Warning!!
Ini mungkin bakal jadi spoiler buku "Hyung, tolong lihat aku" jadi yang gak suka spoiler tulung banget jangan di baca ya."Hiks Hangyul huhuhu hiks huhuhu.." Seungyeon menangis tersedu sedu menonton dari jauh bagaimana akting Hangyul yang begitu apik.
"Seungyeon-shi sudah sudah jangan ikut menangis." Manager Hangyul menepuk nepuk pundak kekasih Hangyul ini.
"Aku hiks.... huhuhu aku ikut sakit melihatnya hiks.. huhuhu." Astaga Seungyeon yang membuat dialog nya, malah menangis melihat bagaimana Hangyul membawakan dialog yang di tulisnya.
"YAAAKK ANAK SIAL KENAPA KAU SELALU MENYULITKAN KU HAH. TIDAK CUKUP HALMONIE MENINGGAL KARENA DIRIMU HUH. KARENA KAU! HIDUP KU HANCUR.." suara Bangchan menggelegar di studio shooting.
"Hyung uhuuk uhuk.. mianhae hyung.. jebal mianhae hyung.." Hangyul terduduk bersimpuh dihadapan Bangchan, mukanya penuh lebam make up juga fake blood yang menghiasi pelipis kanannya.
Buagh
Bangchan menendang tubuh Hangyul sesuai skrip yang tertulis.
"BANGUUUNN ANAK SIAL. MANA KEKUATAN MU HUH." Bangchan memukuli tubuh Hangyul beberapa kali sampai membuat Hangyul terkapar dilantai lokasi studio.
"Okay cut. Adegan ini cukup. Terimakasih Hangyul-shi Bangchan-shi. Ayo set selanjutnya."
Sutradara menghentikan adegan."Mian mian... sakit tidak?" Bangchan membantu Hangyul berdiri.
"Hahaha tidak apa-apa hyung. Aku kan sudah pakai pelindung."
Hangyul dan Bangchan langsung dikerubungi oleh staff untuk memperbaiki make up juga baju mereka.
"Penulis Cho menangis sampai segitunya." Celetuk Bangchan yang tak sengaja melihat ke arah Seungyeon berada.
Pandangan Hangyul mengedar ke arah kekasihnya. Dilihatnya Seungyeon yang masih menangis padahal adegannya sudah berakhir.
"Manager hyung.. aku boleh istirahat sebentar?" Hangyul bertanya kepada managernya yang menghampirinya.
"Boleh.. set nya masih belum selesai dirapikan. Sekalian makan juga sana."
"Ne hyung-nim"
Setelah berpamitan sebentar dengan beberapa kru, Hangyul menghampiri Seungyeon dan langsung memeluk tubuh kekasihnya itu dari belakang. Seungyeon tersentak kaget tapi langsung berbalik badan ketika mencium aroma tubuh yang dikenalnya.
"Jangan menangis baby.. itu kan skrip yang kau tulis sayang."
"Aku sedih melihat tubuh kurus mu di pukuli berkali-kali karena harus banyak take." Seungyeon mencebikkan bibirnya lucu.
"Aku kan pakai pelindung sayang.. tidak apa-apa heum." Hangyul mengusap pipi Seungyeon yang basah.
"Baby sudah makan?" Seungyeon menggeleng menjawab pertanyaan Hangyul.
"Ayo aku temani makan."
"Gyullie juga makan ayo."
"Aku diet sayang."
"Tidak ada diet-dietan Gyulie. Nanti kau pingsan lagi seperti kemarin. Tubuhmu sudah kurus seperti tengkorak tau."
"Tengkorak yang tampan. Aku diet demi peranku sayang."
"Hah salahku kenapa dulu malah memberitahumu soal audisi drama ini."
"Hei aku senang baby. Setiap hari jadinya bisa bertemu denganmu."
"Pokoknya harus makan ayo."
"Kkkk iya ayo makan."
Hangyul terkekeh geli, jadi ingat saat shooting 4 hari yang lalu membuat gempar lokasi shooting. Saat take adegan di rumah sakit dirinya malah pingsan betulan, awalnya dikira improvisasi dari akting oleh sutradara dan para aktor. Setelah dibangunkan oleh Hyungwon yang menjadi ibunya di drama malah tak kunjung bangun. Hingga membuat panik kru juga aktor di lokasi shooting.
Akhirnya Hangyul dibawa ke emergency karena malnutrisi akibat diet ketatnya. Untung saja berita dirinya tumbang tidak diketahui pemburu berita. Akting pertamanya malah ada insiden yang membuat dirinya malu. Bukan hanya malu, tapi juga bersalah karena membuat Seungyeon menangis seharian penuh menjaga dirinya di rumah sakit. Kekasihnya itu memiliki hati yang rapuh berbeda dengan pembawaannya ceria juga ramah.
"Gyulie mikirin apa? Ayo dimakan." Seungyeon menepuk tangan Hangyul.
"Iya baby ini aku makan."
"Jangan diet lagi."
"Iya baby... setelah shooting selesai aku akan kembali jadi beruang madu mu sayang. Jadi biar enak dipeluk uri baby Seungyeonie."
"Yak tidak sopan dengan yang lebih tua!" Semburat merah menghias pipi Seungyeon yang putih.
"Tapi uri Seungyeonie ini kangen kan dengan beruang madunya??" Hangyul menaik turunkan alisnya menggoda sang kekasih.
"Issshh... tuh lihat Sangyeon-shi dengan managernya." Seungyeon mengalihkan topik ke arah aktor yang berperan sebagai kakak tertua Hangyul.
"Mereka memang pacaran seperti kita berdua."
"Eh? Tau darimana?"
"Ya tau dong.. kita juga pasti terlihat seperti itu sayang."
"Ish... menyebalkan." Seungyeon cemberut sambil menjejalkan makan siang miliknya kedalam mulut.
"Hari ini jadwalku tidak sampai malam. Aku menginap ya baby? Kita malam panas bersama."
"Yaaaakkk mesuuumm!"
Cup
Hangyul menempelkan bilah bibirnya ke bibir tipis Seungyeon, sedikit menyesap bibir manis itu."Jangan teriak nanti orang curiga hihihi." Hangyul mengecup pelan kening Seungyeon yang terekspose.
Seungyeon hanya menutupi mukanya yang memerah sampai ketelinga. Astaga kekasihnya ini benar-benar hobby nyosor. Seungyeon bertekad tidak akan mengajak Hangyul lagi kedalam project drama yang ditulisnya. Semakin bertemu setiap hari semakin mesum saja yang ada.
Yuhuuuuuuu aku kembaliiii......
Udah nonton episode dokumenter Seungyeon? Yang ada tamunya papa Han?
Hayo siapa yang nangis nontonnya angkat tangan?Kadang kalian masih berharap gak sih soal uri X1 comeback?
Jujur walau aku tau kecil banget kemungkinan buat mereka bareng-bareng lagi tapi kadang harapan itu ada kan ya? Ngeliat mereka di grup masing-masing, bahkan solo kayak Uyon Esa Ucok itu gak bisa nyamain popularitas mereka waktu bareng-bareng. Cuma grupnya mini ujun doang yang menurutku rada up. Ngebayangin mereka masih bareng2 tanpa Dword mungkin sekarang banyak banget award buat mereka.One it...
Ayo kita berusaha buat mereka bahagia di posisi mereka sekarang. Tidak apa-apa.. kadang ada masanya kita mengenang mereka juga. Yuk kenang masa-masa indah bareng sama uri X1.. dukung terus mereka ya.. love u all one it, exseu wan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Gyulyoun
Short Storykumpulan cerita oneshoot, drabble abal abal Dom: Hangyul Sub: Seungyoun