V's departure

584 113 22
                                    

"Ucapan selamat malam dari sang pembawa harapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ucapan selamat malam dari sang pembawa harapan."

-V-





Ezra mengunyah baksonya kurang semangat, entah mengapa dia kurang semangat hari ini. Semua berawal dengan hebohnya rumah inti anak Canopus karena hilangnya seorang Aviella Ruby Jonson dari rumah besar itu. Tapi nyatanya V pergi tanpa pamit kepada mereka, entah kenapa sisi lain dalam hatinya tidak suka V pergi tanpa pamit padanya. Ezra menghembuskan nafas kasar, dia meraih cabai karena baksonya kurang pedas.

Rupanya tidak hanya Ezra yang tampak uring-uringan ketika V pergi, Delvin juga menampilkan raut sedih di wajahnya. Bahkan banyak pesan masuk dari kekasih yang ke 54 tapi Delvin mengabaikannya, dia masih memikirkan kenapa V meninggalkan mereka, apa mereka kurang baik? padahal dia sudah menganggap V sebagai pelabuhan terakhirnya, tapi V malah pergi. 

Kalandra menatap Ezra dan Delvin yang tampak kurang semangat, menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Kalian galau ya di tinggal sama V?" Delvin dan Ezra mengangguk serempak.

"Gue juga galau, kenapa ya V tinggal in kita?" Kalandra merebahkan kepalanya di meja sambil menggigiti sedotan. 

Farzan memukul meja pelan "Pasti karena Lo sering galak sama V ya Gan?" Farzan menunjuk Gandhi yang asik membaca buku sambil bersandar ke dinding. 

"Jangan suka fitnah orang ya Lo." balas Gandhi tanpa menatap Farzan, tapi perkataan Farzan barusan mempengaruhi Pikirannya. Apa V pergi karena omongannya? Tapi V memang menyusahkan bukan? Jadi dia tidak salah! Tapi jika itu memang karena ulahnya, apa dia harus meminta maaf nantinya? Gandhi melepaskan kacamatanya, tapi kepergian V memang seperti ada yang hilang. Gandhi memejamkan matanya, lalu memakai kacamatanya kembali, pikiran gila apa tadi yang tiba-tiba melintas di otaknya. Gandhi kembali fokus pada bukunya.

Abrisam menatap teman-temannya, bukan hanya mereka yang merasa kehilangan, tapi dia juga merasa kehilangan V, karena dia mulai menyukai gadis itu. Tapi kenapa hanya abangnya yang tahu jika V pergi? Apa V benar-benar pergi atau memang ini rencana Arion? Apa Arion menyembunyikan V? Tapi untuk apa? Jika V pergi, V pergi ke mana? Setelah Arion kembali dari kantor dia akan bertanya dengan jelas, sebenarnya ke mana V pergi?

"Gabut Gue! Bully orang yuk!" Farzan bangkit dari duduknya.

"Gas, semenjak ada V kita enggak pernah bully anak orang, Ayok!" Kalandra ikut berdiri karena bosan.

"Ah Gue lagi galau, tapi kalo kalian ngajak, Gue mah siap saja." Delvin meneguk minuman sodanya.

"Gandhi! Ikut engga Lo! Baca buku terus perasaan, lama-lama lo suka sama buku, bukan sama betina!" Farzan merampas buku yang sedang Gandhi baca, Gandhi berdecak kesal karena bukunya di ambil oleh Farzan.

"Lebih baik Gue suka baca buku dari pada suka selangkangan kaya Lo!" Gandhi merebut bukunya kembali.

"Si anjir kalo ngomong suka jujur." Delvin tertawa ngakak.

This MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang