author pov
"gue rada ngga yakin hubungan kalian bakal langgeng." nayeon membuka suara.
karena beberapa menit yang lalu jennie telah selesai menceritakan tentang kejadian kemarin. segala yang terjadi antara dirinya dan lisa yang telah bersetubuh.
dan ucapan nayeon barusan. sungguh langsung membuat mereka semua menoleh, termasuk jennie.
"kok lo ngomong gitu?" irene menyahut.
"ya lo pada bayangin aja deh, jennie itu sangean. lisa mana mungkin betah ngeladenin sangenya jennie terus, kan?" di akhir kalimatnya, gadis bermarga im itu sengaja terkekeh dan menatap jennie.
jennie sendiri merengut. ia langsung melemparkan sendok miliknya pada arah nayeon. dengan tak ada sedikit pun main-main, sendok yang jennie lempar itu tepat mengenai pelipis nayeon.
membuat gadis itu seketika meringis, raut wajahnya langsung berubah cemberut karena merasakan sakit juga sedikit nyeri.
beruntung keadaan kantin yang mereka duduki saat ini lumayan sepi, karena ini baru jam istirahat pertama. dan biasanya tempat ini akan ramai di waktu istirahat kedua saja atau setelah selesai jam pelajaran olahraga. jadi jennie bisa leluasa bercerita, dan saling bercanda.
"jen, gue mau nanya." suara taeyong berucap.
"nanya apa?"
"nyokap lo tau ngga kalo lo sama lisa pacaran?"
"ngga cuma pacaran doang yong, malah nyokap bokap gue juga udah pada tau kalo gue sama lisa pernah ngeseks." balas jennie dengan entengnya.
chahee langsung menegakkan duduknya dan menutup mulut, menampilkan raut muka yang menatap tak percaya pada arah jennie.
sedangkan irene hanya terkekeh dan sudah tak heran lagi. sifat frontal serta kelewat santai yang gadis berpipi mandu itu miliki tentu saja memang keturunan dari kedua orang tuanya.
ia dan jennie dulu memang sempat berteman dekat bahkan hingga bermain setiap hari. dan irene tahu betul, tentang seluk-beluk keluarga jennie apalagi ayah dan ibunya.
nayeon pun sama. hanya saja ia di sini juga agak sedikit terkejut, tak menyangka jika orang tua jennie yang selama ini nayeon kenal biasa ramah itu ternyata bersikap jauh lebih ramah dari pada apa yang nayeon bayangkan.
"nyokap lo ga marah?" tanya chahee.
"ngga."
"berarti kemaren waktu lo lagi desah, bonyok lo ada di rumah dong?" tanya chahee sekali lagi.
"iya, ada."
"udah deh cha, lo ga usah kaget gitu anjir. lo kan tau sendiri gimana bokap nyokapnya jennie? mereka mah emang santai-santai aja sama anak gadisnya." irene menyahut.
"gue malah udah pernah ngebayangin, mau jennie jebol gara-gara lisa juga kayanya mereka bakal biasa-biasa aja." lanjut irene.
jennie mendengus, tapi ucapan irene ada benarnya.
orang tua jennie selama ini tak pernah melarang jennie dalam hal apapun. bahkan kemarin ketika ia meminta ijin ingin membawa lisa ke rumah, mereka mengijinkan tanpa memberi larangan.
lalu setelah lisa pulang, jennie langsung bercerita tentang semuanya pada mereka. tak ada reaksi berlebih yang mereka perlihatkan, selain hanya tersenyum dan membebaskan jennie bahagia dengan pilihannya.
walaupun jennie anak tunggal, namun jennie tak pernah merasakan kesepian atau pun merasa terkekang. karena bagi jennie, ia telah begitu beruntung memiliki orang tua yang begitu pengertian padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE - JENLISA ✔
General Fiction❝ Jangan panggil gue Jennie Ruby Jane, kalo gue ngga bisa naklukin seorang Lalisa Manoban. ❞