22

946 170 16
                                    








Rindou memukul jendela mobil hingga pecah.  Dia kembali ke tempat souta.  Namun dia malah melihat rumah itu sudah rata dengan tanah.  Tidak mungkin jika nenek itu bohong padanya kan?. 

"Tuan..  Apa anda mencari seseorang? " seorang pria tua

"Ah dia yang tinggal disini,  maksud saya mereka yang tinggal disini" kata rindou

"Ohh souta, sora dan oba-san?  Ehehe mereka sudah pindah 3 hari lalu.  Rumah dan tempat ini memang sudah di jual sejak 1 bulan yang lalu.  Wajar jika mereka,  pindah.  "

Mendengar kalimat itu seketika rindou mengepalkan tanganya.  Dia merasa tuhan mempermainkannya,  di beri kesempatan mengetahui soal souta dan sora.  Tapi tidak di beri kesempatan bertemu dengan mereka. 

"Terimakasi" setelah mengucapkan itu rindou masuk ke dalam mobil.  Tak ambil pusing dia langsung kembali ke tokyo.  Dia akan pergi ke kanto untuk menemui ran.  Mau tidak mau,  dia memang harus bertanya pada ran dan nahoya.  Persetan dengan resiko dia di hajar oleh nahoya. 




Skip

Memulai awal baru souta memasang pada sora.  Mereka ada undangan ke acara peragaan busana milik mitsuya.  Yang tentunya souta di undang,  stelan jas terlihat elegan untuk souta.  Sora juga terlihat sangat menawan sekali.  Seperti memang layak terlihat dan di sebut tuan muda. 

"Eh kau bisa setampan ini! " souta bangga sekali dengan anaknya.  Sora hanya tersenyum mendengar perkataan sang papa.  Ya di puji oleh papa sendiri rasanya memang malu namun juga senang secara bersamaan. 

"Ayo nanti kita terlambat " souta juga harus menjaga sora,  karena hakkai akan semalin over pada sora.  Lelaki itu selalu saja berfikir jika sora putranya akan merebut anaknya dari dirinya. 










Setibanya di sana sora mengikuti sang papa,  banyak orang terpandang.  Souta juga melihat ada yuzuha dan senju. Emma juga terlihat duduk dengan seorang anak perempuan. 

"Ooooo sora kau kesini juga? " sebuah suara yang tidak asing,  dia adalah soen,  lelaki itu duduk di sebelah sora.  Souta tersenyum matanya menatap sosok lelaki yang sepertinya papa dari soen. 

"Aku inupi "

"Orewa souta " keduanya mulai berbincang sedikit.  Terutama mengenai bagaimana soen dan sora bisa saling kenal. 






"Nene sora tau tidak,  paman rindou mencarimu ke rumah beberapa minggu yabg lalu" bisik soen membuat sora tersentak.  Ayahnya mencarinya?  Ayahnya mencari dirinya dan juga pasti sang papa.

"Mou.. Kau tidak ada di rumah, kasihan sekali paman rindou,  untung oba-san yang mengajaknya bicara " ujar soen

"La lalu ayahku dimana sekarang? " tanya sora pada soen

"Sepertinya sudah kenbali ke tokyo,  kau mau menemui paman rindou.  " anggukan semangat terlihat dengan jelas.  Soen mencoba berfikir dia juga ingin membantu sora.  Bagainanapun soen sudah menganggap sora sahabat baik nya. 


"Yosh,  besok kau free?  Jika iya aku akan menjemputmu beri tahu alamat rumah mu.  Pakai baju yang rapi aku akan membawamu ke perusahaan paman rindou "

Sora langsung memeluk soen,  beruntung sekali dirinya.  Sepertinya ke inginannya untuk melihat sang ayah akan terwujud.  Inupi dan souta melihat ke akraban anak mereka jadi senang sendiri. 







Skip



Sora sedang di peluk gadis kecil tak lain anak dari mitsuya.  Hakkai menandang ber api-api sampai mitsuya kes sendiri.  Soen sesekali meminta agar si gadis kecil mau pindah di gendong olehnya. 

"Papa, besok aku mau pergi dengan soen apa boleh? " tanya sora

"Oo?  Tentu tapi jangan membuat soen kerepotan ok" sora menganggukan kepalanya kala sang papa menyetujuinya.  Soen mengacungkan jempol,  anak dari kokonoi ini memang patut di beri penghargaan.  Inupi memandang anaknya,  baru kali ini melihat soen baik pada orang lain. 


Inupi sangat tahu soen putranya bukan anak yang suka berbagi dan membantu teman.  Namun dia seperti menyukai sora dalam artian berteman. 

"Apa yang kau rencanakan kids? " tanya inupi pada soen

"Hanya masalah biasa, aku mau membawa sora keliling tokyo.  Selama ini dia tinggal di pinggiran pantai papa.  Kasihan sekali dia butuh hal dan suasana baru " seperti banyak bintang mengelilingi soen.  Membuat inupi geleng kepala,  kokonoi terlaku berlebihan mendidik anaknya. 











Skip







Sora pamit pada souta,  dia masuk ke dalam mobil mewah.  Tentu sudah pasti itu milik soen,  sasuga anak orang kaya fikir sora. 

"Yo kau ok juga " soen menatap sora,  penampilan sora dengan kemeja dan celana kain hitam.  Tidak lupa sepatu hitam.  Wajah tampan tak usah di ragukan lagi. 

"Jangan kaget ya,  perusahaan ayahmu itu besar sekali " mobil soen membelah jalan,  menuju kantor rindou. 










At haitani company


"Huaaa besar banyam sekali tingkatannya" kagum sora

"Sudah ku bilang kan?  Ayo masuk ke dalam  " beberapa orang yang mengenal soen pasti langsung menyapa.  Namun tidak untuk sora,  dia di anggap hanya pelayan atau pasrasit di sebelah soen.  Wajar saja soen anak orang kaya. 


"Tuan muda soen apa anda ingin bertemu tuan rindou? " tanya receptionis

"Ah beliau ada kan? " tanya soen

"Tentu" saat akan masuk lift khusus sora di dorong oleh sang receptionis..  Yang membuat sora terjatuh,  soen yang melihat langsung menatap tajam sanh receptionis. Menarik kerah baju dan mendorongnya dengan kesar.  Hal itu menjadi tontonan beberapa kariyawan. 





"Berani sekali kau dengan sora?  Siapa dirimu? " kata soen menginjak paha sang receptionis.

."dia hanya pelayan anda tuan soen,  jadi saya fikir tidak layak untuk masuk" teriakan makin terfengar keras kala soen menekan paha itu dengan kakinya. 





"DENGAR SEMUA!  anak ini bukan Pelayanku tapi dia adalah HAUTANI SORA!  kalian pasti sudah tahu siapa haitani kan?  Jadi jangan macam-macam! " tegas soen. Pertama kalinya sora melihat pria keren seperti soen. 

Terlihat berisik di luar, namun nayatanya soen punya sisi yang sora sukai.  Sora berdiri di sebelah soen
.

"Daijobu,  lebih baik segera bertemu ayah"










Soen dan sora masuk ke dalam lift,  namun Saat perlahan lift tertutup. Siluet pria ber jas mahal lewat.  Mata sora membulat kala wajah pria yang lewat adalah haitani rindou.  Sora menekan lift terus menerus,  namun tidak terbuka.  Sial fikirnya,  ayahnya pergi dan dia malah masuk!

"Kita akan langsung mencari ayahmu"

"Ah" jawab sora














Tbc

Yahooo

Come To  Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang