Bertahan

731 76 2
                                    

“Gyul, bukannya itu Seungyoun hyung ya?? Kok sama Han sunbae.”

“Wah jangan-jangan Uyon hyung selingkuh.”

Kedua teman Hangyul ini mengoceh ketika secara tidak sengaja melihat kekasihnya dengan Han Seungwoo, seorang prema di kampusnya bergandengan tangan mesra.

“Seungyoun hyung sudah bilang padaku kok kalau mau pergi dengan Han sunbae.” tidak, padahal jelas-jelas Seungyoun tidak ada memberi tahunya akan pergi dengan si Han itu.

Entah sudah berapa kali kekasih manisnya itu berbohong kepadanya. Katakanlah Hangyul seorang bucin. Ya memang kenyataan gitu sih. Sudah 3 bulan terakhir ini dirinya memergoki kekasihnya itu dengan si Han. Dari hal kecil bergandengan tangan bahkan sampai adegan melumat bibir pun pernah Hangyul saksikan.

Sakit? Ya jelaslah. Orang yang kau cintai sepenuh hati malah bermesraan dengan orang lain di muka umum.

Hangyul hanya menghela nafas berat. Dan mencoba mengabaikan hal yang baru dilihatnya tadi, mencoba kembali balik ke awal tujuan nya ke mall ini mencari kebutuhan membuat tugas maketnya.

“Ayo cari bahan tugas. Yang kita beli cukup banyak, nanti keburu malam.” Hangyul menggiring Byungchan dan Jinhyuk ke toko tujuan mereka.

Bruk

Hangyul menjatuhkan badan ke sofa apartemennya. Menghela nafas kasar. Entah sudah berapa kali ia menghela nafas kasar dalam 1 hari ini. Kepalanya pusing memikirkan hubungannya dengan kekasih manisnya itu.

Dret dret dret

‘uyon my love’

Diliriknya ponsel yang terus bergetar menampilkan telpon dari Seungyoun, haruskah dia menjawab? Hah, iya Hangyul menghela nafas lagi.

“Hmm baby ada apa?”

“Kau di apartemenmu kan Gyulie?? Aku mau main ke tempatmu kangeeenn.”

“Iya aku di apartemen kok baby”

“Mau ku bawakan sesuatu??”

“Tidak usah baby, aku hanya butuh dirimu saja”

“Okay sampai nanti. Saranghae”

“Nado saranghae”

Haahhh

Lagi dan lagi Hangyul menghela nafasnya. Sejujurnya ia ingin membicarakan soal masalah ini dengan kekasihnya itu. Tapi dirinya terlalu takut semisal nanti malah menyakiti Seungyoun.

“Berpikir positif Hangyul.. Seungyoun hyung hanya sedikit bosan jadi dia mencari suasana baru dengan si Han itu.” pikirnya mencoba mensugesti dirinya sendiri

Dirinya berjalan ke balkon apartemen dengan niat membuat pikiran nya segar sebentar. Tapi bukannya segar malah semakin rumit. Di bawah sana terlihat jelas si manis kekasih nya itu mencumbu seorang laki-laki yang iya kenal betul Han Seungwoo. Kamarnya di lantai 5 tentu jarak segini dia tak salah melihat adegan itu.

Srek. Ditutupnya kasar gorden balkon dan kembali duduk ke sofa dengan murungnya. Tak lama sekitar 10 menit suara bel terdengar. Hangyul membuka pintu dan ya kekasih manisnya sudah di hadapannya dengan senyum merekah.

“Gyuullliieee. Aku kanggeenn”  si manis menubrukkan badannya ke badan Hangyul dan memeluk erat tubuh kekar si tampan itu.

“Aku juga kangen dirimu baby.” nyut, sakit rasanya hati Hangyul ketika memeluk tubuh Seungyoun. Bukan hanya wangi manis dan segar yang biasanya dari tubuh Seungyoun tapi aroma cengkeh dan nikotin yang menyapa indra penciuman Hangyul.

Hangyul menangkup pipi chubby kekasihnya ini, memberikan kecupan pada bibir merah cherry si manis.

“Ayo masuk baby.”

Setelah duduk Seungyoun masih seperti biasa menggelayuti lengan Hangyul mengecupi rahang tegas kekasih tampannya.

“Gyulie tak ingin melanjutkan yang tadi di pintu??” senyum merekah di wajah si manis ini. Dan Hangyul tentu saja langsung menyambar bibir tipis Seungyoun. Hampir tak di temukan rasa manis yang biasanya menyapa lidah Hangyul saat melumat mulut kekasihnya ini. Justru rasa pahit wine dan nikotin yang dirasakannya, kecewa sebenarnya. Hangyul tahu betul si manis ini tak mungkin merokok, karena Seungyoun tau akibat merokok itu membuat bibir cherrynya menghitam. Hanya 1 orang yang terlintas di pikiran nya.. Han Seungwoo. Sunbae nya itu merokok dan tadi jelas-jelas ia melihat kekasihnya dan Han sunbae bercumbu.

Hangyul melepaskan ciumannya terlebih dahulu. Menatap wajah mulus bak porselen di depannya ini. Mengusap lembut bibir cherry si manis. Menatap teduh mata si manis.

“Hyung apa kau selalu mencintaiku??”

“Eoh kenapa harus bertanya Gyulie. Kau tau hatiku ini sepenuhnya milikmu.”

Bullshit.

“Hmm terima kasih baby.” didekapnya erat tubuh Seungyoun. Tak apa, ya tak apa dirinya yang tersakiti disini. Tak apa dirinya bertahan sendiri. Iya hanya ingin Seungyoun disisinya.






The End

Oneshoot GyulyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang