MO - 18

4.7K 500 6
                                    

HANYA ada suara benturan kecil piring dengan sendok ataupun garpu di meja makan besar di kediaman keluarga Jung. Mark, Jeno serta Haechan saling melirik melihat raut wajah Taeyong yang sangat mengerikan dengan Jaehyun yang nampak tegang-

Jeno menggelengkan kepalanya, sungguh ada apa dengan Mommy nya? Mengapa terlihat semakin mengerikan saja- Eh tidak-tidak apa yang ia fikiran!

"Setelah makan selesai, Mommy ingin kalian mencuci piring yang kalian gunakan sendiri-sendiri. Tak ada penolakan!"

Tubuh ketiga remaja di hadapan Taeyong kini berjengit terkejut ketika ibu mereka berujar penuh penekanan, yang berdiri paling awal adalah Jeno disusul Mark lalu Haechan yang kebingungan

Jeno membawa piring kotornya dengan kedua tangannya yang sudah basah keringat dingin- ia ingat jika seseorang didekat ibunya itu melakukan kesalahan, maka makanan anehlah yang akan menjadi hidangan manakjubkan bagi Taeyong

Mengingat itu membuat sekujur tubuhnya merinding, ia mencuci piringnya di wastafel dengan gemetaran. Mark menaikkan satu alisnya bingung "Kau demam Jeno-ya?" Tanya Mark polos

Sementara itu, Haechan terkikik melihat kakak beradik aneh di hadapannya ini saling melontarkan pertanyaan dengan kaku "Jeno-ya bulu halus di tubuhmu berdiri, apakah hal tak baik akan datang kepada mu malam ini?" Haechan menakut-nakuti Jeno yang semakin gemetaran

Gerakan tangan Jeno kelewat cepat, tak sampai 20 detik Jeno selesai dengan piringnya lalu langkahnya langsung menyeret dirinya untuk pergi ke lantai atas menyisakan dua pasangan mate di dapur. Haechan terkikik melihat sifat asli Lee- umm Jung Jeno yang sangat menggemaskan di lain sisi, Mark menatap Haechan begitu tajam seolah-olah berkata 'Kau baru saja mengerjai adikku!'

Melihat itu Haechan mengangkat bahu acuh, dengan senyuman miring tangannya meraih piring milik Mark sebari melirik ke arah ibunda mate nya dengan was-was. Setelah sesi cuci piring selesai, kedua anak remaja tersebut undur diri untuk meninggalkan tempat semula- meninggalkan sepasang orang dewasa tengah bersitatap dengan tajam; ah- hanya si manis rupanya

~ my omega ~

"Ada apa?" Tanya Jaehyun santai, ia sedikit terbatuk saat menikmati santapan lezat yang sayangnya di temani oleh tatapan tajam Taeyong

"Apa katamu?!" Jaehyun yang geram akhirnya menatap bola mata besar tersebut sedikit memelas- apa ia melakukan kesalahan lagi? ayolah ini masih pagi

Taeyong membuang muka, enggan melihat suaminya "Kau melupakannya!"

Jaehyun bingung ingin mengatakan apa, memangnya ia melupakan apa? "Kau sudah tiga kali tidak menggunakan pengaman! Dan aku tidak akan mengampunimu dasar Jung brengsek Jaehyun!"

Gelak tawa si kepala rumah terdengar sangat mengesalkan bagi Taeyong, tidak tau kah bila ia sedang was-was? Omega memang ditakdirkan menjadi pemuas nafsu untuk Alpha nya, tapi bagaimana jika dia kembali hamil- umurnya sudah, shh sudahlah

"Aku selalu mengeluarkan nya berkali-kali, sepertinya ini tidak akan lama lagi" Jaehyun meminum air mineral pada gelas yang sebelumnya disediakan oleh Taeyong sebari tersenyum miring

Taeyong mengepalkan tangannya, matanya memanas hingga memerah siap mengeluarkan bulir kristal yang leleh mengenai pipi putih bak salju miliknya, sebelum hal itu terjadi Jaehyun menangkup wajah sang kekasih- memberi kecupan pada bibir lalu di dahi sebagai sebuah makna pemenang

Dengan itu membuat Taeyong tak jadi mengeluarkan isakan, namun sayangnya bibir penuh sejuta senyuman tersebut melengkung ke arah bawah-

"Apa yang ingin kau katakan- apa kau benar-benar tak ingin memberikan ku kesempatan bagaimana menjadi seorang ayah seutuhnya?" Jaehyun menatap raut wajah Taeyong yang muram, ibu jarinya mengusap pelan alis Taeyong hingga di pemilik memejamkan mata

Tukikan alis tak terlihat dalam raut wajah si manis, Taeyong mendekat ke arah dada sang Alpha guna memenangkan hatinya- bagaimana pun juga Jaehyun sekarang adalah Alpha seutuhnya baginya, hanya miliknya! Bagiamana bisa ia tahan berlama-lama tanpa adanya seorang Jung Jaehyun didalam kehidupan nya? Apa ia akan seperti mayat hidup seperti sebelumnya?

Jaehyun mencoba mengerti walaupun sebenarnya ia tidak memahami apa yang ingin Taeyong sampaikan kepada nya, surai milik Taeyong ia usap dengan sayang lalu ia membuka suara "Bagaimana dengan pertanyaan ku sayang?"

Taeyong membuka matanya, lalu tertutup seperti semula. Suara yang ia tahan sedari tadi kini ia lepas dengan lirihan "Alpha, aku hanya- hanya takut bila kau meninggalkanku kembali disaat aku tengah mengandung. Itu sangat menyedihkan, aku ingin memelukmu kala itu- tapi takdir menahanku tanpa belas kasih"

"Alpha- bisakah kau berjanji takkan meninggalkan ku lagi? Aku- aku hiks ingin mengandung anakmu" Tangisan Taeyong pecah, ia mengeratkan pelukannya pada sang Alpha. Jantung nya berdegup kian keras, antara lega dan malu menjadi satu- moment bagaimana Jaehyun yang akan memanjakannya saat ia mengandung sangat-sangat ia nantikan

Denyut pada dada Jaehyun tengah sang empu rasakan dalam diam, ia juga meneteskan air matanya sebagai kata ucapan maaf dalam benak

Jaehyun tersenyum, ia mengecup inci wajah sang Taeyong lalu mendekap tubuh Omeganya dengan erat "Ku harap, aku bisa selalu bersamamu. Hanya denganmu Jung Taeyong"

Jaehyun kembali memejamkan mata, ingin terus merasakan bagaimana jantungnya berdegup kencang menyiratkan bagaimana dirinya kini bahagia- sangat-sangat bahagia. .


~ my omega ~

"Jeno-yaaa" Pekik Jaemin

Jeno yang langsung mendaratkan handphone miliknya di telinga kini sedikit berjengit, saat suara teriakan Jaemin terdengar begitu nyaring- terlebih volume pada benda pipihnya ternyata dalam mode full

Diseberang sana, Jaemin menceritakan bagaimana ia merajuk kepada sang ayah dengan riang. Oh sepertinya Omega diseberang sana berhasil melakukan kejahatan kecil-

Jeno terdiam membuat Jaemin merasa tak dihiraukan sama sekali, suara riang kini terdengar seperti rengekan, Omega bermarga Na tengah membuat kesimpulan sendiri bahwa Jeno nya sengaja mengabaikan dirinya

"Apa Jeno bosan padaku?"

"Bagaimana bisa hiks, kita baru saja bertemu beberapakali. Nana- tidak menarik seperti yang Jeno inginkan?"

"Hiks Otousan"

Jeno gelagapan, ia tadi tak sengaja melamun karena terlampau merindukan suara Na Jaemin. Hal bodoh yang ia lakukan malah membuat Jaemin nya menangis menyalahkan diri, suara gaduh terdengar jelas- seperti seseorang tengah berlari

"HEI ANAK MUDA! APA KAU TELAH MENYAKITI PUTRA MANISKU?!"

tutt~

Sambungan telepon tiba-tiba mati, Jeno tak sempat menjawab teriakan ayah dari Jaemin. Hei- takkan ia kehabisan pulsa?

. .
TBC

VOTE, COMMENT, AND FOLLOW ME!

ENJOY THIS STORY!!

THANK YOU

[ 22 - 09 - 21 ]

hehe
merindukan mo?
.

channel telegram
mampir kesini, soalnya ada bocoran
dalam bentuk video. haha

https://t.me/TuannTvtq
https://t.me/taeyongtuan

MY OMEGA? [Jaeyong, Markhyuck, Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang