Arzan memanggil Olivia, dan bertanya kepada pelayan itu apa yang terjadi dengan Vesia adiknya. Adiknya yang sangat membencinya tiba-tiba bersikap sangat baik seolah mereka tidak memiliki masalah sebelumnya. Tak hanya itu, Vesia yang sangat angkuh itu menundukan kepalanya didepannya dan meminta maaf. Hal yang Arzan yakini bahwa dunia ini akan segeta kiamat jika adik ya melakukan hal tersebut.
"Apa Duke tidak menyukainya?" tanya Olivia lembut.
"Semua itu terlalu tiba-tiba. Apa tidak ada yang mencurigakan lainnya?"
"Uhm, tidak ada. Tapi, nona mulai menghitung pengeluarannya."
"Hah??"
Kaget. Itu yang dirasakan Arzan. Seorang Vesia menghitung pengeluarannya dan bukannya malah menghabiskan anggaranya seperti air? Sepertinya dunia memang akan segera kiamat. Kenapa orang tersebut bisa berubah hanya dalam empat hari.
"Saya mengerti apa yang tuan kagetkan. Saya juga begitu."
"Awasi Vesia." perintah Arzan.
Keesokannya, Arzan di buat terkejut kembali dengan penampilan Vesia ketika mereka hendak makan bersama. Alih-alih memakai gaun mewah, Vesia hanya memakai baju formal biasa saja yang bernuansa hitam. Kemeja di padukan dengan rok. Dia mengikat rapi rambutnya dan memakai Cocktail Hats warna hitam dengan hiasan jaring yang menutup sebagian Wajahnya.
Selesai makan, mereka pergi dengan tujuannya masing-masing. Meski sampai di istana, rasa syok itu masih terbawa. Arzan tidak mengerti. Bahkan ia merasa Vesia bukan adik yang ia kenal. Tapi, ia masih sadar bahwa itu adiknya. Itu Vesia saudarinya. Ia masih tidak menemukan alasan yang jelas kenapa Vesia tiba-tiba berubah.
"Arzan, apa yang kau pikirkan?" tanya Arlo tangan kanannya.
Arzan diam dan hanya mendengus.
"Apa ini karena Lady Vesia?"
"Kau tau?" tanya Arzan penasaran.
"Tentu saja, semua pelayanan di kediamanmu kan menggosipkan hubungan baikmu dan Vesia yang mendadak."
"Mereka berkata bahwa kau pasti mengancam Lady yang manja itu dengan sadis sehingga Lady Vesia sangat menurut padamu."
Arzan hanya tersenyum mengejek.
"Tentu saja aku tidak mempercayainya. Aku pikir ada dua alasan kemungkinan dia melakukan hal tersebut."
"Apa itu?"
"Dia dihasut pengikut kalian dan dia sedang sakit parah."
"Apa maksudmu dia sedang sakit parah?"
"Kau tidak pernah mendengar pepatah kalau orang cenderung berubah kalau dia akan mati?"
"Itu tidak mungkin. Vesia tidak sakit." kata Erzan dengan raut wajah yang sedikit melunak. Tapi, sebelum Vesia bersikap baik Vesia mengalami pingsan selama dua hari dan tiba-tiba jatuh sakit. Jangan-jangan yang dikatakan Arlo benar. Adiknya sedang sekarat.
"Yang mulia, mari pergi ke ruang rapat sebelum menuju ruang latihan." kata Arlo.
******
Dengan bantuan Olivia, Vesia dapat dengan mudah bertemu dengan Penjahit yang terkenal dikalangan bawah. Vesia mendatangi tokonya dan melihat jahitan baju tersebut secara langsung dan membedakan jahitan gaun-gaun sisa miliknya itu. Jahitannya sangat rapi dan bagus. Model bajunya juga tidak terlalu buruk. Vesia lalu menyuruh penjahit itu mendesign baju seperti intruksinya.
Dikehidupan sebelumnya, Vesia sering menjahit baju dengan membeli kain sendiri. Tentu saja, karena itu ia sedikit mengerti tentang design baju yang ia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Change My Destiny With My Tyrant Brother (TAMAT)
FantasíaSetelah gagal sebanyak 4 kali dalam ujian CPNS, Aku Vesia memutuskan untuk mengambil karir lain dalam hidupku. Tepatnya, sebelum interview menjadi Pembawa Acara Berita Gosip ada seseorang yang memberikanku sebuah novel sebagai ucapan terimakasih. Ka...