“ANDWWAAEEEE GYULLLL … HANGYUUULLLL… ANDWAAEEEE….. IREONAAAA…”
“Seungyoun hyung.. hyung.. bangun hyung…”
Hangyul mengguncang tubuh Seungyoun agar bangun dari mimpinya. Seungyoun dengan nafas terengah-engah langsung memeluk tubuh Hangyul erat.
“Hiks… jangan tinggalkan aku sendiri… Gyul hiks… jangan pernah pergi dari ku hiks.” dengan nafas yg memburu dan tersengal Seungyoun menangis di pelukan kekasihnya itu.
“Sssttt uljima hyung.. lihat aku tetap disini hum.. aku tak akan pergi darimu.” Hangyul membalas tak kalah erat pelukannya. Tangan kekar nya mengelus pelan punggung si manis agar membuatnya sedikit tenang.
Hangyul melepas perlahan pelukannya, ditangkupnya pipi chubby Seungyoun. Dihapusnya jejak air mata yang mengalir di pipi si manis.
“Ingin cerita tadi mimpi apa hum?? Sampai nangis begini.” dicubitnya pelan hidung si manis.
“Tidak mau… pokoknya mimpinya seperti nyata. Kau pergi meninggalkan ku….” mata Seungyoun mulai tergenang air mata lagi ketika ingat bagaimana seramnya mimpinya.
“Sudah jangan menangis lagi sayang. Aku masih disini kan sekarang. Masih jam segini kita tidur lagi okay?? Besok kita ada schedule pagi.”
Seungyoun hanya menganggukan kepala nya pelan.
“Tapi peluk yah.”
“Kkkk okay ku peluk erat rubah manis ku ini.”
"Satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh. Hei kurang satu… siapa yang belum masuk mobil?" Leader Han menoleh kesana kemari menghitung ulang membernya. Bisa gawat kalau hilang satu.
"Kau bahkan melupakan dirimu hyung, paboya." Wooseok menatap Seungwoo dengan mata kucingnya.
"Ah iya aku lupa kkkkk sudah ayo kita pulang. Jangan lupa sabuk pengaman. Kajja manager hyung semua member sudah lengkap."
"Hyung boleh tukar tempat duduk?? Aku ingin duduk sebelah Seungyoun hyung. Apa boleh??" Hangyul menghampiri Wooseok yang sudah duduk manis di kursinya.
"Eoh boleh Hangyul-ah. Ah sekalian bujuk Seungyoun sepertinya moodnya sedang down saat ini dari tadi dia diam saja."
"Okay hyung. Terimakasih sudah bertukar tempat."
"Eiisstt santai saja… aku juga ingin bermanja dengan Seungwoo ehe."
"Hai manis"
"Loh Hangyul kenapa kau disini? Tempat dudukmu kan di tengah."
"Ah aku tidak boleh duduk disini ya?? Ya sudahlah aku balik ke tempatku lagi. Woo….."
"Eh jangan jangan duduk disini saja temani aku." Seungyoun menarik cepat tangan Hangyul yang akan memanggil Wooseok.
Hangyul mendudukkan dirinya di kursi sebelah si rubah manis ini. Tangannya bergerak mengusap pelan kepala si rubah.
"Kenapa diam saja seharian ini hmm?? Sedang tidak enak badan kah??"
Seungyoun menggelengkan kepalanya. "Hanya sedang tidak ingin bicara."
"Lihat sini sebentar." Hangyul membuat ekspresi konyol di wajahnya. Seungyoun terkekeh pelan melihatnya.
"Nah gitu dong senyum jangan cemberut dan diam saja aku kan khawatir hyung." Dikecupnya pelan bibir Seungyoun.
"Besok kan kita tidak ada jadwal, bagaimana kalau kita pergi kencan??"
"Kencan?? Kemana??"
"Hmm kemana saja.. hyung ingin kemana??"
"Ke taman bermain bagaimana? Terus ke toko bunga. Kita beli bunga untuk appa ku. Sudah lama tidak mengunjungi makam appa."
"Oke call. Sekarang ayo kita tidur. Perjalanan ke dorm masih jauh."
"Tidak mau." Kepala Seungyoun menggeleng pelan. Sejujurnya seharian ini hati Seungyoun benar benar gelisah. Dirinya masih kepikiran dengan mimpinya semalam.
"Hei rubah ku kenapa malah melamun. Istirahat ayo. Kita semua sama sama lelah karena jadwal hari ini."
Hangyul menarik pelan kepala Seungyoun agar bersandar di pundaknya. Digenggamnya erat tangan mungil kekasihnya ini. Dikecupnya puncak kepala Seungyoun.
"Saranghae uri Seungyounie."
"Nado saranghae Gyulie."
Ciiiiiittttt brak brak brak.
Aaaaaaaaa
Breaking news.
Mobil van berisi 11 member grup rookie papan atas X1, juga 2 manager utama grup terguling diduga karena tergelincir di jalan dan mengalami pecah ban. 1 member meninggal di tempat, 2 member dan 1 manager luka berat di larikan ke Hanse Seoul Hospital.
The End
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Gyulyoun
Nouvelleskumpulan cerita oneshoot, drabble abal abal Dom: Hangyul Sub: Seungyoun