Hola, komen ya, ini kurang berapa bab lagi, atau ini ending nya?
Happy reading 💙 tombol bintang jngn lpaAra, Vino dan Husain telah menemukan bukti-bukti yang kuat. Mereka berniat pergi ke rumah Marsha untuk membongkar semua yang sebenarnya pada orang tua Marsha, menjelaskan bahwa bukan Raihan yang menghamili Marsha.
Tok ... Tok ... Tok ...
Ara mengetok rumah berwarna putih berukuran cukup besar dan pintu berwarna cokelat tua. Vino dan Husain mengucap salam berkali-kali, hingga seseorang membukakan pintu tersebut, menampakkan seorang wanita sekitar 30 tahunan dengan wajah ketus.
“Permisi, Tante, kita temennya Marsha. Boleh ketemu Marsha, Tante?” ijin Ara.
“Maaf, Marsha lagi istirahat, kalian pulang aja,” usirnya lalu menutup pintu rumahnya.
“Yah, gimana, nih?” tanya Husain.
“Kita ke rumah Raihan aja dulu.” Mereka pun akhirnya pergi menuju rumah Raihan.
°°°
“Han, kita kan tadi ke rumah Marsha, tapi sama mamanya gak dibolehin masuk. Terus kita gimana caranya mau kasih bukti ke mereka?” tanya Husain.
“Ada apa, kok kalian serius banget ngomongnya?” tanya Fatimah sambil membawakan minuman ke kamar Raihan.
“Ini loh, Budhe, 'kan, kemarin-kemarin ini, kita cari bukti bahwa Raihan bukan yang menghamili Marsha,” terang Ara.
“Nah, kita tadi berusaha buat nunjukin semua buktinya pada orang tua Marsha, Tante. Tapi malah kita yang gak dibolehin buat masuk,” imbuh Vino.
Fatimah mengangguk mengerti atas penjelasan Ara dan Vino. “Apa gini aja, besok Umma, Abi, sama Ian biar ke rumah Marsha. Tapi kalian juga ikut,” usul sang Umma.
“Boleh tuh, Budhe. Siapa tau dibolehin masuk, kan?” Ara memandang Vino dan Husain bergantian.
Vino dan Husain mengangguk mantap.
°°°
“Semoga, memang ini jalan keluar dari masalah ini. Karena memang bukan aku yang bersalah,” ucap Raihan dalam hati, berdiri di depan cermin panjang miliknya. Ia mengenakan kaos abu-abu dan dibalut jaket berwarna navy, ditambah celana hitam panjangnya.
Raihan turun dari tangga, melihat dua sohibnya dan juga Ara sudah berada di ruang tamu.
“Aduh, cakep bener bang Raihan,” terang Husain.
“Kenapa? Lo kalah saing, Sen?” ledek Vino.
“Astaghfirullah, ya, enggak lah. Gue cuma basa-basi aja, gue tetep akuin diri ini tampan dan menawan.” Husain menyibakkan rambutnya kebelakang serta menaik turunkan alisnya.
Vino dan Raihan seakan sudah terbiasa dengan tingkat kepedean satu sahabatnya ini.
“Udah siap semua?” tanya Fahri dibalas acungan jempol oleh semua orang.
Mereka berangkat menggunakan mobil milik abi Raihan. Sesampainya di tempat tujuan, Ummanya mengetuk pintu rumah tersebut.
“Ada apa?” tanya Melisa.
“Kami ke sini mau berbicara sebentar, apa boleh Bu?” pinta Fahri.
Melisa mempersilahkan mereka masuk ke dalam rumahnya. Ia berfikir, pasti orang tua dari Raihan akan membicarakan pernikahan anaknya dengan Raihan. Melisa juga memanggil Marsha untuk ikut serta dalam pembicaraan tersebut. Marsha hanya menundukkan pandangannya, tidak berani menatap siapapun.“Kami datang ingin membicarakan bahwa kami telah memiliki bukti yang kuat soal Raihan bukanlah pelakunya,” jelas Fatimah.
Melisa mengerutkan keningnya, lalu siapa yang menghamili anaknya. Sedangkan keringat dingin Marsha sudah bercucuran, ia takut semua rahasia yang ia simpan terbongkar.
Ara menunjukkan hasil chat Marsha dengan seorang lelaki yang mungkin saja itu pacarnya. Di kontak tersebut, Marsha menamainya Barra dan menyematkan kontak Barra. Di situ, Ara juga menunjukkan beberapa foto dan video Marsha yang sangat dekat dengan Barra. Terlihat wajah Marsha yang semakin panik. Melisa hanya menahan rasa malu, ternyata selama ini anaknya bukan hamil dengan Raihan, melainkan laki-laki lain. Ia sudah salah menuduh orang. Mama Marsha meminta maaf atas tuduhan yang Marsha berikan pada Raihan, sehingga namanya baiknya tercemar. Raihan bernapas lega, masalahnya sudah terselesaikan. Orang tua Marsha juga berjanji akan membersihkan nama Raihan dari gosip yang tersebar.
![](https://img.wattpad.com/cover/261919243-288-k550763.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CUKUP DI LAUHULMAHFUZ(SUDAH TERBIT)
Teen Fiction" Selalu menyebut namanya di Lauhul Mahfudzahfudz ku, adalah caraku mencintainya dalam diam." ~Alda~ "Cukup mencintai dan tak berharap lebih untuk memilikinya." ~Zahwa~ Start: 19 Agustus 2021 End: 5 September 2021 Tambahin ke perpus kalian ya gais...