Arion Pahlevi Damastha

1.4K 186 41
                                    

Maap ya baru sempet up :)






Arion Pahlevi Damastha, ketua dari geng CANOPUS yang sangat di takuti oleh sekolah-sekolah lain. Jika kalian ingin masuk ke dalam barisan anak CANOPUS, kalian harus memiliki pengaruh dalam bidang-bidang tertentu!

Anak inti dari CANOPUS ada tujuh orang, yang Pertama Arion Pahlevi Damastha sebagai ketua, tentu saja keluarganya memiliki banyak bisnis di mana-mana. Namun Arion memiliki sifat yang kejam dan suka memperbudak yang lemah, mata elangnya selalu bisa membuat orang lain gemetar di buatnya.

Ke Dua Abrisam Matteo Damastha, adik dari Arion, baik hati, lembut, penyayang namun tidak banyak yang tahu jika dia memiliki jantung yang lemah, sehingga dia tidak bisa ikut jika terjadi pertempuran dengan geng lain, tapi dia pembuat siasat yang cerdik.

Ke Tiga Delvin Madava Pradipa, keluarga Pradipa yang memiliki bisnis di bidang kuliner yang memiliki cabang di seluruh Indonesia, setia kawan, tapi belum bisa setia pada satu pasangan, bisa di sebut juga playboy kelas kakap.

Ke Empat Ezra Sayudha Altezza, keluarga Altezza yang memiliki rumah sakit besar di Jakarta juga Singapura, rumah sakit Ezra adalah langganan seorang Abrisam ketika sakit, suka menolong tapi juga suka menindas.

Ke Lima Farzan Reifansyah, keluarganya memiliki pusat perbelanjaan di mana-mana, sehingga jika anak-anak inti CANOPUS ingin mencari pakaian tinggal sebut nama Farzan maka semua barang-barangnya gratis, dia yang paling bijaksana tapi kadang kebobrokannya bisa mengalahkan kebijaksanaannya.

Ke Enam Gandhi Shaquille, si pintar yang suka membawa buku ke mana-mana, keluarganya memiliki usaha di bidang IT, maka dari itu Gandhi sangat pintar dalam bidang retas-meretas.

Dan yang terakhir, Kalandra Aileen Caesar, usaha keluarganya dalam bidang properti, hampir seluruh hotel atas nama CAESAR, maka dari itu, jika mereka hendak pergi ke mana pun, mereka tidak usah mencari penginapan karena hanya membawa anaknya saja bisa menginap gratis tanpa bayar.

Mereka bertujuh memang paket lengkap, anak orang kaya tapi penyuka gratisan, apalagi seorang Gandhi. Pria itu memakan makanannya dengan santai sambil membaca buku, dia suka membaca buku, sangat.

"Bosan banget liat Lo tiap hari baca buku, enggak sakit apa mata Lo?" Kalandra berdecap heran menatap Gandhi yang sibuk membaca buku dan makan.

"Mata Gue butuh tulisan setelah ngabisin geng Lagra, lagian komen saja itu mulut." Gandhi mencibir tanpa menoleh sama sekali.

"Cuci mata itu liat yang mulus dan bening Gan, bukan buku. Pulang dari sini Gue bakal kenal in Lo ke salah satu teman cewek Gue, tenang saja." Delvin memberi usulan yang kurang bermutu menurut Gandhi. Gandhi menaikkan bahunya acuh.

Abrisam, Ezra dan Farzan hanya tertawa melihat Delvin yang di acuhkan oleh Gandhi. Mau secantik apa pun gadis yang di kenalkan Delvin pada Gandhi, gadis itu pasti akan mundur karena selalu di acuhkan oleh Gandhi yang lebih suka menghabiskan waktu dengan buku dari pada gadis cantik.

Arion bangkit dari tempat duduknya, mata tajam itu menatap teman-temannya tanpa emosi atau pancaran lainnya. Mata kelam hitam legam dengan sorot menakutkan bagi orang yang belum mengenal pria itu.

"Balik." satu kata, tapi mampu membuat ke enam pria lainnya mengerti jika Arion ingin pulang dari Cafe ini.

Mereka bergegas pergi mengikuti Arion, Delvin menoleh ke arah pelayan dan pelayan itu mengerti dengan tatapan anak pemilik Cafe ini.
Seperti biasanya, Delvin yang akan membayar atau mungkin bisa saja gratis jika total semuanya masih di bawah lima juta. Delvin segera mengejar teman-temannya menuju parkiran.

This MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang