thirty seven

452 49 6
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA

HAPPY READING

***

Beltran duduk disofa sesekali melirik pintu masuk. Berdecak sembari menunggu kepulangan Mommynya.

"Ih, Mommy mana sih?!" gumamnya sedikit kesal, "jangan bilang lagi nongki bareng Mamanya Gama dan yang lainnya?"

"aish," decaknya.

Derap langkah kaki terdengar dari pintu masuk. Beltran sudah berharap penuh bahwa itu adalah Mommy. Namun, harapannya dipatahkan ketika melihat kepulangan sang ayah dari kantor.

"Yah, kirain Mommy" desahnya kecewa.

"Emang Mommy kamu belum pulang?" Bryan mengernyit.

Beltran mengangguk, "dari aku pulang sekolah tadi Mommy udah nggak ada dirumah."

"Iya, tadi Mommy bilang mau ke-mall. Daddy gabisa temenin karena lagi banyak pekerjaan dikantor, terus katanya mau pergi sendiri tapi masa iya belum pulang sampe sekarang?" Bryan terheran.

"Nah, itu aku ngga tau." ujar Beltran

"Abangmu mana?"

"Ada dikamar."

"Kamu coba telpon Mommy, Daddy mau mandi dulu."

"Udah daritadi kali, Dad. Tapi nggak diangkat"

"Yaudah kalo gitu tunggu aja sebentar lagi, mungkin dia ketemuan dulu sama teman-temannya."

"Hm, iya deh."

"Daddy keatas dulu." Bryan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya setelah Beltran menyahut dengan dehaman.

Meski ada perasaan aneh didalam hatinya, tetapi Bryan menepis perasaan itu jauh-jauh. Alasannya karena dia terlalu lelah untuk memikirkan banyak hal. Dia butuh merefreshkan otak dan tenaganya yang terkuras habis dari sejak pagi.

***

Hari sudah menunjukkan pukul 18.00. Beltran berjalan mondar-mandir masih setia menunggu kepulangan Queen. Rasa kesalnya berubah menjadi perasaan khawatir yang berlebih.

Sambil menggigit kukunya, dia terus berjalan kesana kemari dengan ponsel yang dia dekatkan ditelinga. Total 30 kali dia menelfon Mommy namun sama sekali tidak pernah diangkat barang sedetik pun.

"Daddy, gimana? Mommy belum pulang juga. Aku khawatir Mommy kenapa-napa" serunya ketika melihat Daddynya yang baru saja menuruni tangga.

"Daddy rasa ada yang nggak beres. Tadi Daddy nyoba ngecek letak mobil Mommy lewat gps tapi mobilnya masih dimall."

"Tuh kan, nggak mungkin Mommy dimall dari siang sampe malem, pasti ada yang nggak beres." Beltran menjadi semakin panik.

"... lagian Mommy nggak biasanya gini. Dia pasti mikirin suami sama anak-anaknya tercinta apalagi aku." sambungnya.

"Kita harus lakuin sesuatu, Dad. Mau sampai kapan kita diem-dieman gini sementara bisa saja diluar sana terjadi hal yang tidak memungkinkan sama Mommy?"

Harmony ; family relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang