"Akh! Bisakah kau pelan-pelan saja?"
"Maaf... Cio tidak sengaja..."
Yoshi menggerutu, lalu kembali diam membiarkan Mashiho berusah mengobati wajahnya yang sempat kena pukul oleh geng Kage.
Keadaan menjadi hening diantara mereka, hanya terdengar suara gaduh diluar kamar karena keluarga Yoshi menyapa Hitomi. Yoshi sedari tadi tidak bisa berhenti menatap Mashiho membuat hybrid itu sedikit gugup, namun ia berusaha tetap santai dan fokus membersihkan luka pria tampan didepannya itu. Apalagi tatapannya seakan-akan siap memakannya kapan saja.
"Sudah!"
Begitu selesai Mashiho meletakkan kembali barang-barang yang ia pakai dari kotak P3K milik Yoshi, kemudian memberikan senyuman manis sebagai finalnya. Tadi niat awalnya ingin memberikan kecupan kecil di dahi, namun urung ketika melihat mata Yoshi yang menatapnya tajam.
"Oci kalau mau istirahat silahkan, Cio bisa tunggu kok." Ucap Mashiho.
Yoshi menurut, memang ia sangat lelah setelah dipukul habis-habisan oleh Kage dkk. Bisa saja dirinya melawan mereka apalagi ia adalah lulusan karate ketika masih sekolah menengah pertama dulu, namun jika dia melawan para guru yang sudah Yoshi anggap sebagai tamengnya tetap bertahan di kampus akan menganggap Yoshi sama saja seperti anak-anak itu.
Setelah Yoshi mulai terlelap beristirahat, Mashiho berdiri dan keluar dari kamar menemui anaknya yang masih mengobrol ria dengan keluarga ayahnya.
Disana terlihat Hitomi asik sekali berbicara dengan Hana, walaupun Hitomi adalah keponakan Hana di masa depan namun di masa ini mereka terlihat seperti sahabat. Apalagi wujud Hitomi disini adalah seorang gadis remaja seumuran dengan Hana, tidak terlihat antar hubungan keponakan dan Tante.
"Hitomi." Panggil Mashiho.
Yang dipanggil namanya menoleh, lalu menghentikan kegiatan ngobrolnya dengan Hana dan menghampiri Mashiho.
"Kenapa bu?" Tanyanya.
Mashiho menoleh kebelakang, jaga-jaga Yoshi muncul dari kamar.
"Bantu ibu urus teman-teman ayah yuk?" Ajaknya sambil menatap Hitomi dalam.
💎💎💎
Yoshi terbangun, matanya yang masih tersirat rasa ngantuk memaksa terbuka dan menerima cahaya masuk ke retinanya. Ia lalu memandang sekeliling kamarnya, mencari sosok manis yang menjaganya tadi.
Ia lalu berubah posisi menjadi duduk, sedikit panik dan khawatir dengan hilangnya Mashiho dari pandangannya, kemudian berlari keluar.
"Dimana Mashiho?" Tanyanya khawatir.
Hana, Akira, dan Yumi keheranan melihat wajah Yoshi.
"Mashiho dan Hitomi keluar, tidak tahu kemana." Jawab Yumi.
Yoshi mengambil jaketnya kemudian keluar mencari Mashiho dan Hitomi, ia hanya takut mereka berdua hilang diculik orang lain dan masa depannya akan hancur.
Dirinya tidak tahu pasti kenapa ia malah pergi ke kampus, dalam benaknya berpikir bahwa Mashiho berada disana.
Benar dugaannya, disana terlihat beberapa mahasiswa dari kelas dia temasuk geng Kage sedang mengobrol bersama Mashiho serta Hitomi. Hanya Mashiho yang berbicara, Hitomi hanya mengawasi geng Kage jaga-jaga mereka kembali berulah.
Matanya semakin melebar ketika Mashiho berubah menjadi kucing tepat didepan mata mereka, mengundang banyak sorakan tak percaya. Setelah itu hybrid tersebut kembali menjadi manusia lalu tersenyum manis, hingga matanya tak sengaja berpapasan dengan Yoshi.
"Oci?"
Mashiho berlari mendekati Yoshi, membuat mahasiswa siswi tadi menoleh dan ikut berpandangan dengan Yoshi.
"Mashiho...apa kau baru saja...menunjukkan dirimu kalau kau hybrid...?" Tanya Yoshi gugup.
Tak disangka Mashiho mengangguk, "Cio meminta mereka untuk melakukan permintaan maaf, Cio juga bertanya ke mereka kenapa mereka menjauhimu."
Teman-teman Yoshi pun mendekat ketika dipinta Hitomi, mereka semua kompak menunduk ketika bersitatap dengan pemuda itu.
"Ehm...Kami semua mau, meminta maaf kepadamu." Ucap salah satu dari mereka.
"Apa?"
"Kami semua akan jujur, kami melakukan itu karena kau adalah orang yang sangat baik dan pintar. Kami iri dengan kepintaranmu, itulah kenapa kami menjauhimu. Geng Kage menyusul pada kami kalau percuma menjauhimu, kita juga harus memanfaatkan kepintaranmu itu." Jelas mereka.
Yoshi diam, namun dalam hatinya terasa sakit dan perih. Mengetahui alasan paling bodoh dan tidak masuk akal.
"Kami semua menyesal, maafkan kami." Ucap Aito sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Yoshi masih tidak menjawab, ia lalu mengalihkan pandangannya ke Mashiho yang sedang memandangnya sedih. Ia menghela nafas, menatap para kawan-kawannya sebentar lalu pergi menjauh dari situ.
Mereka semua seketika termenung, sepertinya Yoshi tidak akan memaafkan perbuatan mereka. Tapi mereka memaklumi, bukankah memang itu seharusnya yang mereka dapatkan? Tidak mendapatkan pengampunan dari pria itu.
Sedangkan di sisi lain, Hitomi memperhatikan pergerakan ayahnya yang menjauh. Dirinya bisa merasakan perasaan yang muncul di hati pemuda itu.
Yoshi memang tidak memaafkan mereka, namun disaat bersamaan ia juga tidak mau balik membenci mereka. Entah apa alasannya. Dan kabar gembira lainnya, perasaan Yoshi sudah perlahan meningkat.
💎💎💎
"Tidak seharusnya kalian pergi begitu saja tanpa memberitahukanku."
Malam ini, Hitomi dan Yoshi sedang berbicara diluar. Mashiho serta keluarga Yoshi yang lain sudah terlelap di mimpi.
Hitomi hanya tersenyum, "kami hanya mau mengurus masalahmu yah, itu tujuan kami."
"Aku akan bahagia kalau mereka bersikap seperti kemarin, daripada menyimpan perasaan tidak bersalah kepadaku dan berubah menjadi sok peduli." Ketus Yoshi.
"Teman-temanmu yang merundungmu akan tetap seperti itu tanpa perubahan, ayah akan tetap bahagia?"
"Ya."
Hitomi memutar bola matanya jengah, ayahnya sangat keras kepala. Terserahlah, suka tak suka mereka sudah membuat teman-teman Yoshi meminta maaf dan menyesal dengan perbuatan mereka.
"Ayah." Panggil Hitomi.
"Hm?"
"Perasaanmu sudah meningkat, naik 34% persen. Apakah menurutmu itu hal yang bagus?" Hitomi bertanya.
Yoshi terdiam sebentar, "entahlah, sepertinya begitu." Jawabnya.
Hitomi menghela nafas, lalu menatap sendu ke Yoshi yang masih menatap bulan purnama.
"Kalau perasaanmu sudah mencapai 100%, aku harap itu akan menjadi akhir bahagia untukmu..." Bisik Hitomi pelan, dan Yoshi tidak mendengarnya karena suaranya yang terlalu kecil.
💎💎💎
Masalah pertemanan belum selesai, Yoshi masih belum ada perasaan simpati ke teman²nya :(
Maaf update-nya lama, lagi sakit perut karena pms 😭💔
Thank you for reading, jangan lupa voment gaes. Hargai penulisnya yeh jan kebiasaan siders ^^ anyway, have a nice day! 💗
- Fio✨🌙, 5 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand by me • Yoshiho ✓
De Todo"Happiness is something very important in a person's life, so my mission is to give you the happiness you want!" - Mashiho. Warning! ⚠️ - bxb jangan salpak - Fio ✨🌙