5

4.3K 499 25
                                    

"woy udah siap semuakan?!!." Teriak hyunjin, mengundang tatapan seluruh siswa dan siswi yang tengah merapihkan tas bawaan mereka.

"Udah nih."

"Haechan Lo naik mobil gue ya." Baru saja haechan akan menjawab tapi tangannya keburu ditarik oleh Jeno menjauhi mereka.

"Lepas anjing ngapain sih no narik narik." Jeno menghela nafasnya.

"Udah gue bilang Chan, pake mobil gue aja kita berangkat bareng gak usah sama mereka."

"Kenapa sih?, Udah gak keburu Jeno kita udah mau berangkat, kalaupun nanti naik mobil Lo bakalan lama, Lo nya aja gak bawa mobil sekarang." Ucap haechan kesal.

"Tsk tapi harus banget gitu sama mereka?." Haechan mengangguk santai, haechan langsung menarik tangan Jeno kembali kerombongan Mark disana.

Jeno pasrah saja ditarik. Haechan mendorong Jeno supaya semobil dengan Mark, Jeno protes. "Apaan, gue semobil sama Lo ya."

"Gak muat jenjen, udah Lo sama Mark aja mobilnya masih kosong." Jeno masih protes tapi pintu mobil sudah ditutup oleh haechan.

"Lee haechan!!."

Haechan yang didalam mobil terkikik geli, renjun menoel pundak haechan membuat sang empu menoleh. "Jeno kenapa lagi?." Haechan menggidikan bahunya.

"Lah ada anak baru juga."

"Berhenti manggil gue anak baru, gue punya nama."

"Gue gak tau nama Lo."

Guanlin mengulurkan tangannya. Lalu haechan menjabatnya. "Kenalin cowo ganteng sejagat raya, guanlin." Haechan mendecih.

"Sotoy Lo, gue haechan." Guanlin mengangguk.

"Eh?!."

"Kenapa si chan!." Kesal renjun karena terkejut.

"Gue semobil sama Lo jaem?!!."

Jaemin yang emang sudah duduk ganteng di tempat duduk pengemudi hanya tersenyum. "Hyunjing mana?."

"Sama Mark."

"Felix juga?." Renjun mengangguk.

Di mobil sebelah.

"Jen duduk didepan."

"Gue gak mau."

"Nurut Napa Jen." Ucap Felix kesal.

"Bakalan sempit kalo Lo ikut duduk kita dibelakang." Lanjut Felix.

"Yaudah Lo aja didepan."

"Lo tau kalau gue gak suka duduk didepan."

Mark memijit pelipisnya, ini kenapa jadi gini sih astaga.

"Cepet duduk dan diam." Hyunjin merinding mendengarnya, baru kali ini dia merasa seperti didominasi seme. Apalagi Felix yang memang pihak bawah langsung patuh gitu duduk diem anteng.

Sedangkan Jeno menatap tak suka kearah Mark, dengan tidak rela ia akhirnya duduk didepan bersama Mark. Setelah itu suasana hening.

Sekarang semua bus sudah mulai berjalan begitupun mobil Mark dan Jaemin yang mengikutinya dari belakang.

Hyunjin berdehem. "Ngomong kek sepi amat perasaan." Mereka hanya melirik tanpa minat menjawab ucapan hyunjin.

Hyunjin mendengus kesal. "Kalo begini ceritanya, lebih baik gue naik mobilnya Jaemin aja tadi." Mark melirik lewat kaca spion atas mobil.

"Gue gak nyuruh Lo nebeng mobil gue."

Hyunjin mengacungkan jari tengahnya. Jeno menghembuskan nafasnya lalu menyenderkan kepalanya kepintu mobil. Mark melirik.

"Pusing Jen?."

Jeno mengangguk. "Anjir gue lupa bilang kalo, Jeno itu suka mabuk saat diperjalanan jauh." Ucap Felix dengan sedikit berteriak.

"Beb gue juga pusing~~" hyunjin menyenderkan kepalanya dipundak Felix tapi langsung didorong oleh sang empu. Sedangkan Mark langsung saja merogoh tas kecilnya.

"Nih minyak kayu putih." Jeno mengambilnya dari tangan Mark.

"Apa sekalian mau gue beliin tolak angin?." Ucap Mark. Jeno menggeleng. "Jangan dengerin Jeno Mark!, Beliin aja dia mah emang bandel kalo dikasih tahu." Sahut Felix.

"Haechan, renjun aja capek ngomong sama dia keras kepala banget." Lanjut Felix. Mark mengangguk lalu meminggirkan mobilnya, dan kebetulan ada warung disana. Mobil Jaemin yang dibelakang bingung kenapa Mark berhenti jadi ikutan.

Haechan menurunkan kaca mobilnya. "JENO YA MARK?!!." teriak haechan, padahal gak jauh juga:').

Mark yang sedang menunggu si penjual ngambilin tolak angin pun menoleh. "Iya, di mobil kalian ada yang mabok gak?." Haechan menggeleng.

"Anti, kecuali si jenong."

Jeno sebenarnya denger, cuman lagi pusing sama mual juga jadi gak bisa bales perkataannya haechan, tapi awas aja nanti.

"Lah seme kok gampang banget masuk ang—

Puk

Haechan melempar casing hp milik Jaemin yang kebetulan ada didepannya, kearah guanlin. Dengan raut kesal haechan menuding guanlin.

"Jaga bicara Lo! Ini bukan masalah seme atau Uke kalo udah mabuk perjalanan itu lain cerita gue sumpahin Lo berak dicelana."

Renjun hanya menahan ketawanya saat melihat raut muka guanlin yang ketakutan itu. "Kalo mau jelek - jelekin Jeno jangan didepan haechan, otw kena sembur Lo nya." Ucap renjun.

"Emang haechan siapanya Jeno?." Tanya guanlin.

"Haechan?, Lebih dari siapa pokoknya seperti sahabat, mantan, sepupu dan musuh." Renjun menggidikan bahunya acuh.

"Wait... Mantan? Mantan apa nih." Ucap guanlin yang penasaran. Jaemin hanya menyimak obrolan keduanya sesekali melirik kearah haechan yang masih mengejek ejek Jeno dengan Mark yang sudah ikut kesal karena Jeno diem aja di gituin.

"Menurut Lo?."

"Pacaran?." Ucap guanlin ragu.  Renjun menjentikkan jarinya lalu mengangguk. Guanlin menutup mulutnya shock.

"JINJJAA?!!."

Untuk yang kedua kalinya haechan melempar guanlin, dengan casing hp miliknya sendiri. "Tolong ini bukan hutan!, Jadi tutup mulut Lo sebelum gue jahit pake tali pusar Lo." Guanli langsung menutup mulutnya dan beringsut menjauh.

Jaemin menghela nafasnya. Lalu segera menjalankan mobilnya mengikuti Mark yang sudah agak jauh didepan.

Baru tau gue kalo si jenong mantannya haechan. Batin Jaemin.

"Di minum Jeno."

"Tsk gausah banyak bacot, pusing gue denger suara Lo." Mark gemes pengen nyekek Jeno. Felix mendengus.

"Udah lah Mark biarin aja, nanti juga diminum sendiri dari pada mulut Lo ntar busaan gara - gara ngomong sama patung, lebih baik Lo pokus nyetir aja."

"Sialan Lo lix." Felix memeletkan lidahnya.

"Di ledek Felix aja langsung bales, tadi haechan udah ngeledekin Lo, lonya diem aja." Ucap hyunjin.

Sekarang Felix yang memandang aneh ke hyunjin. "Lah masalahnya apa?." Hyunjin berdecak lalu menggeleng. Hyunjin mengambil botol minum.

"Wajar kali orang haechan mantannya." Hyunjin terbatuk mendengarnya. Begitupun Mark yang langsung mengerem mendadak.

"HAH?!!."

TEBECEHH

dih kok capslok

Btw jangan lupa vomenttt! Maksa.

Crush -markno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang