BACK TO SCHOOL

538 97 40
                                    

ARION

"Miss Me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Miss Me."

V

"Miss U

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Miss U."

V sudah siap dengan baju seragam barunya, dia sangat senang karena Max mau menyekolahkannya. Walau sebenarnya dia harus mau di jodohkan dengan Gandhi, tapi biarlah soal perjodohan dia pikirkan nanti, hari ini dia harus memberi anak-anak Canopus kejutan. V turun dengan semangat, dia memasak beberapa makanan, lalu disimpan di dalam kotak bekal. V menenteng Paper Bag lalu menuju meja makan, di sana sudah ada Rose dan Ardhi sedangkan Naza masih di kamarnya dan Max tengah menuruni tangga. 

"Kamu bawa bekal?" Rose menaikkan alisnya ketika melihat ada Paper bag di tangan V.

V mengangguk semangat "V semalam cari di internet kalo anak sekolah suka bawa bekal, jadi V bawa bekal." alibi V. 

"Aku sekolah, tapi enggak bawa bekal." Naza turun dari tangga.

Max berjalan mendekati V, lalu menyentuh kepala V dengan pelan "Jangan mudah ditindas!" lalu duduk di tempat duduknya, di ikuti Naza yang terkekeh. V tersenyum lalu mengangguk semangat. 

Hari ini mereka sarapan dengan tenang, V sangat senang untuk hari ini. Selain bisa sekolah, pagi ini juga mereka sarapan dengan anggota keluarga yang utuh, tentu moment ini sangat langka untuk terjadi mengingat mereka memiliki kesibukan masing-masing.

Setelah sarapan selesai V pamit kepada orang tuanya, mereka hanya mengangguk karena mereka juga sudah siap pergi bekerja seperti biasa. Max sudah menugaskan supir untuk mengantarkan V ke sekolah, tapi sepertinya supir itu tidak jadi mengantarkannya ke sekolah.

Karena Gandhi sudah ada di depan pintu rumahnya "Lama banget sih Lo!" Gandhi menatap kesal kearah V, dia sudah menunggu cukup lama disini. Jika kalian bertanya kenapa dia tidak masuk saja, jawabannya karena dia takut tidak bisa menjaga tutur katanya di hadapan kedua orang tua V.

Kriuk

Gandhi menyentuh perutnya, wajahnya merah padam karena malu dan kesal. Sialan dia lapar sekarang.

This MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang