9

4.7K 422 17
                                    

Warn!








Kayanya Mark bener - bener akan memiliki jeno untuk malam ini.

Biar dia nggak nolak lagi

Cape Mark tuh ditolak Mulu

Kali ini pake cara mainstrim gak papa kan? Tpi dia takut nanti Jeno semakin benci dia.

"Haahh Lo gila!."

Selepas ciuman itu terputus, Mark langsung dorong Jeno kekasur hingga dia tidur terlentang dan dengan Mark diatasnya.

"Anjing! Lo mau ngapain!!."

Mark natep Jeno datar. "Kalo Lo gak suka ciuman gue, lantas kenapa Lo bales tadi?." Sekarang Jeno yang terdiam.

"Ya- ya gue kebawa suasana tolol." Mark senyum miring

Mark merunduk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Jeno. "Inget Jeno malam ini yang mendominasi penuh itu adalah gue, persetan dengan posisi Lo yang sama kayak gue tapi gue bener - bener cinta sama Lo."

"Mark Lo kenapa sihh."

Mark langsung membungkam bibir Jeno untuk kesekian kalinya, tangannya yang menganggur mengusap perut dalam Jeno.

Jeno geli.

Seharusnya Jeno bisa aja dorong Mark sekarang. Tapi memang keadaannya sebelum ini lagi lemah kan jadi gak ada tenaga buat dorongnya.

Jeno dorong pelan agar ciumannya terlepas, gila dia juga masih butuh nafas sekarang, dan ciuman Mark beralih ke leher Jeno.

Suasana Mark masih dongkol dengan tatapan Jeno ke haechan tadi, dan yeah Mark cemburu liatnya hatinya masih bergemuruh sekarang.

Mark menjilat leher Jeno. "Ahh sial jangan gigit!." Mark tidak menggubris larangan Jeno, dia menggigit leher Jeno hingga warna merah keunguan tercetak jelas disana.

Mark menyentuh daerah bawah Jeno, mengusapnya penuh sensual membuat Jeno menggeram.

"Markh! Anjhh."

Mark berhenti membuat tanda dan sekarang tengah melihat Jeno yang sudah lemes dengan nafas tersenggal.

"Begini aja Lo udah lemes, gimana entar pas nusuk orang?."

"Sialan! Badan gue hari ini lagi cape dan ditambah Lo yang akhh pengen gue bunuh Lo anjing!."

Mark ketawa.

Mark langsung mengubah ekspresinya jadi serius. "Jen jangan nolak gue lagi ya kali ini." Jeno diem sambil menatap Mark yang berada diatasnya.

"Mark tapi gue bel—

"Sstt, cinta? Itu masalah gampang yang jelas gue udah milikin Lo itu yang gue mau, setelah itu gue bakal buat Lo jatuh cinta sama gue."

"Gimana?."

Jeno akhirnya ngangguk juga, pasrah dia mah soalnya dianya aja udah tegang masa udahan kan gak lucu.

Mark senyum tulus sama seneng jadi satu gitu, dan langsung mengecup sekilas bibir Jeno. "Jadi kita pacaran nih?." Jeno memukul lengan Mark.

"Gak usah banyak omong bangsat!, Terusin lagi gue udah tegang asu tanggung jawab Lo!!."

Mark ketawa. "Iya nyai gak sabaran banget gue masukin." Jeno mendengus habis sudah harga dirinya malam ini dikota Jogja, kemaren kalo tau kayak gini bakal terjadi lebih baik ia tidak ikut saja.

Mark membuka laci pinggir kasur dan mengambil pengaman dari sana. "Tsk ngapain pake kondom sih!." Mark memandang Jeno bingung.

"Lha Lo gak takut hamil gitu?."

"Gue laki - laki bangsat! Gimana mau hamil coba!!." Mark menggaruk belakang kepalanya. Dan langsung melempar kondom itu kesembarang arah.

Mark menarik celana Jeno dengan satu tarikan, wajah Jeno malu bangett karena daerah privasinya dilihat orang lain selain dirinya.

"Wow lumayan juga, tapi masih gedean punya gue."

Jeno langsung melempar bantal kearah muka Mark. "Bacot! Cepet." Mark ketawa lalu membuka bajunya Jeno dan juga dirinya sendiri.

Mark kembali mengukung Jeno. "Lo yakin? Kalo gak mau gak papa gue bisa atasin ini sendiri." Jeno mendengus.

"Udah ditengah jalan asu, masa balik lagi sial."

Mark ngangguk. "Langsung inti ya Nono." Wajah jeno memerah mendengar panggilan Nono dari Mark.

Mark mengangkat kaki Jeno kepundaknya dan mempersiapkan penis nya untuk masuk, Jeno meneguk ludahnya susah payah

Apakah muat?. Batin Jeno

Dan Mark langsung menerobos masuk kedalam diri Jeno. "Akhh anjing sshh sakit keluarin markh." Mark yang gak tega langsung menghentakan hingga kini dirinya dan Jeno sudah benar - benar menyatu.

Jeno meremas seprai itu. "Masih sakit?." Tanya Mark sambil mencium kedua kelopak mata Jeno yang tengah tertutup itu.

"Gerakin bangsat! Kalo Lo diem aja tambah sakit entar."

Mark nurut dan langsung menggenjot lubang Jeno, seiring genjotannya yang awalnya lembut berubah jadi kasar

"Markh fuckingh youhh"

Dan mereka melakukannya berulangkali hingga matahari muncul dan mengintip malu -, malu lewat jendela.






























"Gue gak salah denger kan?."

Felix dan hyunjin tengah menguping lewat tembok. "Itu beneran suara orang mendesah ya, anjir dari malem sampe pagi ini masih aja?." Hyunjin mengangguk.

"Itu kamar siapa sih." Tanya Felix.

"Kalo gak salah kamarnya Jeno deh." Mata Felix membulat.

"What?!." Felix langsung keluar kamar, bukan untuk menghampiri kamar Jeno melainkan kamarnya haechan.

"Chan! Haechan buka pintunya!."

Pintu kamar haechan terbuka, akan tetapi yang membukanya bukan haechan melainkan Jaemin yang menatap datar kearah Felix.

"Masih pagi, bisa kan gak usah ngajak ribut." Felix mendelik kearah Jaemin.

"Mana haechan?! Buru ada hal yang penting harus gue omongin."

Jaemin menahan pintunya saat Felix mau menerobos masuk. "Gak bisa, haechan masih tidur dia kelelahan Lo bisa balik kekamar Lo sekarang."

Jaemin menutup kembali pintu kamarnya. Felix masih berdiri mematung didepan. "Ha-hah?, Jangan bilang mereka juga..." Felix menutup mulutnya shock.

"Anjing! Pagi - pagi udah bikin pusing aja, awas aja kalian gue introgasi nanti!!." Felix mencak - mencak sendiri diluar, hyunjin hanya melihatnya diambang pintu kamar mereka.

"Ngapain?."

Felix menoleh dan melihat hyunjin yang tengah berdiri dipintu sambil menyenderkan badannya. Felix mendengus.

"Dari pada Lo mencak - mencak kayak orang gila, lebih baik kita cari sarapan sekalian buat mereka juga yang mungkin tenaganya udah kekuras dari semalem."

Felix cemberut lalu menghampiri hyunjin.

Hyunjin segera merangkul Felix dan berjalan keluar vila itu, untuk mencari makanan. Renjun sebenarnya juga denger didalam kamar.

Denger suara Felix yang teriak - teriak kayak tadi, suara Jaemin juga dan suara Jeno yang desah desah itu.

"Temen gue gak ada yang beres."

"Baru nyadar?."

Renjun menimpuk guanlin menggunakan bantal guling. "Mereka juga temen Lo bodoh!." Guanlin meringis, masih pagi ya tuhan.

















Tbc

Bentar ini kenapa ngetik begini😭
Sorry guys ini part emang aneh hehe
Voment!



















Crush -markno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang