Dominus Dilectus

9.1K 756 124
                                    

Sano Manjiro atau lebih dikenal Mikey adalah pemimpin organisasi kriminal Bonten. Di bawah naungannya, Bonten menjadi organisasi yang terkenal memiliki reputasi buruk sepanjang masa.

Aktivitas ilegal seperti perjudian, pembunuhan, penipuan, prostitusi, dan narkoba. Semua hal-hal berbau kejahatan selalu berkaitan dengan Bonten.

Kendati demikian polisi masih sangat sulit mendapatkan informasi tentang aktivitas organisasi Bonten. Hal itu disebabkan akan kekejaman Bonten terhadap para pelaku pengkhianat, yang langsung mendapatkan hukuman mati.

Meskipun sosok Mikey terkenal sangat menyeramkan. Sisi lain dalam diri akan berubah kala bersama satu-satunya pemilik julukan eksekutif wanita di Bonten.

(Name)--- punya afeksi tersendiri dalam memengaruhi sentimentalitas seorang Sano Manjiro.

"Mikey-kun makanmu belepotan." (Name) mengambil beberapa lembar tisu. Mengusap lembut bibir Mikey.

Memulai pagi dengan sarapan bersama para petinggi Bonten.

Sanzu memotong daging steak-nya malas. Biasanya (Name) yang akan melakukannya, tapi sekarang dia sibuk melayani sang bos.

Meski fokus pada makanannya, Kakucho sesekali mencuri pandang ke arah (Name). Sama halnya dengan Haitani bersaudara, sementara Mochi sudah pergi dini hari sekali hingga melewatkan sarapan.

Kokonoi paling jarang menetap di mansion utama. Dia memiliki kesibukan tersendiri sebagai pengatur keuangan Bonten. Paling dia datang hanya untuk menemui (Name), bercerita tentang Akane dan meminta jatahnya.

(Name) memberi suapan terakhir pada Mikey. Hingga makanan di piring tandas tak tersisa. Netra coklatnya sempat teralihkan sesaat, memandangi Takeomi dengan sirat tersembunyi. Sebelum kembali fokus mengurus sang pemimpin Bonten.

Tanpa sengaja indra penglihatan (Name) mendapati luka goresan di pergelangan tangan Mikey.

"Mikey-kun." Sudut mata (Name) menyipit pandangi pemilik nama, yang memberikan tatapan bingung.

"Apa (Name)-chii? Aku sudah menghabiskan makananku kan."

(Name) mengembuskan napas pelan. Tangannya bergerak mengelus surai putih Mikey, sembari menarik selarik lengkungan di bibir.

"Ya, kau sudah melakukan yang terbaik, karena itu aku akan memberimu hadiah."

Mikey mengangguk antusias. Manik hitamnya berbinar.

"Sanzu-san." (Name) beralih pada taruna pemilik surai merah muda.

Tatapan malas diberikan seolah tak berminat, kecuali (Name) menawarkan diri untuk menghangatkan ranjangnya nanti malam.

"Mikey-kun hari ini gak bekerja. Jadi, kau handle semua pekerjaannya," lanjut (Name).

Sanzu tersenyum miring. "Heh, siapa kau berani memerintahku?" Lelaki itu mendekatkan diri. Jarak wajahnya dan (Name) sangat dekat.

Sanzu tidak pernah menuruti permintaan orang lain cuma-cuma, selain rajanya. Perintah raja itu mutlak. Sekalipun Sanzu punya obsesi yang besar pada (Name).

Berbeda dengan yang satu ini. Bahkan Mikey hanya menyimak. Kalau saja (Name) meminta bantuan Mikey. Sanzu akan mengabulkan segala perintah sang raja.

Tak ada tanda-tanda (Name) beralih. Malah tatapan itu semakin tajam seolah menusuknya. Sanzu menyukai manik coklat (Name). Akan indah bila dicongkel dan dipajang sebagai tambahan koleksinya.

(Name) mengecup bibir dengan luka di kedua sudutnya. Perlahan melumat pelan tanpa pejamkan mata. Menikmati rasa kuat dari steak yang masih tersisa.

Bonten Slave (21+)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang