6

4.1K 464 44
                                    

"ANJING NGAPAIN LO NGEREM MENDADAK."

Jeno mengusap jidatnya yang kepentok (gak tau apa namanya intinya yang didepannya itu). Felix udah misuh misuh gara gara jidatnya ikut kepentok kursi, begitupun hyunjin.

Mobil Jaemin yang dibelakang ikutan ngerem. "Tsk mobil depan ngapain lagi sih." Haechan juga ikutan bingung. Lalu dia segera turun dari mobil Jaemin.

Fikirannya udah lah mereka ketinggalan orang bus nya ada udah jauh, karena mereka berhenti dua kali.

Haechan mengetok ngetok kaca mobil, Jeno langsung membukanya. "Kenapa kalian ngerem mendadak si!, Masih untung ya mobil Jaemin tadi masih jauh dari mobil kalian kalau nggak udah kepentok nih jidat mulus gue." Cerocos haechan.

"Salahin Mark aja Chan!." Sahut Felix yang juga sudah membuka kaca mobilnya.

"Mark kalo bawa mobil tuh yang bener, gue lagi lemes nih habis tenaga gue buat koar koar."

"Emangnya tadi Lo habis ngapain aja di mobilnya Jaemin." Tanya Jeno.

"Duduk." Ucap haechan sambil nyengir, lalu segera berlari kecil kembali memasuki mobilnya Jaemin.

Jeno menghela nafasnya. "Ya udah tunggu apalagi jalan." Mark berdehem singkat, lalu segera menjalankan kembali mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Apa katanya?." Ucap renjun saat haechan udah duduk anteng. Haechan menggidikan bahunya.

"Muka mereka aneh banget saat gue ngetok kaca mobil nya Mark." Renjun mengkerutkan dahinya.

"Hah masa sih?." Haechan mengangguk.

"Haechan ambilin minumannya gue tolong." Haechan menoleh kearah Jaemin. "Dimana?." Jaemin menunjuk kearah kantong plastik disana.

Baru saja dia akan mengambilnya tapi langsung ditangkis oleh haechan. "Lo pokus nyetir aja, biar gue yang suapin eh maksudnya minumin." Jaemin tersenyum kecil haechan menaruh sedotan di aquanya Jaemin lalu mengarahkannya kemulut Jaemin.

Renjun udah nahan gemes aja mau dorong kepala mereka berdua, sedangkan guanlin mendengus karena mendapat keuwuan diakan iri.

"Jeno ja—

"Iya gue mantannya haechan kenapa?." Ucap Jeno langsung karena tahu Mark akan menanyakan apa.

Mark menggeleng. "Gak papa kaget aja." Jeno mengangguk saja. "Itu sih hal wajar dalam persahabatan, apalagi sahabat gue pihak bawah semua." Ucap Jeno tiba - tiba.

"Tapi Lo gak pernah suka tuh sama gue." Ucap Felix memajukan wajahnya. Jeno mendorong kepala Felix.

"Ya bedalah! Gue kenal Lo sama renjun kan sekarang kalo haechan udah dari orok gue kenal." Felix mendengus.

"Pantes." Gumam Mark dan hanya dirinya yang mendengar.

"Udah kenal luar dalem ya Jen." Celetuk hyunjin yang sedang memakan Snack nya, Felix ikut memakannya dan hyunjin membiarkannya.

"Ya begitulah." Mark menoleh kearah Jeno begitupun Jeno saat Mark menatapnya dalam itu.

"Tepi sekarang Lo udah gak punya perasaan apa - apa kan sama haechan?." Ucap Mark. Jeno menatap Mark.

"Ya, tapi gue masih sayang sama dia."

Jedeerrrr

Hati Mark nyeri dengernya. "Tapi Lo sekarang pacar gue Jen." Jeno memandang Mark aneh. "Gue pacar Lo? Eh Lo lagi ngayal apa gimana? Gue kan udah bilang gue bukan pacar Lo." Felix kaget tentu saja siapa yang tidak kaget sama sama pihak atas saling menembak eh.

"Jangan gitu Jen ntar Lo nyesel lagi." Jeno menoleh kearah hyunjin yang dibelakang lalu tertawa kecil.

"Gue nyesel kenapa coba." Masih dengan tawanya.

Dan berakhir suasana mobil Mark sunyi dan hanya ada suara mesin mobil mereka, dan mobil orang lain.

"Nyalain dong musiknya." Suruh renjun.

Haechan langsung mengutak Atik musik dimobil jaemin, "mau lagu apa?." . "Seamin namun tak seiman." Ucap renjun.

"Halah sok Sokan beda keyakinan orang Lo atheis." Renjun mendengus.

"Kan lagi ngetren tuh cinta beda keyakinan."

"Iya emang, tapi nanti kalo Lo masuk neraka trus kata malaikatnya lagi ngetren gmna?."

Renjun menjitak kepala haechan, kepalang kesal dia dengan ucapan sahabat tengiknya itu. Guanlin mah bagian ngakaknya aja sedangkan Jaemin hanya tersenyum saja.

"Gue bunuh juga Lo." Tuding haechan.

Tangan Jaemin yang menganggur terulur mengacak acak rambut haechan dengan ketawa kecilnya. "Gak usah ngegemesin bisa?." Dan haechan ikut memukul kepala Jaemin karena ya u know haechan malu woy!!!!.

"Cepuin gak nih!!." Sungut guanlin.

"Kuy Lin cepuin aja mereka berdua." Kompor renjun.

Haechan menatap nyalang mereka berdua. "Bacot sia!!." Dan berakhir dengan mereka bertiga tertawa dengan haechan yang cemberut kesal.

TBC

Voment oyy.

Crush -markno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang