9. lisa mirip singa

14.4K 1.8K 363
                                    

author pov
 
"jangan tarik tali kutang gue bangsat!"

chahee berteriak karena ulah taeyong. pemuda itu beberapa menit terakhir selalu saja tertawa renyah dan merasa puas karena berhasil membuat chahee kesal sampai gadis itu merengut dan meninggikan suaranya.

"udah ngapa sih yong, lo jadi cowo iseng amat." irene mencibir, lalu menepuk juga kepala taeyong.

"abisnya chacha lucu."

"nama gue chahee, bukan chacha!" chahee membalas lagi dengan nada yang kelewat kesal.

tak cukup sampai di sana, chahee juga lalu sengaja mencubit lengan taeyong, hingga pemuda itu meringis sembari tertawa.

irene sendiri hanya bisa menghela nafas ketika melihat kedua sahabatnya itu lagi-lagi saling meledek satu sama lain. bahkan rasanya tak ada sehari pun irene bisa tenang jika sudah berkumpul seperti ini, tanpa kekesalan chahee atau sifat jahilnya taeyong.

setelahnya irene memilih mengedarkan pandangan, sembari mengipas-ngipaskan tangannya sendiri karena merasakan hawa yang cukup gerah.

siang ini sedang jam istirahat kedua, dan sudah beberapa menit berlalu mereka semua memutuskan untuk duduk pada bangku kantin, termasuk jennie.

"tumben banget lo ga nempelin lisa?" irene bertanya, dengan melirik jennie sebentar.

nayeon ikut mengangguk setuju, karena nayeon tahu betul. tak biasanya gadis berpipi mandu itu kini bersikap tenang dan malah ikut mendudukkan diri seperti mereka.

jennie itu juga sedari tadi hanya diam, walau kadang sesekali ikut tertawa namun dari awal mereka sampai ke kantin, ia sama sekali belum ada membahas tentang lisa.

"iya anjir tumben banget, putusan ya?" taeyong menyahut dengan nada jahil, juga sengaja menaik-turunkan alisnya.

dengan lekas jennie melotot tajam, ingin melemparkan tisu yang bekas ia pakai pada arah taeyong, namun tangan irene bisa lebih dulu menahan dan malah ikut tertawa.

"becanda doang, jen."

"becanda lo pada ga lucu, kalo beneran kejadian gimana?"

"ya yaudah, giliran gue deh yang ngedeketin lisa." nayeon membalas.

"anjing lo nay." jennie mengumpat, masih dengan nada bicara yang terdengar ketus.

setelahnya mereka semua ikut tertawa renyah melihat raut wajah jennie yang berubah menjadi merah padam karena emosi gadis itu pasti sudah mulai terpancing.

walaupun jennie terkenal sinis dan suka berbicara dengan kalimat yang menusuk. namun ketika ia sedang merasa kesal karena ulah teman-temannya, maka itu adalah hal yang teramat lucu untuk ditertawakan.

apalagi kadang, jennie juga sampai berancang-ancang ingin memukulkan sesuatu saking kesalnya dia.

setelah puas tertawa dan selesai mengatur pernafasan, irene lalu bergeser duduk mendekat pada tempat jennie.

"tapi serius deh, tumben lo ga sama lisa?" tanya irene.

sebelum ingin menjawab, jennie menghela nafas lebih dulu.

kemudian ia menyesap minumannya sebentar, untuk membasahi tenggorokkan yang terasa sedikit kering karena sedari awal jennie memang tak banyak berbicara.

"lisa lagi sama rosé, katanya tadi sih ada yang mau diurus, penting gitu." ucap jennie.

"rosé yang kelas dua belas ips empat ya jen?" chahee bertanya, sedangkan jennie hanya menggangguk pelan, guna menjawab.

LIMERENCE - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang