6. jujur

12.9K 1.9K 266
                                    

note; sebelumnya aku minta maaf ya, karna aku lupa ngasih content warning. jadi di cerita kali ini ada banyak bgt harsh word (bahasa kasar), sama dirty talk (pembicaraan kotor yg berhubungan sama seks), dan senakal apapun jennie di cerita ini, lisa tetep jadi top.     









••••••
author pov

suara riuh tepuk tangan terdengar, saat lisannya selesai mengucapkan kata terima kasih.

"ibu selalu bangga sama hasil karya kamu yang cantik dan rapi, ngga pernah ngecewain." guru itu berucap, mengusap bahu lisa sebentar.

lisa membalas dengan senyum, lalu berpamitan untuk dirinya kembali duduk pada bangku yang ada di sebelah jennie.

karena beberapa menit yang lalu, lisa baru saja selesai mempresentasikan sebuah karya seni, yang sudah lisa buat sendiri. dan kini, karya itu juga telah jadi pemenang dalam lomba kecil-kecilan yang diadakan di kelas mereka.

sudah tak diragukan lagi, lisa itu memang memiliki kepintaran yang bisa dibilang lebih dari luar biasa. jika ditanya apakah kepintaran itu lisa warisi dari orang tua? jawabannya, tidak sama sekali.

kedua orang tua lisa dulu hanyalah murid biasa yang tamat menuntut ilmu di sekolah menengah atas, tanpa pernah kuliah.

ayah lisa yang bekerja sebagai pekebun sayuran biasa, dan ibu yang hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. keluarga kecil itu dulunya tak ada yang spesial, hingga sampai lisa lahir.

berbeda dengan kebanyakan anak kecil pada umumnya, gadis tinggi itu dari awal berumur dua tahun, lisa sudah dididik dengan penuh sopan santun dan lebih banyak diajarkan tentang bagaimana cara beradab kepada orang lain, ketimbang bagaimana cara berhitung dan membaca.

dan di umur lisa yang sekarang sudah memasuki tujuh belas tahun, didikan itu terus mereka ajarkan sesekali, tanpa pernah menuntut lisa untuk melakukan yang terbaik.

karena hidup bahagia bagi mereka, cukup dengan sederhana dan jangan jadi orang yang pendendam.

itulah sebabnya, tak ada alasan untuk jennie bisa membenci lisa. sekalipun lisa pernah menolak ajakan jennie ketika dirinya mengajak menjalin hubungan, jennie tetap menyukai lisa.

kedua netra jennie bahkan terus berbinar dengan indah, menatapi raut wajah lisa dari samping.

terlepas dari semua sifat nakal yang jennie miliki, jennie juga selalu takjub dan kagum ketika melihat bagaimana fasihnya lisan gadis tinggi itu dalam menjelaskan sesuatu.

"gue nyerah deh, lo itu emang sempurna." celetuk jennie lalu mengambil satu tangan lisa untuk ia mainkan.

"tapi kalo untuk ngeluluhin hati lo, gue ngga akan nyerah." lanjutnya dengan tersenyum.

"lo beneran suka sama gue?" tanya lisa.

"iya, beneran."

gadis yang juga dikenal memiliki gummy smile itu lalu mengangguk tanpa ragu. dengan masih memainkan satu tangan lisa, jennie lalu beralih menyandarkan setengah tubuhnya pada bahu lisa.

tak perduli jika guru yang sedang mengajar di depan sana akan melihat, jennie tetap sibuk pada kegiatannya yang terus menatapi tiap jari-jari panjang milik lisa.

"gue pengen deh ngerasain, gimana rasanya waktu jari panjang lo ini masuk ke—"

jennie tak bisa menyelesaikan kalimatnya, ketika satu tangan lisa malah tiba-tiba saja membungkam mulut jennie.

"untuk kali ini aja gue minta, lo jangan ngeluarin kalimat kotor lo itu sekarang ya."

jennie dengan lekas menoleh dan menatap lisa dengan raut wajah yang tersenyum menggoda.

LIMERENCE - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang