Janji

700 82 0
                                    

Plak

Suara tamparan keras menyapa telinga Seungyoun. Ia hanya bisa memeluk kedua lututnya, memejamkan kedua matanya erat.

“JALANG MANA LAGI YANG KAU TIDURI HAH??? DASAR SUAMI TAK BERGUNA!!! BUKANNYA MEMBANTU MEMBERI NAFKAH MALAH MABUK-MABUKAN.”

“Ah istri sialan ku.. hik… yang tak berguna disini itu KAU! Hik... LIHAT ANAK LAKI-LAKI YANG SEHARUSNYA AKU BANGGAKAN MALAH JADI SAMPAH.”

“SUDAH AKU TAK SUDI LAGI HIDUP DENGAN PEMABUK SEPERTI MU!! Tanda tangani surat perceraian ini. Aku sudah muak dengan mu. Pernikahan kita selesai sampai disini!”

Brak

“Eommaaaaaa kajimaa…” Seungyoun membuka kasar pintu kamarnya. Berusaha mengejar sang ibu yang pergi meninggalkannya.

“Eoommmaaa...hiks… eomma jangan tinggalkan aku sendiri.” Seungyoun terduduk melihat taksi yang sudah melaju pergi meninggalkan depan rumahnya. Air matanya bercucuran deras. Ini yang paling dia takutkan. Perceraian orang tuanya.

Sambil mengusap kasar air mata yang membasahi pipi chubbynya, ia berjalan gontai masuk ke rumah nya kembali. Suara pecahan pun terdengar bahkan dirinya masih belum memasuki rumah.

Sret

“Appaaa andwae. Andwaaee.... mianhae appaa..”

Tangannya dicengkram dan diseret sang ayah menuju kamar mandi. Sang ayah menghidupkan shower dingin, di hempaskan tubuh Seungyoun kedinding kamar mandi. Dilucuti baju dan celana anak laki-lakinya ini. Diciumnya bibir sang anak dengan kasar. Juga memberikan beberapa kissmark di leher juga dada sang anak.

Plak plak

Tamparan pun berulang kali diterima Seungyoun. Bekas merah di muka dan badan nya begitu kontras dengan kulit putih susunya. Dirinya hanya bisa terisak menangis karena tak bisa berontak di bawah kendali sang ayah.

Entah berapa jam sudah dirinya tak sadarkan diri di kamar mandi. Yang pasti dirinya menggigil kedinginan dan seluruh tubuhnya terasa remuk bukan main. Menatap tubuhnya penuh luka lebam dan jejak bejat sang ayah. Pandangannya kosong, hanya lelehan air mata yang tak berhenti mengalir dari kedua matanya.

“Seungyoun hyung… Seungyoun hyung… kau dimana hyung.” bahkan suara Hangyul pun tak membuat Seungyoun beranjak dari dinginnya lantai kamar mandi.

Tap tap tap brak

“HYUUUNGG!! Astaga hyung apa yang terjadi padamu.” Hangyul syok tentu saja. Melihat tubuh sunbae nya ini penuh lebam dan kissmark ah jangan lupakan pandangan kosong Seungyoun. Hangyul segera menyambar handuk besar yang tergantung di walk closet di depan pintu kamar mandi. Menutupi tubuh naked sunbae manis nya ini.

Hangyul menggendong tubuh Seungyoun ke kamar si manis. Menyelimuti badan si manis dengan bedcover tebal dan memeluk tubuh Seungyoun yang terasa ringkih di pelukan nya. Mengusap pelan punggung si manis berharap memberi kenyamanan juga memberikan dukungan bahwa ada dirinya disini. Hingga si manis berkata sangat pelan.

“Aku kotor.”

“Tak apa hyung aku disini bersama mu. Aku berjanji selalu bersamamu.”


The End

Oneshoot GyulyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang