Pintu kamar terkunci, sedangkan Mashiho masih berada diluar. Benar, Yoshi menyuruhnya keluar karena mood-nya benar-benar hancur dan sedang tak ingin diganggu siapapun.
Mashiho tidak tahu harus berbuat apa, tidak berpikir akan ada kemunculan wanita yang diyakini mantan Yoshi.
Mashiho melangkah meninggalkan kamar Yoshi, mungkin memang memberikan waktu untuk pria itu adalah sesuatu yang harus ia lakukan agar Yoshi tak marah lagi. Sedangkan Yoshi masih terduduk diatas kursinya, memandang kosong bingkai foto dirinya bersama seorang wanita.
"Kenapa kau muncul lagi... dan memberiku pandangan seperti itu, Risa?" Yoshi menghela nafasnya.
Kemudian bayangan wajah sendu Mashiho terlintas di benaknya, ia lalu berdiri dan hendak mencari keberadaan makhluk manis itu. mereka tak bisa menghabiskan waktu bersama di taman tadi, hanya karena rasa kesal dan amarah dari Yoshi terhadap si mantan yang muncul kembali di hadapannya.
"Mashiho?" Panggilnya.
Pandangan Yoshi teredar di ruang keluarga, tak menemukan sosok Mashiho diantara saudari-saudari dan ibunya.
"Bu, dimana Mashiho?" Tanya Yoshi.
"Mashiho diluar halaman belakang, bermain ayunan disana. Ibu sempat lihat wajahnya, terlihat tak bersemangat seperti biasa." Ucap Yumi.
"Apa yang kau lakukan kepadanya?" Kali ini Akira bertanya menyelidik.
Yoshi menggeleng, "tidak ada, aku hanya merasa lelah dan tak sengaja memarahinya..."
"Kau-apa?!"
"Tidak." Yoshi kemudian melengang pergi menuju halaman belakang, tempat dimana Mashiho sedang bermain.
Disana Yoshi memandang punggung Mashiho yang membelakanginya, mengayunkan ayunan tersebut dengan pelan seakan-akan tak punya gairah hidup. Yoshi lalu berjalan mendekatinya, menyentuh pundaknya pelan membuat Mashiho terlonjak kaget.
Mengetahui siapa orang yang mendatangi dirinya, Mashiho segera merubah wujud menjadi kucing dan berlari masuk kerumah.
"Mashiho!" Panggil Yoshi lalu mengejar benda berbulu itu.
Sedangkan empunya nama tetap berlari dan berhenti di pangkuan Hana.
"Ehh? Ada apa Mashi?" Hana bingung dengan tingkah laku Mashiho.
Yoshi sudah masuk kembali ke dapur, ia lalu mendekati Hana dan mengulurkan tangannya.
"Mashiho, ada yang mau aku bicarakan denganmu. Kemarilah."
Si kucing memberikan gelengan kuat, seolah-olah memberi tanda bahwa ia menolak. Mashiho kemudian semakin mengeratkan dirinya di pelukan Hana.
Bukan tanpa alasan Mashiho seperti ini, hanya saja dirinya terlalu takut dengan Yoshi yang masih tersulut emosi. Ia takut menjadi samsak untuk menumpahkan seluruh kemarahan Yoshi. Walau hanya nada ketus, tapi tetap saja seperti sebuah bentakan di telinganya.
Pria itu akhirnya menyerah, meninggalkan kucing tersebut bersama Hana dan memilih untuk kembali ke kamar.
💎💎💎
Tertegun.
Tidak lebih tepatnya mematung, memperhatikan mejanya penuh coretan-coretan bertuliskan kata-kata jelek. Yoshi sendiri tak tahu siapa pelakunya, bahkan seluruh kelasnya sekalipun.
Karena memang, ialah yang masuk ke kampus lebih awal pagi ini. Kelas sangat sepi, jadi tidak mungkin perbuatan teman-temannya apalagi mereka semua sudah meminta maaf pada Yoshi.
Hingga akhirnya muncullah satu nama yang melintas di kepalanya, Risa.
Tangan Yoshi mengerat, melempar tasnya ke kursi dan berjalan gusar ke toilet untuk mengambil lap dan ember. Begitu dapat pria itu mengikat mejanya kasar, cepat-cepat ingin menghapuskan tulisan tak manusiawi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand by me • Yoshiho ✓
Acak"Happiness is something very important in a person's life, so my mission is to give you the happiness you want!" - Mashiho. Warning! ⚠️ - bxb jangan salpak - Fio ✨🌙