7 💎

2.1K 331 56
                                    

Yoshi menutup pintu lemarinya dimana Hitomi baru saja pulang kembali ke masa depan, lalu memperhatikan Mashiho yang kini tengah tertidur dengan nyaman di lantai.

Pria itu mendekat, mengelus rambut halus seperti kucing milik Mashiho.

Terkadang Yoshi selalu berpikir, kedatangan Mashiho dalam hidupnya yang suram membawa banyak sekali dampak. Sebagian besar tentu dampak baik, orang-orang yang membencinya perlahan-lahan berubah dan meminta maaf kepadanya. Mashiho seperti pembawa kebaikan dan kebahagiaan, walau memang itulah tujuannya hybrid tersebut berada disini.

Lalu ia mengingat perkataan Hitomi, apa maksud anak masa depannya mengucapkan hal seperti itu? Entahlah, ia tak tahu apakah itu pertanda baik atau justru pertanda buruk.

"Oci..."

Yoshi menoleh, menemukan Mashiho kini sedang memandang sayu kearahnya. Sepertinya efek masih mengantuk.

"Ya?"

Tangan Mashiho terulur, memberi kode meminta pelukan.

"Peluk..."

Yoshi berdehem sebentar, lalu menurut. Ia memposisikan dirinya disamping Mashiho, dan membalas pelukan hybrid manis itu. Mashiho bergerak sedikit, menyamankan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di dada Yoshi. Lalu terdengar suara dengkuran lagi, Mashiho kembali tidur di pelukan Yoshi.

Yoshi memandang setiap inci wajah Mashiho, entah kenapa dalam jarak dekat seperti ini ia malah merasakan gejolak aneh tapi menyenangkan. Dirinya seperti merasakan sesuatu yang menggelitik di perutnya.

Perlahan kantuk mulai menyerang, Yoshi lalu memejamkan matanya. Mengikuti Mashiho kedalam dunia mimpi.

💎💎💎



















"Dia akan ikut denganku..."

"Dia akan pulang..."

"Jangan menghalau jalan kami..."










"Mashiho harus pulang..."








Yoshi terkesiap dari mimpinya, melihat kesampingnya yang sudah tidak ada penghuni. Ia lalu berdiri dengan cepat mencari keberadaan Mashiho, bernafas lega ketika sosok yang ia khawatirkan menghilang sedang memakan souffle pancake bersama saudarinya yang lain.

"Selamat pagi Yoshi, Mashiho buat sarapan. Kau mau?" Tawar Akira.

Pria itu menggeleng, berjalan kembali ke kamar dengan langkah gontai. Mashiho heran, apa yang terjadi dengan Yoshi? Ia lalu menyelesaikan pancake-nya dengan cepat kemudian mengejar Yoshi.

Yoshi kini terbaring dikasur, lengannya menutup sebagian wajahnya. Mashiho bisa membaca pikiran yang terlewat di pikiran Yoshi, pria itu tampak linglung entah kenapa.

"Oci kenapa?" Tanya Mashiho.

Yang ditanya hanya menggeleng, dirinya pun juga tidak tahu apa yang terjadi padanya.

"Oci hari ini kuliah?" Mashiho bertanya lagi.

Yoshi kembali menggeleng, seketika Mashiho tersenyum lebar. Ia lalu mencari selembar brosur yang sempat dibacanya tadi ketika berada di dapur, begitu dapat Mashiho menggoyangkan pundak Yoshi pelan.

"Apa?" Yoshi membuka matanya.

"Ayo kesini! Cio mau kesini!" Ucap Mashiho senang.

Sebuah brosur taman malam bermain, sebuah tempat rekreasi yang ingin didatangi Mashiho.

"Aku malas, mau di rumah saja." Ketus Yoshi, yang seketika dibalas ekspresi cemberut Mashiho.

"Ocii~" rengek Mashiho, ekornya bergerak kesana-kemari.

Stand by me • Yoshiho ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang