Chapt. 10

26 3 3
                                    

"Sebuah umpan tak akan memperoleh hasil apabila yang diumpan tak tertarik untuk memangsanya."

"Anda memakan umpan yang saya berikan kemudian jatuh sendiri pada permainan anda. Ouh.. Atau.. Memang anda sendiri yang sedari awal sudah menaruh umpan?"

Taehyung hanya memijat pelipisnya sambil memejamkan mata. Dia tak bisa berkata apapun lagi, dia hanya bisa berharap sang istri tak mempercayai semua yang dikatakan gadis itu

Sementara Yeeun menatap tajam Taehyung. Dia paham betul dari reaksi yang ditunjukkan, pria itu sudah pasrah. Yeeun menyunggingkan senyum miring kemudian mengalihkan atensinya pada Hyerim

"Kau lihat bekas ini? Ini sudah sedikit memudar, karena ini adalah bekas yang pertamakali ditinggalkan suamimu" gadis itu menunjukkan bekas merah yang sudah nampak samar dileher kirinya kepada

"Tanyakan padanya! Kalau dia mencintaimu, bukankah dia tak akan merahasiakan apapun darimu?"

Hyerim hanya bisa menutup mulutnya dengan kedua tangannya yang dingin. Dia menangis, dia bingung harus memepercayai siapa

Disatu sisi sang suami yang sebelumnya tak pernah berdusta. Disisi lain, bukti yang ditunjukkan gadis itu terlalu nyata sehingga dirinya bahkan sang suami pun hanya diam terpaku tak bisa berkata sepatahpun

"Hyerim, maaf"

Taehyung meraih bahu istrinya, merangkulnya dan memegang tangan dingin wanita itu

"Semua yang dikatakannya tak seperti apa yang sesungguhnya terjadi"

Hyerim terdiam sejenak, melepaskan tangannya dari genggaman sang suami kemudian menatap sendu suaminya

"Maaf? Kenapa?"

"Kau meminta maaf? Itu artinya, kau benar melakukannya? K-kau pernah menjamah gadis ini?"

Taehyung tak tega melihat sang istri dengan keadaan seperti ini. Dia hendak memeluknya namun lagi lagi wanita itu enggan menerima pelukan sang suami

"Dengan diam mu ini, aku menganggap kau membenarkannya"

"Hikss mengapa? Mengapa kau menghianatiku?"

"Kau mengatakan hanya mencintaiku, kau tak mau kehilangan diriku bahkan kau merelakan semuanya demi diriku. Tapi sekarang apa? Aku bahkan tak pernah berpikir sedikit pun kau akan melakukan hal ini padaku"

Air mata dan beberapa kalimat yang diucapkan sang istri berhasil menyayat hati pria itu. Kelemahan terbesarnya adalah melihat istri yang dicintainya menderita apalagi saat ini wanita itu tengah menangis karena dirinya

"Hyerim, aku akan jelaskan semuanya. Tolong jangan percaya ucapan gadis itu! Dia berusaha menghancurkan keluarga kita"

"Mau jelaskan apalagi tuan Kim? Anda bahkan tak menjelaskan sedikit pun pada saya waktu itu. Anda malah menawarkan diri untuk melakukannya lagi" gadis itu menengahi, tidak, lebih tepatnya memperburuk suasana dengan pengakuannya yang semakin menyudutkan sang pria.

"Diam! Saya tidak sedang berbicara denganmu!" ketus Taehyung membuat Yeeun terdiam.

Gadis itu menyunggingkan raut seakan bersiap menyimak dusta yang akan dikatakan pria itu pada istrinya.

"Jika kau memiliki alasan yang jelas, maka jelaskan sekarang. Jelaskan pada kami"

Taehyung menghela nafas kasar, memejamkan mata sejenak untuk memulai kalimatnya.

"Aku melihat gadis ini dalam bar, dia mabuk berat. Aku tak tega keadaannya waktu itu juga mengingat dirinya adalah putri tuan Cheon, aku membawanya kesebuah hotel untuk menyelamatkannya dari lelaki mesum dalam bar itu"

"Aku ikut terjatuh saat membaringkan gadis ini, dan tak sengaja aroma parfum itu tercium. Parfum yang sama seperti milikmu"

"Dengan keadaanku yang setengah mabuk, aku terlarut dalam aroma itu sehingga aku tak sengaja meninggalkan bekas itu. Namun aku segera sadar. Aku langsung meninggalkannya saat itu juga"

Hyerim menangis mendengar setiap kata yang diucapkan sang suami. Kali ini dia menangisi dirinya sendiri karena merasa tak berguna. Dia tak bisa menjadi istri yang selayaknya bagi sang suami. Hingga suaminya harus menumpahkan hasratnya pada wanita lain.

Yeeun yang mendengar alasan itu, merasa sedikit tak enak hati karena tujuan pria itu yang terdengar berniat baik. Namun tetap saja, pria itu salah karena melakukan hal lain yang tak sepantasnya dilakukannya pada gadis lain

"Kami tak melakukan apapun selain itu. Setelahnya, gadis ini mencariku untuk melakukan rencananya. Dia menggodaku, menjebakku di malam itu"

"Kami tak melakukan hal lain lagi, selain hanya membuat kesalah pahaman" tutur Taehyung pada sang istri.

"Karena memang itu tujuan saya!" ucap Yeeun tiba-tiba.

Yeeun mendekatkan wajahnya pada wanita yang tengah menangis pilu mendengar penuturan suaminya. Dengan raut liciknya, Yeeun melontarkan kalimat yang semakin memperburuk situasi.

"Sudah dengar bukan? Itu artinya suamimu tertarik pada saya. Jika dia tak tertarik, tidak mungkin dia melakukannya hingga sebanyak ini"

"Jika kau tak bisa menghentikan ulah adikmu, maka saya tak akan melepaskan suamimu"

"Saya tak akan terjebak lagi dalam rencanamu! Saya sudah tau semuanya hari ini, maka saya tak akan terjebak untuk yang kedua kalinya" ucap Taehyubg seraya menjauhkan tubuh Yeeun dari sang istri.

"Menyerah bukanlah gaya saya. Sampai detik ini, bagaimana anda menilai saya?"

"Jika saya sudah berambisi, maka tak akan semudah itu saya lepaskan. Saya akan dapatkan apa yang saya inginkan, dengan cara apapun itu."

Kata demi kata yang diucapkan Yeeun sungguh membuat kedua insan itu takut. Benar, selama ini gadis yang dikenal dari nama besar ayahnya itu seakan mewarisi sifat sang ayah yang teguh akan ambisi dan pendirian.

"Dan kau, aku tidak main-main dengan perkataanku. Jika aku tak bisa menghancurkanmu dengan cara ini, maka aku akan menghancurkanmu dengan cara yang lebih kejam. Camkan itu!"

Yeeun pergi meninggalkan ruangan itu setelah berhasil mengancam dua insan yang memiliki sangkut paut dengan oknum penyeban kehancuran keluarganya. Gadis itu keluar dengan pakaian bagian atasnya yang tak dibetulkan. Benar, kain masih terbuka itu memperlihatkan sedikit bercak merah yang terdapat diarea lehernya. Hal itu tentu membuat para karyawan yang berada berlalu lalang disekitar terkejut. Melihat putri seorang pimpinan yang namanya sangat terkenal, berjalan keluar dari ruangan sang pemilik perusahaan itu dengan penampilan yang berantakan dan bercak merah.

Tn. Ahn yang tengah membawa minuman untuk atasannya itu buru buru memasuki ruang sang tuan. Dia masih ingat betul, gadis yang baru keluar dari ruang tuannya tadi adalah gadis yang beberapa hari lalu datang untuk memberikan 'tuduhan' pada sang tuan

Terlihat jelas Taehyung tengah memeluk sang istri yang masih terus menangis didalam sana. Tn. Ahn memutuskan untuk mengontrol keadaan diluar agar tak menjadi rumor buruk yang akan merugikan kedua pihak, terutama pihak sang tuan.

ImitationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang