Oneshoot Gyulyoun

Manja

“Hangyuuuuuullllliieeee”

Bruk brak klontang

Oke ini Hangyul lari dari dapur ke ruang tengah apartemennya karena panggilan si manis berbadan bongsor, Cho Seungyoun.

“Kenapa sayang?”

Entah karna apa seharian ini, si manis youn manja sekali. Tolong garis bawahi MANJA oke itu capslock bukan garis bawah.

“Eunngg uyon ingin di peluk gyulie”

Ah ingin mimisan rasanya Hangyul seharian ini. Jujur saja hati nya terlalu lemah melihat keimutan Seungyoun.

Hangyul hanya menganggukan kepalanya dan langsung memeluk tubuh kekasihnya ini.

“Ah sup nya pasti sudah matang. Kita makan sekarang ya sayang?”

“Eung boleh.. Tapi gendong uyon yah”

“Baiklah” tahan Hangyul. Jangan kau habisi mahluk manis ini sekarang.

Entah bagaimana ceritanya kegiatan makan di meja makan jadi penuh glukosa. Seungyoun yang duduk di pangkuan Hangyul meminta di suapi. Dan Hangyul yang hanya menahan rasa gemas dan siap menerkam si manis Uyon ini.

“Mau nambah lagi sayang makanannya?”

“Huuummm tidak.. uyon ingin menonton film bersama gyulie saja, tapi sambil di peluk yah” entah sengaja atau tidak, Seungyoun berbicara dengan imut nya dan mengerucutkan bibir tipis nya. Oh Damn It.

Dan acara mari menonton film ini berubah menjadi suara kecupan dan kikikan Seungyoun, iya Seungyoun mengecupi garis rahang Hangyul.

“Hihihi geli.. gyulie ada janggutnya. Cup. Hihihihi”

Hangyul hanya pasrah dan memaki nafsu bejatnya yang ingin sekali keluar saat ini.

Cup cup cup

Karna tak tahan gemas nya kekasihnya ini, Hangyul mengecupi seluruh muka Seungyoun.

“Hari ini ada apa sih sayang? Tumben tumbenan dirimu manja seperti ini hmm??”

“Molla uyon tetiba ingin manja saja.” sembari menggambar pola abstrak di dada Hangyul.

“Benar tidak karna ingin sesuatukan?? Katakan saja sayang kalau ingin sesuatu. Aku akan berusaha mengabulkan nya” ujar Hangyul seraya mengusap lembut kepala kekasihnya itu.

“Tidak… mungkin hanya bawaan bayi ehe”

“Hah??”

The End