eleven

730 70 7
                                    

Guys, tolong dukungannya🙏
Vomment dong, jangan jadi siders😭

***

MATA Queen fokus pada televisi didepannya sambil berbaring diranjang dalam dekapan hangat dari suaminya.

Bryan melirik kebawah untuk menatap Queen, mengelus pipinya dengan penuh sayang lalu memberikan satu kecupan lembut dikepalanya. Mempererat dekapannya dan membiarkan Queen berada didalam posisi nyaman sambil menonton.

Suara dering ponsel mengalihkan perhatian Queen. "Handphone kamu?"

Bryan mengangguk sambil menggeser layar untuk menjawab panggilan.

"Siapa?" Mata Queen memicing waswas, jangan bilang itu dari seketaris Bryan, Monika.

Bryan mengusap pipi Queen dengan ibu jari. "Agam."

Queen refleks langsung berbinar. Sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan Agam. Terakhir kali mereka bertemu adalah tiga tahun yang lalu.

Wanita itu mengambil ponsel saat Bryan menyodorkan untuknya. Bryan tahu, Queen sangat merindukan Agam—kakak angkatnya—yang bahkan sudah ia anggap seperti kakak kandungnya sendiri 

"Hallo" Queen menyapanya dengan bersemangat.

"Queen?"

***

Siang tadi, Agam menelfonnya untuk memberitahu kalau dia beserta keluarganya akan bersilaturahmi kerumah Queen malam ini.

Malam telah tiba, wanita itu memasak begitu banyak dan telah tertata rapi diatas meja makan. Dia begitu bersemangat ketika Agam mengatakan akan kerumahnya malam ini.

"Dad," Queen memanggil Bryan yang dibalas dehaman singkat oleh lelaki itu.

"Tolong buah yang dikulkas cuciin dulu ya, aku mau manggil anak-anak bentar" Queen langsung beranjak ke atas setelah Bryan mengangguk.

Membuka knop pintu kamar Bara yang kemudian langsung disuguhkan pemandangan dimana Beltran sebagai pihak yang tersakiti sedang dipukuli dengan guling oleh Bara.

Beltran yang menyadari keberadaan Mommynya langsung berteriak meminta pertolongan.

"Mommy! Anak kesayangan Mommy disiksa, save me, Mom!"

Bara memberikan satu pukulan terakhir lalu melempar gulingnya kekasur. Ikut merebahkan diri diranjangnya setelah membantai adik tidak tahu diri seperti Beltran.

"Adik kamu buat ulah apa lagi, Bang?" Tanya Queen pada Bara sedangkan Beltran menatap Queen dengan pandangan terluka.

"Mommy," Beltran memegang dadanya seakan dia merasakan rasa sakitnya disana. "Maksud Mommy nanya gitu apa? seolah memang aku yang salah. Aku sakit hati, Mom!"

Queen mengabaikannya, dia bertanya pada Bara. "Barang kamu dirusakin lagi?"

"Nggak sengaja kok, Mom. Buat apa aku rusakin barangnya si Bara? Kek kurang kerjaan aja."

"Nanti Mommy beliin yang baru ya buat Abang. Dan Beltran, kamu jangan sering-sering pinjem barang Abang kamu. Kamu itu ceroboh, kalau nggak rusak ya pasti hilang. Bilang aja sama Mommy, nanti Mommy beli yang baru"

"Iya, Mom"

"Udah solat, nak?" Mereka berdua serempak menggeleng.

"Solat dulu. Nanti pas turun pake baju yang sopanan dikit, soalnya keluarga Om Agam mau dateng"

"Siap, Kapten!" Beltran berlagak hormat sambil berdiri dengan tegak.

***

Bara dan Beltran baru saja turun saat tamu telah duduk di meja makan. Sebelum ikut duduk, tidak lupa mereka menyalami tamu.

Harmony ; family relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang