Jangan lupa vote and commentnya
Pokoknya, di sempetin nih walau lagi UTSArion turun dari tangga. Kejadian semalam membuatnya kesal dan marah, bisa-bisanya gadis itu mendorongnya setelah mencium tangannya. Mata tajamnya melihat V yang tengah tertawa dengan teman-temannya dengan santai.
Gadis itu bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa setelah kejadian tadi malam, padahal dia tidak bisa tidur dibuatnya. Derap langkah kaki Arion membuat yang lain menoleh, termasuk V.
V membulatkan matanya, Arion tengah menatapnya tajam. V menunduk karena takut, V mendesah dalam hati, Ev yang berbuat salah tapi dia yang kena amukannya.
'Sabar Ev, nanti besok-besok kita kecup bibirnya.' Ev bermonolog sendiri sambil tertawa cekikikan.
V kesal, kecup bibir katanya? Dasar Ev centil! V kesal sampai tidak menyadari jika sudah ada Arion di sisinya. Arion meraih tangan V yang tengah memegang sandwich, lalu di arahkan ke mulutnya. Dia mengunyah sandwich milik V dengan wajah datar khasnya.
"Ayo."
"Ha'h?"
"Ikut!" Arion meraih kerah belakang baju V, dia juga meraih tas V yang menggantung di kursi. Ezra melirik pada Delvin, untuk menanyakan ada apa, tapi Delvin mengangkat bahunya tidak tahu.
V bangkit dengan cepat karena Arion menarik kerah bajunya sehingga dia tercekik, dia menatap Ezra memohon tapi Ezra pura-pura sibuk dengan makanannya, begitu pun yang lain. V menatap Abrisam sedih, akhirnya Abrisam mengeluarkan suara.
"Bang?"
Arion berhenti dan menoleh malas tanpa melepaskan tangannya di kerah baju V "Apa?" tanya Arion datar.
"V berangkat bareng Gue." V tersenyum cerah, lalu mengangguk semangat. Tapi Arion tidak peduli, dia menarik V keluar tanpa membalas perkataan Abrisam.
Farzan menepuk-nepuk pundak Abrisam "Minum-minum, Arion memang dari dulu kaya begitu." Farzan memberi Abrisam satu gelas susu hangat, tapi Abrisam menghiraukannya dan berjalan menyusul Arion dan V.
****
Arion melempar tasnya ke pelukan V, dia menaiki motor besarnya sedangkan V menatap motor besar di hadapannya dengan ragu. Dia melirik roknya, jika naik motor pasti roknya terangkat. Apa dia kabur saja? V siap berancang-ancang untuk kabur.
Arion tidak melepaskan tatapannya sedikit pun dari V, dia tahu gadis di depannya akan kabur. Akhirnya dia melepaskan jaketnya lalu dia lemparkan ke wajah V.
"Pakai."
"Kamu ini berdosa banget, enggak boleh lempar-lempar kak, itu enggak sopan." V memakai jaket Arion untuk menutupi pahanya.
'Dia cenayang juga ya, dia tahu kalo Lo mau kabur V. ' Ev tertawa keras di dalam pikirannya.
"Lo budak Gue mulai sekarang." Setelah mengatakan itu Arion memakai helmnya. V mengangkat wajahnya tercengang, budak? Dia jadi budak Arion? Bisa-bisa pulang tinggal nama dia.
"Cepat naik!" V mengangguk takut. Padahal wajah Arion sudah hampir tertutup semua oleh helm, tapi matanya tetap menyeramkan. V meraih pundak Arion untuk pegangan, ini kali pertama dia naik motor. Semoga saja tidak terjungkal atau jatuh.
V menempatkan tas Arion di pangkuannya, sehingga memberi sekat untuk area terlarangnya dengan punggung keras Arion. Namun, dia tidak bisa memungkiri jika rasa takut mulai menggeluti hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Me
Teen FictionAviella Rubby J Seorang gadis yang memiliki dua kepribadian yang istimewa, dimana mereka bisa saling berkomunikasi satu sama lain. V dengan sifat ramahnya dan Ev dengan sifat angkuhnya, mereka berbeda, namun ada di tubuh yang sama Tepat pada malam i...