note; mungkin masih ada yang belum tau, "senggama" itu artinya bersetubuh (melakukan hubungan badan) atau yang lebih dikenal dengan; seks.
•••••
author povwalaupun ia berdiri tepat di bawah terik matahari yang mulai beranjak naik. jennie tetap menampilkan senyuman yang kelewat manis, apalagi saat netra tajamnya tak pernah lepas dalam menatapi eksistensi lisa yang tengah melakukan pemanasan di lapangan sana.
"nay" panggil jennie pelan.
gadis yang dipanggil menyahut dengan berdehem. dan sembari memegang cup boba, nayeon juga melirik jennie sekilas yang berada tepat di sampingnya.
"lo bener nay, lisa itu sempurna banget." tutur jennie.
"mulai nih bucinnya." nayeon mencibir.
"gue udah ga bisa lagi ngebayangin, gimana bahagianya keluarga kecil gue nanti kalo gue punya suami kaya lisa." lanjut jennie.
"istri anjir, lo stres."
"gue mau nyebutnya suami, emang ga boleh?"
nayeon menghela nafas sebentar. sebelum dirinya ingin membalas pertanyaan jennie barusan, gadis itu menjauh lebih dulu untuk menuju tempat sampah. karena ingin membuang bekas cup boba miliknya yang sudah habis tak bersisa.
setelahnya nayeon berbalik lagi, menghampiri tempat jennie berdiri.
"kalo lo mau nyebut lisa suami, gue yakin sih, itu entar bakal bikin dia kesinggung banget." nayeon berucap.
"kesinggung gimana maksud lo?"
"jen, lo berdua itu cewe. dan lo tau kan? kodrat cewe kalo udah nikah ya panggilan dia ganti jadi istri. mau sedominan apapun lisa sama lo, panggilan dia pun sama, tetep bakal dipanggil istri."
"..."
"lisa itu pinter, dia bisa mikir lebih baik dari gimana cara berpikir lo. dan dengan bego nya lo barusan mau manggil lisa suami? ya otomatis lisa bakal males lah nikah sama lo."
"nay ih, gue serius." jennie menyela.
"gue juga serius."
setelah itu jennie mencibir, baginya nayeon tak asik. padahal dalam hati jennie bergumam bahwa ia hanya bercanda.
lagi pula mana mungkin dirinya akan memanggil lisa dengan sebutan suami? terdengar konyol.
ya walaupun jennie dulu memang pernah berangan-angan ingin memiliki seseorang suami. tapi setelah bersama lisa, angan-angan itu sudah basi dan sudah tak lagi jennie perdulikan.
"pak candra kemana sih? udah setengah jam gini ditungguin ga nongol-nongol juga." melirih dengan nada kesal, setelahnya nayeon juga berdecak di akhir kalimat.
karena saat ini kelas mereka sedang jam pelajaran olahraga, itu sebabnya lisa melakukan pemanasan namun hanya sendirian di tengah lapangan sana.
sedangkan jennie, saat gadis tinggi itu menawari jennie untuk ikut, jennie menggeleng dan tak mau. bukan karena jennie takut panas, namun memang karena ia malas dan lagi pula bagi jennie, guru olahraga mereka nanti juga pasti akan menyuruh melakukan pemanasan.
tapi benar apa yang dikatakan oleh nayeon, setengah jam sudah mereka menunggu, dan guru itu masih belum ada terlihat. padahal beliau sendiri yang telah membuat janji dan menyuruh mereka untuk menunggu di pinggir lapangan.
"lama banget anjir, gue jadi laper deh." irene tiba-tiba datang, lalu menyandarkan setengah tubuhnya dengan sengaja, pada lengan nayeon.
"gue malah males olahraga." jennie membalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE - JENLISA ✔
General Fiction❝ Jangan panggil gue Jennie Ruby Jane, kalo gue ngga bisa naklukin seorang Lalisa Manoban. ❞