"Ahh" Taehyung meregangkan otot-ototnya, setelahnya mulai mengedarkan pandangan.
Maniknya menangkap sesosok gadis yang tak asing. Gadis yang mengenakan pakaian sangat tertutup, dengan raut yang sama seperti yang dia tunjukkan pada malam itu.
"Ch-Cheon Yeeun?"
Pria itu sangat terkejut, benaknya berpikir bagaimana bisa gadis ini memasuki ruangannya tanpa seizinnya juga tanpa diketahui orang lain.
"B-bagaimana kau-"
"Ada urusan apa lagi dengan saya?"
Tanya pria itu heran namun sedikit tegas pada kalimat terakhirnya.
"Urusan apa lagi? Bukankah saya sudah bilang ingin menjalin hubungan dengan anda?" jawab gadis itu santai nan terkesan mengintimidasi.
"Hubungan katamu? Kau menyebut itu hubungan?!?"
"Bahkan malam itu kau pergi meninggalkan saya lagi, dengan keadaan yang sudah kau buat gila! Kau terkesan memanfaatkan saya nona!" ucap pria itu dengan penuh penekanan.
"Huh, bukankah anda juga begitu? Anda meninggalkan saya malam itu dengan bekas merah dileher saya"
"Sekarang katakan, siapa yang memulainya duluan? Dan untuk apa anda melakukannya?"
Tak kalah dari sang pria, gadis itu juga mengajukan pembelaan dimana hal itu membuat sang pria sedikit termakan kenyataan.
"Itu ketidak sengajaan! Kau tak-"
"Dapatkah saya mempercayai alasan yang tidak logis itu?"
"Melakukan itu dikatakan tidak sengaja? Apa karena saya sudah mabuk, anda jadi memanfaatkan situasi?"
Gadis itu terus mendesak sang pria membuat pria itu menampilkan raut pasrah seraya menghela nafas kasar.
"Huft, saya lelah. Saya akui saya salah malam itu, karena saya sendiri juga setengah mabuk"
"Lalu? Kau sebut itu adalah alasan?" Yeeun terus mendesak dengan maksud meminta kejelasan akan tindakan yang dilakukan Taehyung malam itu
"Ck. Lalu sekarang mau apa lagi? Ingin saya melukis dilehermu lagi?"
Begitu mendengarnya, gadis itu menyunggingkan 'smirk' menumpukan kedua tangannya pada meja didepannya, dia menatap pria itu dengan sangat dekat.
"Jangan macam macam, disini terdapat kamera pengintai ka-"
"Kenapa memangnya?" tanya gadis itu menurunkan nadanya
"Saya akan sangat senang sekali jika semua orang tahu tentang hubungan kita"
Taehyung menatap bingung gadis didepannya. Gadis ini sepertinya sudah tak waras, pikirnya
"Rupanya istri anda belum tahu hubungan kita ya?"
"Saya tidak pernah menganggap ini sebagai hubungan! Berhenti menggoda saya" ujar pria itu memperingatkan gadis didepannya agar tak lagi macam-macam dengannya.
"Pasti karena saya hanya memberi tanda dipakaian anda"
"Maka sekarang, biarkan saya melukis dileher anda" Yeeun, gadis itu menyentuh bagian dada sang pria yang terekspos dengan tangan kirinya.
Taehyung yang baru sadar akan penampilannya, segera menjauhkan dirinya dari gadis itu. Namun gadis itu mencari arah lain untuk mendekatinya
**
"Bibi, aku sudah sampai"
Pria bermarga Kim itu baru saja memasuki rumah keluarga besarnya. Selama ini dia tinggal sendiri diapartemen pribadinya sesekali mengunjungi sang kakek dan bibinya
"Ah kemarilah, ayo makanlah dulu"
Ny. Kim, Wanita paruh baya yang merupakan bibinya itu menyajikan makanan dimeja makan pada Seokjin. Seperti biasa, tanpa rasa sungkan Seokjin langsung menyantap makanan tersebut.
"Terimakasih sudah mampir, bibi harus pergi keacara teman bibi sebentar lagi"
"Baru saja Hyerim menelpon dia mau mampir ke kantor Taehyung sehabis dari rumah sakit, sekalian mengajaknya makan siang katanya"
"Makanya bibi memintamu kesini untuk menjaga kakek selagi kami pergi"
Tutur wanita paruh baya itu pada keponakannya yang asik menyantap makanan disampingnya.
"Iya, lagi pula aku sedang tidak sibuk kok bi"
"Eum, apa penyakit Hyerim kambuh? Mengapa dia kerumah sakit?" tanya pria itu seraya terus mengunyah makanan.
"Bibi tidak tau, dia hanya mengatakan jika dirinya sedang tidak enak badan"
"Jangan-jangan dia hamil bi?" tanya pria itu tiba-tiba yang seketika membuat sang bibi terperanjak.
"Hamil bagaimana?! Mereka saja memutuskan untuk tak memiliki anak"
"Sebenarnya Taehyung itu takut kehilangan istrinya, karena dokter bilang Hyerim tidak memungkinkan untuk mengandung apalagi melahirkan karena penyakit yang dia derita"
"Kami harus memilih antara dia atau bayinya nanti"
"Kalau sudah begitu, tentu Taehyung lebih mementingkan Hyerim. Kau tau sendiri kan dia begitu mencintainya"
"Makanya hingga sekarang kehidupan rumah tangga mereka itu seperti tanpa sex. Karena Taehyung menjaga dirinya dan istrinya"
Tutur wanita itu dengan nada yang menggambarkan emosi yang selama ini dipendamnya.
"Ah mengapa tidak mengadopsi anak saja? Mereka bisa langsung mencari bayi dari panti asuhan bukan?" tanya Seokjin yang tak sengaja membuat emosi bibinya semakin tersulut.
"Kau pikir bisa sembarang anak masuk keluarga ini?!"
"Entah anak dari siapapun itu jika bukan keturunan asli keluarga ini, bibi tak akan pernah menganggapnya sebagai cucu bibi"
"Anak itu nantinya juga tak akan mendapat warisan keluarga ini!" wanita paruh baya itu terus bertutur kata dengan nada tingginya membuat pria yang merupakan keponakannya itu bingung harus mengatakan apa.
"Ya kalau begitu mau bagaimana? Apa generasi keluarga Kim akan berhenti padaku dan Taehyung? Aku kan juga belum menikah" tanya pria itu tetap berusaha santai
"Maka cepatlah menikah!" ketus wanita itu.
"Ahh bibi.. Selalu saja aku" pria itu menghembuskan nafas kesal dengan raut polosnya membuat suasana hati sang bibi sedikit membaik.
"Haha, tapi tetap saja bibi menginginkan cucu dari putra bibi sendiri"
"Suruh saja Taehyung mencari istri baru" canda pria itu.
"Sudah"
"H-hah? Benarkah?" Seokjin hampir tersedak makanan kala mendengar satu kata yang diucap sang bibi tersebut.
"Ya, tapi dia menolak"
"Ash, sudah pasti. Lagi pula kalau dia menikah lagi bagaimana nasib istrinya? Apa dia bisa mencintai gadis itu seperti Hyerim? Dan juga nasib Hyerim nanti bagaimana?" pria itu sudah menduga, juga dia kenal betul dengan sepupunya, tak mungkin sepupunya itu tega melakukan hal itu pada wanita yang dicintainya.
"Huft entahlah. Habiskan makananmu! Bibi mau bersiap dulu"
Ny. Kim pergi meninggalkan Seokjin kekamarnya. Sementara Seokjin melanjutkan aktivitas makannya sebelum pergi menemui sang kakek untuk menjaganya.
***
Wanita yang merupakan istri dari pemilik perusahaan tersebut melangkah seraya sesekali mengulas senyum ramah pada orang-orang yang berlalu lalang dijumpainya. Wanita yang namanya sudah dikenal sebagai nyonya dari pemilik perusahaan itu menuju ruangan sang suami, tepat di jam makan siang.
Atas haknya, tanpa meminta izin siapapun dia membuka pintu ruangan suaminya. Sepasang matanya menangkap dua insan yang tengah berada disana.
Jangan lupa vote sama komennya yaa thank uu ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Imitation
RomanceCheon Yeeun, seorang gadis yang rapuh karena peristiwa diluar dugaan yang menimpa keluarganya. Gadis yang terkenal dengan latar kelas atas itu seakan kehilangan jati dirinya setelah menangkap basah sang ayah yang berselingkuh dengan teman baiknya, t...