Bab I

99 13 35
                                    

Seorang gadis kini tengah berada di bandara, sesekali ia membalas pesan- pesan singkat dari sahabat-sahabat nya.

Gadis dengan hoodie abu-abu ini bernama Gabrielle Loona, atau biasanya ia di sapa El untuk mereka yang mengenalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis dengan hoodie abu-abu ini bernama Gabrielle Loona, atau biasanya ia di sapa El untuk mereka yang mengenalnya. Sering sekali ia di sebut sebagai manusia salah memilih gender hanya karena gayanya yang terlewat maskulin, dengan wolf hair cut pendek dan beberapa aksesoris pendukung lainnya yang membuatnya tampak seperti seorang pria.
Sikap nya yang kasar, terkadang cuek dan suka berkata-kata pedas membuat ia semakin di gandrungi oleh yang lainnya.

Bagi El penilaian mereka semua terkesan sangat berlebihan, ia merasa semua ini hanya biasa saja tak ada yang terlalu bagus dari diri nya karena ia hanya ingin menjadi dirinya melakukan apa yang ia sukai.

Tak lama setelah membalas pesan-pesan yang masuk sedari tadi kini Ponsel El berdering, tertera jelas nama "bocah bantet" di sana.

"EL! UDAH DI BANDARA BELUM SIH?" teriak orang yang menelephone EL dari sebrang.
El sontak saja langsung menjauhkan ponsel nya dari telinganya, ia lupa jika ia akan di teriaki oleh sahabat nya ini, karena hobi nya memang suka berteriak tanpa mengenal kondisi atau tempat.

"Brisik, gue gak tuli," ucap  El penuh kekesalan.

"El, lo udah di mana nih? Gue ama yang lain udah ada di parkiran," kali ini suara yang muncul lebig lembut dan lebih terkesan sanrmtai untuk di dengar.

"Otw parkiran," balas El tanpa basa-basi lagi mematikan panggilan di antara mereka.

Hari ini adalah hari di mana ia dan sahabat-sahabat nya akan bertemu pertama kali nya setelah beberapa tahun bersahabat, jika biasanya mereka hanya bertukar kabar lewat pesan dan telephone atau video call maka kali ini mereka bisa bercanda ria dengan saling bertatapan dan tanpa adanya jarak lagi.
Samar-samar El mendengar nama nya di panggil dari sisi ujung parkiran, dengan senyuman tipis ia melangkahkan kaki nya ke arah mobil yang akan mereka tumpangi.

"Widih El, sumpah gak nyangka yah lo udah berdiri di sini," kata kesy.

Gadis dengan surai hitam kelam yang ia biarkan terurai begitu saja, sambil menenteng tas kecil di pundak nya.

"Jadi menurut lo, gue harus ngesot?" tanya El sambil melepaskan topi nya.

"Ya-h gak gitu juga kalik, lo mah gak bisa di ajak bercanda," sahut Kesy dengan sedikit terbata.

"Ayo kita berangkat, soal nya tadi si Nata sama si Lia ngambek gara-gara gak di ajak, jadi kita mampir dulu ke toko ice cream biar bisa di sogok." ajak Niya.

"Lo nyetir?" tanya El sambil mengerutkan keningnya.

"Lah menurut lo? Gue ngapain sitik," kesal Niya.

"Ya-ah nyetir lah," balas El.

"Sudahi kegajean ini, ayo berangkat," kesal Hira gadis dengan tinggi badan yang paling rendah di circle mereka.

"Lo mah kesal mulu," ejek Kesy.

My Demon CEO (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang