Chapter 21 - festival

759 128 43
                                    


"(Name) san!" Rietta mengejar (Name) yang sudah melangkah kan kakinya pergi ke festival sendirian. "Biarkan aku ikut!"

Gadis bersurai putih itu masih marah kepadanya, dan mengabaikannya selama dua hari berturut-turut. Ia sedih dengan itu, dan berusaha membujuknya hingga sekarang.

Mengigit bibirnya, Rietta meraih tangan (Name) dan menghentikannya. "Jangan abaikan aku, kumohon (Name) san! maafkan aku," pintanya dengan mata yang berkaca kaca.

Gadis itu meliriknya sekilas. "Aku tak melarang mu untuk mengikuti ku sampai festival, terserah apa yang kau mau," ujarnya berlalu meninggalkan Rietta yang menunduk sedih karenanya.

"(Name) san.." lirihnya pelan. Seharusnya ia tak terlalu memaksanya pas itu, ini kesalahan yang terlalu terburu buru.

Tapi apa gunanya ia menyesal sekarang, ini sudah terjadi dan mau tak mau Rietta harus membujuknya sekali lagi, Ia tak akan menyerah.

"Rietta kau pasti bisa!" katanya menyemangati dirinya sendiri lalu berlari dengan semangat menyusul (Name).

***

Yup, sekarang sudah tanggal 3 Agustus dimana festival di adakan, dan hari kematian draken tiba. Tentu saja Takemichi tidak berpikiran bahwa draken mati saat itu juga, lagi pula ia sudah melerai perselisihan antara draken dan Mikey. Jadi ini tak masalah bukan?

"Apa kalian sudah menunggu lama?" tanya suatu suara membuat ia dan Draken langsung menoleh ke belakang.

Ternyata itu Emma, hina, (Name), dan Rietta, mereka sampai dengan pakaian yukata, tapi hanya (Name) sama Rietta saja tidak memakai yukata melainkan seperti baju jalan kasual yang biasa ia pakai. toh mereka ga punya pacar, ngapain repot-repot memakai yukata kalau begitu?

Takemichi tertegun sejenak menatap Hina yang sekarang ini memakai yukata, Ia tak bisa tidak memuji kecantikan pacarnya ini. Dengan keadaan hati yang berbunga bunga ia menjawab, "Tidak kok Hina." senyuman terpampang di wajahnya.

"kami sudah menunggumu 10 abad," sahut Draken blak blak an. "Dan (Name), Rietta Chan? Kalian ikut?" tanyanya heran.

(Name) memicingkan matanya kesal. "Emang ada masalah kami datang?" ketusnya membuat Draken menggaruk tengkuknya canggung. "ya, engga juga."

"Tenang kami tak menganggu acara kencan kalian," tukas (Name) diangguki setuju Rietta.

"Dan jangan menatap ku kasian begitu! mentang mentang kalian punya pasangan." (Name) menatap tajam mereka berempat. Benar benar menyebalkan, siapa yang tidak kesal ditatap kasian seperti itu hanya karena ia tak punya pasangan? Cih.

"Hahaha (Name) san engga gitu kok, kamu kan ada pasangan, nasib nya sama juga," ujar Takemichi.

(Name) mengerutkan dahinya. "Huh siapa?" Takemichi mengangkat dagunya, menjawab, "Tuh Rietta san." sama sama jomblo nya.

"Huh? apa maksudmu?" tanya Rietta kebingungan.

"Sialan Takemicchi! sini kau!" (Name) meninggikan suaranya marah. Sejak kapan Takemichi menjadi kurang ajar padanya? punya dendam apa ia kepadanya? ia tak mengerti.

"Takemichi kun! kabur!" seru Hina segera menggandeng tangan Takemichi dan menariknya pergi.

"Pftt.." Draken menahan tawanya, Takemichi benar benar punya keberanian untuk mengejek (Name). Ia harus berterimakasih kepadanya sehabis ini.

(Name) mendelik ke Draken mengetahui ia ditertawakan olehnya barusan, dengan kesal ia berseru, "Ryuu! kebetulan samsak dirumah rusak, kau ingin menggantikannya?" Emma menghampiri kakaknya dan menepuk nepuk pundaknya sabar.

Glitch - (Tokyo revengers X Reader) (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang