10

1.3K 223 8
                                    

Rindou dan nahoya berkelahi membuat keributan yang tidak bisa di hentikan.  Kisaki sudah seperti es yang hampir meleleh.  Melihat dua orang yang sedang berkelahi dengan ganas. 

Hingga sebuah suara terdengar seorang lelaki langsung memeluk nahoya.  Siapa lagi jika bukan ran haitani, lelaki itu memang datang untuk menemui nahoya.  Namun dia mendengar keributan. 

Siapa sangka nahoya berkelahi dengan rindou. 

"Lepas ran!  Biar ku beri sampah sialan ini pelajaran! " wajah rindou sudah babak belur dan nahoya juga sama namun tak separah rindou.  Ran terus memeluk nahoya membuat pria itu berhenti memukuli saudaranya.  Entah apa yang terjadi tapi ran tak mau nahoya menyakiti rindou. 

"Bisa bicarakan baik-baik?  " ran menangkup wajah nahoya lelaki itu hanya menghelah nafas.  Ran langsung menyuruh kisaki mengobati rindou, dan dia mengobatai nahoya.  Hanya beberapa menit hingga keadaan mulai tenang. 

Nahoya masih menatap sangar rindou, dan dan yang di tatap hanya menghelah nafas.  Dia nyaris mati jika saja ran tidak menahan lelaki yang merupakan saudara dari souta.  Bisa di pastika pria yang selalu menghubungi souta setiap malam dan bernama nahoya adalah suadara kembar souta. 

"Jadi rindou?  Kau memeprkosa souta?  Sauadara nahoya? " tanya ran menatap sauadaranya

"Memang kenapa?  Aku main aman " ujar rindou yang terdengar datar namun menyulut amarah nahoya.  Jika tidak di tenabgkan oleh ran, nahoya pasti menghajar rindou sampai sekarat. 

"Apa adik ku pelacurmu?  " pertanyaan tajam nahoya membuat rindou nenggebrak meja. 

"DIA BUKAN PELACURKU! " melihat reaksi rindou yang sampai marah hanya karena hal sepele seperti itu membuat ran heran.  Sepertinya rindou menaruh perasaan lebih pada souta.  Jika iya maka akan rumit karena rindou bukan tipe pria yang suka mengungkapkan perasaanya secara gambalang. 

"Lalu mana dia sekarang?  Pulangkan dia! " tegas nahoya

"Iie dia akan bersamaku malam ini.  Akan aku pulangkan besok "

"Adik ku BUKAN tempat untuk penyimpanan sp*rm* mu sialan!!! " nahoya melempar gelas namun di hindari oleh rindou.  Mendengar kalimat nahoya,  ran memjat pelipis nya yang terasa sakit sekali. 

" rindou, apa souta baik - baik saja? " tanya ran

"Dia sedang tidur saat aku berangkat kerja.  Tenang saja dia baik - baik saja "

Skip

Souta terbangun dia mengenakan kemeja milik rindou tanpa memakai dalaman.  Tentu karena rasanya nyeri dan perih akibat ulah rindou.  Souta membuka kulkas mengambil susu yang ada di sana. 

Metanya menatap ke arah foto besar rindou bersama dengan pria yang memiliki rambut kepang 2. Souta melihat sedikit kemiripan.  Mungkin saudara rindou fikir souta. 

Souta meringis kenapa bagian bawahnya sakit semua.  Kakinya lemas sendiri mana dia mau kerja.  Jika begini gajinya akan di potong karena terus telat dan juga tidak masuk. 

Souta butuh makanan, dia melihat isi kulkas dan beberapa bahan yang ada di dalamnya.  Dia harus masak jika tidak mau mati disini.  Souta memasak dengan wajah cerah dia tersenyum untuk pertama kali setelah sekian lama. 

Hug

"HWAKKK!!!! " souta nyaris meninju wajah seseorang yang memeluknya.  Namun urung saat tahu sosok itu adalah rindou.  Namun mmata souta membulat saat melihat wajah rindou babak belur, souta mematikan kompor dan menangkup wajah rindou. 

"Kau berkelahi dengan siapa? " souta panik lalu menarik rindou duduk di sofa. Lelaki itu menatap lekat souta, memang benar wajah mereka sanhat mirip.  Bedanga hanya warna rambut, posisi anting, dan juga ekspresi aajah saja. 

"Hanya kebetulan bertemu hewan buas " kata rindou

"Hah?  "

Souta menatap luka di wajah rindou bahkan dia meringis melihatnya.  Tangan mungil souta menyentuh luka rindou,  terdengar ringisan dari lelaki itu. 

"Apa kau di hajar nahoya?  Tapi tidak mungkin kau tak kenal dia "

Mendengar nama nahoya, rindou langsung membuang wajah ke samping.  Melihat sikap rindou, souta langsung menghubungi nahoya.  Hanya butuh beberapa menit.  Wajah souta langsung pucat, dia jadi merasa bersalah pada rindou. 

Hug

"Gomene!!!  Nahoya menghajarmu?  Maaf maaf " souta memeluk rindou yang membuat lelaki itu terkekeh kecil. 

"Ah tapi sepertinya dia saudara yang baik dia menghajarku karena mengatakan jika aku menidurimu " rindou berujar sambil mengendus leher souta. 

"Ta tapi?  Jangan membuat nahoya marah, dia bisa membunuhmu.  Nahoya adalah tipe yang memang terlihat ramah, tapi dia bisa saja membunuhmu jika dia mau,  tolong jika dia sampai berhenti tersenyum dia tidak akan peduli resiko"

Melihat wajah souta yang mau menangis entah kenapa rindou terdiam.  Ini adalah kali kedua dia melihat wajah souta seperti itu.  Rindou  memeluk souta mencium puncak kepala si biru. 

"Ah aku tidak akan membuatnya marah, tapi kenapa kau sexy sekali?.  Dan tidak pakai dalaman " bisik rindou membuat wajah souta blushing.  Dia langsung mendorong rindou namun di peluk erat oleh rindou. 







Skip

Ran masuk ke dalam rumah milik nahoya,  dia sebenarnya agak gugup ini kali pertama dia masuk ke dalam rumah orang yang dia sukai.  Nahoya menatap ran nampak gugup.

"Maaf ya rumahku tidak sebesar rumahmu"

"I iie,  kau dan souta tinggal hanya berdua? " tanya ran yang duduk di dekat TV sambil menatap nahoya yang datang dengan 2 botol minuman alkohol. 

"Aku dan souta hanya anak yatim, kami nyaris di jual saat tinggal di tempat lama.  Tapi chifuyu dan takemichi menyelamatkan kami.  Sudah lama tapi kami bisa hidup dengan baik sekarang " nahoya menuang minuman ke gelas, ran menerimanya dan meminumnya.

Kali pertama dia minum lkohol seperti ini, maksudnya sejenis beer lah.  Biasanya dia minum WINE, WISKI, VODKA dan CHAMPAGNE.  ya itu minuman mahal kelas kakap bekum lagi merek lain.

"Maaf kan rindou, dia mungkin bar-bar dan brengsek tapi dia tidak akan menyakiti souta aku akan menjamin itu "

"Emmm aku oegang janji itu " nahoya melihat ran terus minum.  Dia mengerutkan dahinya, dia akan kerwpotan jika ran mabuk. 



Skip


Nahoya melepas ciuman ran, lelaki itu langsung memeluknya.  Nahoya tak habis fikir ran agresif sekali.  Badannya penuh kissmark,  ran begitu liar sampai nahoya kewalahan.  Melihat ran tidur memeluknya, nahoya tertawa.  Menarik selimut menutup tubuh telanjang ran dan dirinya. 

Meski tidak sampai INTI tapi nahoya tak masalah lagian ran mabuk.  Tapi ya besok nahoya harus pakai baju yang menutup hingga leher,  karena bekas kissmark ran dimana - mana.  Sementara dia hanya memberi kissmark di leher dan paha ran. 

"Oyasumi ran " nahoya memeluk ran menikmati hangatnya tubuh pria manis ini. 













Tbc





Yahooo

Come To  Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang