PART 17
DROPAku, Briyan dan Aina memasuki kelas kembali. Ditengah perjalanan Biyan disuruh ke kantor lagi mengambil buku matematika, tinggal aku dan Aina uang duduk di bangkuku. Aina duduk di bangku milik Naura.
"Ndah, aku boleh nanya nggak?"
"Nanya apa Na?" aku mengenyitkan tanya, menatap lentik mata Aina yang terlihat begitu serius menatapku.
"Kamu ada hubungan sama Briyan Ndah?"
Aina bertanya-tanya padaku, apakah aku ada rasa atau tidak dengan Briyan. Ya aku jawab jujur, aku gaada rasa dan tidak mencintai Briyan. Tapi Briyan selalu saja mengejar-kejar cintaku.
"Nggak sih na, aku gapernah ada rasa sama Iyan"
"Jangan sampek Ndah, jangan sampe kamu jatuh cinta sama Iyan!"
Aina bersahut sebelum aku menjawab pertanyaan, seakan menyuruhku untuk jauh-jauh dari Briyan. Apa Aina suka kah sama Iyan, makanya ia cemburu melihatku terlihat begitu akrab dengan Briyan.
"Emang kenapa Na?" tanyaku sedikit kepo. Aina celingak-celinguk melihat ke arah pintu, takut Briyan tiba-tiba nguping dan nonggol.
"Iyan sudah punya anak," ucap Aina nampak serius. Namun perkataannya malah membuatku tertawa lepas, aku menggangap perkataan Aina hanya candaan kepada Briyan.
"Serius Ndah, aku nggak bohong!"
"Iyan udah punya anak" Aina membisik kepadaku, nadanya kali ini serius. Aku melongo dibuatnya.
"Hah?"
Aina menceritakan semua hal tentang Briyan kepadaku. Dari mulai awal Aina pernah menyukai Briyan karena tampan dan juga pintar. Ia menceritakan bahwa pernah Aina dulunya menjadi sepasang terkasih, namun hubungannya dengan Briyan hancur karena ketahuan Briyan memiliki anak.
Hati Aina sangat hancur, Aina sangat menyukai Briyan namun mereka tidak bisa bersama. Hanya menjadi sebatas teman, tidak lebih.
"Ini bukan aib ya Ndah, ini demi kamu juga agar tak menjadi korban kedua setelah aku" ucap Aina, sorot matanya menatapku dalam-dalam. Mempertunjukkan foto selvie Briyan dengan kekasihnya Briyan.
Aku hanya diam mematung, aku salah kaprah memilih cinta yang salah. Padahal aku tak mempunyai rasa sama Briyan, tapi entahlah cuman nyesek mendengar kabar dari Aina.
"Please ya Ndah, aku sayang kamu. Jangan sama Briyan, turuti perkataanku" ucap Aina sebelum ia mengetahui bayangan Briyan nampak berjalan memasuki ruang kelas.
"Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh..."
"Horay man-teman hari ini jadwalnya pulang gaada pelajaran!"
"HORAY!!"
Teriak anak-anak sekelas nampak sorak bahagia. Mereka kemudian memberesi perlengkapan sekolahnya masing-masing. Berdoa mengakhiri mata pelajaran dan pulang.Aku masih terpaku di tempat duduk, sambil nungguin Dewi lewat ke depan kelas. Masih kepikiran hal yang Aina cakap tentang Briyan, Astagfirullahaladzim yan. Padahal baru aja aku hampir ada rasa sama kamu, malah aku harus mengubur rasa ini kembali. Kalau emang kamu benar apa yang Aina katakan, aku udah mati rasa sama cowok lagi yan.
"Ndah aku ikut ke rumahmu boleh?" tanya Dewi Hamidah yang tiba-tiba ada di depanku membuyarkan lamunan.
"Eh, Dewi?"
"Boleh, tapi maaf ya wi. Kalau Bapakku nanti bakal merancau di rumah"
"Ahh tidak apa-apa Ndah, kamu ini kayak ke siapa saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan November
RomanceIndah Permatasari, seorang gadis kelahiran bulan November. Ia adalah sosok perempuan yang mempunyai kesabaran diambang batas. Kehidupan memanglah berliku, banyak cobaan yang menghadang. Bahkan mengenai hubungan asmara dengan kekasihnya harus dipaksa...