Happy Reading
.
.
."Udah enakan?" tanya Azka sambil menyetir mobil.
"Yang gak enak siapa?" Azka memegang kening Kim, merasakan suhu yang ada di tubuh Kim saat ini.
"Kenapa sih kak? Aku gak sakit, buktinya aku sehat-sehat aja kok."
"Hm. Gimana ujiannya?"
"Wahhh, parah sihh.. Soal tadi gampang-gampang bener, aku kira matematika itu sulit eh ternyata gak sesulit yang aku bayangkan. Tapi ya, aku bersyukur punya suami kek kakak, tanya kenapa?"
Azka tetap diam dan fokus menyetik. "Tanya kenapa?" kata Kim.
"Tanya kenapa?" balas Azka sesuai perintah Kim.
"Aih bukan gitu, bodo lah." Kim sedikit ngambek.
"Iya kenapa?"
"Ya karna kakak pinter mtk, mayan bisa dimanfaatin buat ngajarin aku, mumpung gratis." Azka membalas dengan gelengan kepala. "Terus ya kak, tadi pas aku lihat ke arah teman-teman mereka pada kesusahan."
"Sok tau lo."
"Ya kek mana lah ya, dari tampang mereka nampak mana yang bisa mana yang engga. Pas ngelihatin komuk mereka, aku jadi ketawa ketawa sendiri terus akunya malah ditegur sama pengawas."
"Goblok bener istri gue."
Kim tertawa. "Kak ini kok bukan ke arah rumah, kita mau kemana?"
"Liat aja." Azka memberhentikan mobilnya disebuah taman penuh dengan bunga bewarna warni. Ia membawa Kim duduk dipinggiran kolam ikan yang begitu besar.
"Kok kesini kak, kakak mau dorong aku ke situ ya?" Tunjuk Kim pada kolam ikan.
"Iya gue mau dorong lo." Kim segera memeluk erat pinggang Azka.
"Ngapain meluk gue?"
"Kalo kakak dorong aku, ya kakak juga harus ikutan jatuh."
"Mati kok ngajak-ngajak." Desis Azka. Azka mengajak Kim untuk mengelilingi sekitaran taman. Pemandangan yang sangat cantik dan jauh dari kota membuat suasana menjadi tenang. Selama di area taman, Kim terlihat paling semangat.
"Capek.. Ayo pulang!" ajak Kim. Badannya terasa melayang, Azka menggendong tubuhnya. Kim menikmati suasana mengelilingi taman tanpa harus lelah berjalan kaki.
"Laper!!" Rengek Kim.
"Mau makan apa?"
"Terserah?" Azka dan Kim berjalan menuju mobil. Hampir 1 jam lebih Azka mencari rumah makan yang bernama 'terserah' namun belum ketemu juga.
"Kak! Lama banget sih, udah laper tauu.. Dari tadi kakak nyari apaan sih?"
"Rumah makan terserah." Singkat, padat, dan jelas membuat Kim tertawa geli mendengar hal itu.
"Ya ampun kak, maksud aku itu bebas aja mau makan dimana.." Kim menghela nafas.
Azka langsung memberhentikan mobilnya, ia turun dan masuk deluan meninggalkan Kim di mobil sendiri.
"Kak, tunggu.." Kim berlari kecil menyusul langkah Azka.
"Mbak!"
"Mau pesan apa mas?" tanya pelayan pria sembari menyodorkan daftar menu.
"Ih parah banget ninggalin aku, kadu mami ntar."
"Lo mau apa?"
"Heh mas! Tangannya tolong di jaga." Ucap Kim melihat pelayan pria yang menyentuh tangan Azka saat memberikan daftar menu.
"Hehe, maaf mbak. Ganteng banget masnya." Puji pelayan itu.
Kim tertawa geli. "Gebet aja mas, dia jomblo."
"Wah.. Seriusan nih?"
"Iya mas, ntar saya kasih deh nomornya ke mas."
"Terimakasih mbak, saya boleh minta satu lagi?"
"Apa dulu nih?"
"Saya izin foto dengan mas ganteng ini, sekali jebret aja."
"Bol-,"
"Jangan aneh-aneh lo ama gue, STOP GAY." Kata Azka.
"Maaf mas. Jadi mau pesen apa?"
"Ayolah kak. Kok gitu banget sama aku, plis kalian harus foto berdua." Dengan mata memelas.
"Gak. Buruan lo mau apa?"
"Parah, aku ngambek."
"Ga perduli."
"Saya pesan Nasi ayam 1, minumnya teh tawar hangat."
"Baik saya catat. Mbaknya mau pesan apa?"
Kim menggeleng. "Baiklah, 1 nasi ayam dengan teh tawar hangat."
Tak lama pesanan pun datang dan Azka segera melahapnya. Setelah menghabiskan semua makanannya Azka mengajak Kim untuk pulang. "Ayo pulang!"
Kim pura-pura tak mendengar. Ia mengeluarkan ponselnya lalu menelpon seseorang.
"Halo pa, Kak Azka-," ucap Kim di telpon. Azka merampas lalu mematikan telpon barusan.
"Oke, gue mau foto."
"YES." Kim tersenyum bahagia, ia memanggil pelayan yang tadi dan segera memotokan mereka berdua.
"Makasih mbak."
"Boleh kirim ke saya foto barusan mas?"
"Boleh, saya kirim lewat Share-it ya."
File terkirim.
"Udah ya mbak." Kata pelayan itu.
Kim mengangguk. "Saya mau pesan 1 Nasi ayam, 1 burger, 1 kentang goreng, sama coca-cola."
"Oke saya catat. 1 Nasi ayam, 1 burger, 1 kentang sama coca-cola. Ada lagi?" Kim menggeleng.
"Lucu banget sih kalian berdua."
"Ck. Lucu?"
"AHAHA, ini lucu banget.. Mau post, tapi ntar jadi trending, gak ah."
Pelayan lainnya membawa pesanan menuju meja. "Mbak tolong kasih tau ama pelayan yang tadi, tolong tangannya di jaga, jangan kegatelan."
"Baik mas. Maaf atas ketidaknyamanan ini." Segera Kim menyantap makanannya.
"Nambah?"
"Engga, ntar gendut."
"Yaudah pulang."
"Bayar dulu."
"Tunggu." Azka memanggil pelayan.
"Mas, billnya?"
"Totalnya 121.500 mas." Ucap mas pelayan tadi mencoel tangan Azka.
"Gak usah pegang-pegang, saya normal."
"Maaf mas."
Azka membayar bill lalu pergi. "Mau kemana lagi?"
"Pulang."
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azkim [ON GOING]
Teen FictionKimberlly Clarissa, gadis berusia 16 tahun yang akan dijodohkan sama temen Papi Dava. Gadis kalem namun cantik, sudah menjadi incaran bagi cowok di sekolah Golden High School (GHS). Azka Defsmitth, most wanted di Golden High School sekaligus CEO Smi...