat—terlalu dekat. Itu mengganggu pemandangan Juyeon. Ingin rasanya ia pergi dari kerumunan orang-orang ini dan pergi menghampiri Hyunjae.
Mereka pun beranjak untuk melihat karya-karya yang lain. Hingga Hyunjae berhenti di salah satu lukisan berjudul.
Unrequited Love
🎈🎈🎈
"Never seek to tell thy love
Love that never told can be
For the gentle wind does move
Silently invisiblyI told my love I told my love
I told her all my heart
Trembling cold in ghastly fears
Ah she doth departSoon as she was gone from me
A traveller came by
Silently invisibly
O was no deny"Sesaat setelah Jacob membaca lantunan puisi itu, sang guru pun menjentikan jarinya.
"Never Seek to Tell Thy Love by William Blake. Sekarang, kira-kira apa maknanya?" tanyanya sembari berjalan mengelilingi kelas.
Kepala-kepala tertuntuk, enggan membuat kontak mata dengan sang guru. Hyunjae juga ogah untuk menjawab. Ia menatap keluar jendela. Seperti biasa kelas itu sedang berolahraga. Fokus Hyunjae tertuju pada seorang laki-laki bernama Juyeon yang sedang berlarian di lapangan. Lagi-lagi wajahnya memanas.
Ketika orang yang sedaritadi ia ikuti itu tertawa bersama temannya, rasanya ia juga ingin ikut tersenyum. Siapapun yang melihat tatapan Hyunjae pasti akan tau kalau ia sedang jatuh cinta.
"Cinta yang tak terbalaskan..." gumam Hyunjae yang ternyata terdengar ke telinga sang guru.
"Bisa jelaskan, Hyunjae?" mendengar namanya dipanggil matanya melebar, sadar bahwa jawabannya terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
untold ; jujae
FanfictionIni tentang Hyunjae yang bertemu lagi dengan orang yang dulu pernah ia sukai, Juyeon. Sayangnya, kini perasaannya sudah berbeda. Walaupun saat pertama kali melihatnya lagi memori itu kembali, ia seratus persen yakin perasaannya tidak akan berubah...