05. Pembagian Raport

5 3 2
                                    


BAB - 5
PEMBAGIAN RAPORT

"Ayang kapan raport-an?"

Diam-diam aku membaca pesan dari kekasihku, aku sangat suntuk akan kejadian tadi pagi di sekolah. Sepertinya raport-an nanti aku tidak mendapatkan nilai terbaik, toh soal praktik seni budaya saja ada yang menyaingi. Padahal itu mapel tambahan yang bisa digunakan sebagai timbangan kejuaraan, eh tau-taunya malah Naura menang menyaingi nilaiku. Jelas-jelas punya Naura adalah karya hasil jerih payahku.

"Besok raport-an yank"
Send, pesan terkirim!

"Kalau aku udah pembagian raport yank, tadi"

"Wah, iyakah? Ayang dapet juara berapa?"

"Peringkat 3 yank, hamdalah"

Masyaallah, ternyata Dendi jenius juga orangnya. Aku jadi malu jika nanti aku tak bisa mendapatkan peringkat yang setara dengannya, paling pas raport-an dia akan bertanya ini itu kepadaku.

"Selamat ya Ayang ❤"

"Makasih Ayang ❤"

"Sama-sama"

"❤❤❤"

Dua kata yang bikin aku nyengir, jantungku dag-dig-dug. Emang bener yah cinta itu buta, hanya dengan modal ketikan saja sudah bikin orang bahagia tidak karuan.

Karena tidak ada topik lagi selain membahas masalah peringkat sekolah yang hanya membuat moodku hancur, aku iseng-iseng aku bertanya pada Dendi ia sedang apa? Tumben tumben juga Dendi akhir ini sedikit berubah, jarang memberi kabar kalau dia sedang apa. Memutuskan untuk memberanikan diri chat duluan,

"Ayang lagi apa?"

"Aku lagi makan bakso nih, diajak temen".

"Umm," akhir chatnya, hanya di read saja. Sungguh menyebalkan!

'Dendi Zanudin memperbarui statusnya'
Tak sengaja aku melihat pemberitahuan notifikasi dari facebook, ponsel bergetar.

Dendi bikin status apa yah? Karena penasaran aku membuka aplikasi facebook, kebetulan Ibu Bapak guru hari ini sedang rapat membahas raport-an. Jadi hari ini siswa di jam kosongkan, tak ada pelajaran toh juga semua materi juga praktik dan remedial telah selesai.

Terpampang tampan wajah kekasihku dimedia sosial, gagah berwibawa dengan jas hitam membawa sertifikat peringkat. Masyaallah, tak ada halangan untuk menyesal untuk mencintai Dendi sebagai kekasihku. Namun saat ini aku terpaku pada beberapa wanita yang berkomentar disana, iya aku tak masalah mengenai hal ini toh juga Dendi tak memberi respon kepada mereka.

Aku kembali scroll-scroll beranda, tiba-tiba netra lentikku terbelalak saat kudapati wanita yang kemarin memberi komentar sekarang direspon kembali oleh kekasihku.

"Selamat yah atas keberhasilanmu,
Jazamukallah khair"

"Terimakaciii Miraaa..."

Mira Agustina Selvia nama facebook wanita itu. Mereka terlihat begitu akrab, aku kembali mengernyitkan pertanyaan.

"Siapasih wanita itu?"

"Ada hubungan apa si Mira dengan Dendi yah?"

Jemariku nakal, kembali menscroll sosial media Dendi tapi tak kutemui apa-apa lagi. Kucoba membuka profil wanita yang bernama Mira Agustina Selvia, ada satu komentar dari Dendi yang ditujukan pada Mira yang menyakitkan hatiku. Air mataku tumpah, seakan tak mampu membendung linangan air mata. Aku cemburu yank!

Perempuan NovemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang