4

4.5K 493 24
                                    


"FELIX!."

"Gak usah teriak tolol, gue denger." Ucap Felix mendengus kasar.

"Tadi Lo ngapain berduaan bareng changbin."

"Lah masalahnya sama Lo apaan." Felix mengangkat alisnya sebelah. Hyunjin terhuyung kedepan saat ada yang merangkulnya.

"Anter gue yuk jin." Hyunjin melepas rangkulan guanlin. "Jangan gue jangan gue, Jaemin aja sana."

"DIH KOK GUE?!." Felix, hyunjin, dan guanlin terkejut saat ada yang menyautnya.

"EH ANJING SEJAK KAPAN LO DIMMPP." Sebelum bacotan hyunjin selesai Felix lebih dulu menyumapal mulutnya dengan kertas yang sudah ia becek becek.

"Gue dari tadi disebelah Lo ya goblok." Hyunjin memasang wajah bodohnya.

"Eh iyakah?."

"Perhatian semua!!." Seluruh kelas seketika mengheningkan cipta. Disana didepan sana haechan audah berdiri sambil memegang buku yang entah isinya apa.

"Ada pengumuman penting nih dengerin ya." Semua mengangguk, Jaemin memerhatikan haechan sambil senyum senyum gak jelas.

"Eh anak baru ngapain Lo di kelas gue?." Tanya haechan bingung. Guanlin menunjuk dirinya sendiri lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sorry, gue keluar dulu lanjutin aja." Haechan mengangguk saat melihat guanlin sudah keluar dari kelas.

"Jadi katanya dua hari lagi kita bakal study tour ke Jogja—

"Weh anjir beneran?!!." Semua orang langsung pada bisik bisik dan aja juga yang sudah berkhayal bertemu bule bule disana.

Haechan menghela nafasnya kasar. "DIEM DULU BANGSAT!." Semua orang langsung terlonjak kaget.

"DENGERIN SEBELUM KALIAN MEMBAYAR UANG STUDY TOUR ITU HARAP KALI BAYAR UANG KHAS YA JANGAN PADA UTANG MULU." Dengan satu kali tarikan nafas haechan berhasil mengeluarkan unek unek nya.

"Calon pacar gue." Gumam Jaemin sambil senyum senyum kayak orang gila.

"Jeno!."

Jeno menyentak kasar tangannya. "Tunggu dulu, kemarin Lo kemana? Gue kan udah bilang buat ke parkiran."

"Gue gak ada urusan sama Lo."

"Ya jelas ada!!." Ngegas Mark. Jeno menatap tajam kearah Mark, dan yang sialnya menurut Mark itu sangat lucu.

"Gue pacar Lo jadi–

"Gue bukan pacar Lo!, Dan asal Lo inget status kita sama!." Mark tertawa Sinis.

"Masih aja Lo nanyain status?, Walaupun status kita sama - sama pihak dom tapi apa salahnya sih ngejalin hubungan?."

"Jelas itu salah menurut gue."

"Jangan egois Jeno."

"Lo yang egois bangsat, kita baru aja kenal beberapa Minggu ini dan dengan seenak jidatnya Lo ngajak gue pacaran? Haha gila Lo." Jeno langsung saja pergi berjalan menjauhi Mark yang mengepalkan tangannya.

"Awas Lo Jeno."


Bruk

"Wii bangsat kalo jalan itu liat liat!!."

Seseorang yang jatuh itu mendongak. "E-eh renjun, sini sini gue bantu." Renjun menepis tangan guanlin dan berdiri sendiri.

"Lo yang kalo jalan liat liat, makanya jangan mainan hp sambil jalan bodoh!." Guanlin meringis mendengar nada peda dari pemuda mungil didepannya ini

"Iya sorry, btw mau kemana?."

"Bukan urusan Lo." Renjun pergi berlawanan arah dengan guanlin. "Gila kecil kecil cabe rawit." Gumam guanlin.

"GUE DENGER YA BANGSAT!." guanlin terlonjak kaget lalu segera berlari menjauhi renjun yang sudah ancang ancang ini menenggelamkan guanlin.

Sekarang geng nya anak basket lagi selonjoran dilapangan karena habis main. Dan untungnya cuaca lagi mendung angin sriwing sriwing menerpa kulit berkeringat mereka.

Mark melempar boto minuman itu kesembarang arah dengan kasar. "Anjing!, Dapetin Jeno susahnya minta ampun." Jaemin dan guanlin yang udah ketawa ngakak, sedangkan hyunjin masih blom percaya aja sama Mark yang deketin Jeno.

"Lo emang beneran ya mau deketin seme galak macem dia?."

"Beneran lah anjir, kalo bohongan ogah banget gue ngemis ngemis kek gitu sama dia." Hyunjin mengangguk saja lalu kembali meminum air Aqua itu.

"Rencana study tour gimana?." Celetuk Jaemin. Guanlin menjentikkan jarinya.

"Kita berangkat pake mobil kita aja jangan pake bus, pengap bau juga."

"Setuju sih."

"Ajak geng ukestars g?." Ucapan guanlin membuat mereka bertiga berfikir.

"Sabilah, sekalian modus ya gak?." Ucap hyunjin Menaik turunkan alisnya.

"Harus dua mobil." Ucap Mark. Jaemin mengacungkan tangannya. "Gue bawa mobil." Mark mengangguk. "Gue juga."

"Sip!, Gue nebeng Lo ya jaem."

"Najis." Hyunjin melempar botol Aqua itu kearah Jaemin dengan kesal.

"Nebeng ya Mark." Mark hanya menganggukan kepalanya.

"HAECHAN WOY SINI LO."

Haechan yang tengah melintas di pinggir lapangan menoleh saat ada yang meneriaki namanya.

"APA MAU BAYAR UANG KHAS?!."

Hyunjin nyengir. "BUKAN, SINI DULU." Dengan malas haechan berjalan kearah mereka. "Duh Jeno mana ya." Gumam haechan sebelum sampai didepan mereka.

"Apa?." Tanya haechan dengan muka judesnya.

"Nanti study tour mau bareng gak sama kita?."

"Gak, kalian buaya."

"Yee serius tolol, lumayan dari pada naik bus sumpek pengap lagi ya gak?." Jaemin dam guanlin mengangguk, haechan tampak menimang permintaan hyunjin.

"Oke deh, oh ya Mark gue masih mau nagih janji Lo waktu itu." Mark sedikit mengingat.

"Ah yang itu, ya udah jadi Lo mau apa?." Haechan udah tersenyum misterius yang bikin Mark was was sendiri.

"Lo tanggung jajanan gue pas di Jogja ya!." Setelah mengucapkan itu haechan langsung berlari dari sini.

Jaemin memandang Mark yang wajahnya udah sepet aja. "Janjiin apa Lo barusan?." Hyunjin dan guanlin hanya menyimak saja.

"Tsk gue minta nomornya Jeno, dan Lo tahu didunia itu tidak ada yang gratis. Ya gitu dia minta imbalan cuman dari kemaren kemaren blum ditagih, baru sekarang ditagihnya." Jaemin ber-oh- ria.

"Sabar Mark, mungkin ini ujian buat Lo." Ucap hyunjin dengan wajahnya yang dibuat sesedih mungkin.

"Geli tolol."

TBC

Doain biar rajin up y kawan

Jangan lupa Voment jangan pelit pelit Napa.

Crush -markno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang