16

1.1K 177 19
                                    











Rindou membuka ikatan souta,  terlihat manik biru itu meneteskan air mata.  Rindou seperti sadar dengan apa yang dia lakukan. 

"KOROS!!  KOSORE!!! " wajah souta mendadak datar seperti menatap penuh aura membunuh . Rindou mengernyitkan dahinya kali souta berdiri dan menendang pintu mobil hingga rusak.  Souta meraih rambut rindou memukul wajah lelaki itu hingga terhempas ke jendela mobil. 

Rindou merasa sangat pusing belum sampai sana souta langsung memukul nya tanpa henti.  Rindou berusaha melawan lalu menarik souta yang terlihat kosong.  Matanya menyiratkan kekosong,  namun dia tak berhenti menangis. 

"SOUTA!!!  HEIII SOUTA!!!! "

"Koros korose!!  Shine shine! " rindou langsung memukul souta , namun anak itu tidak bergerak sama sekali.  Rindou dengan sisa tenaga memeluk souta,  menahan lelaii itu agar berhenti.  Tak ada cara lain, rindou memukul belakang leher souta hingga  lelaki itu pingsan. 

Rindou terbatuk,  dia nyaris mati karena pukulan souta.  Rindou memakai pakainya dan juga menganbil baju kemeja souta,  memakaikannya pada lelaki itu.  Setelah di rasa sudah ok,  rindou membawa souta ke apart miliknya. 

"Wajahku benar-benar nyaris hancur karena souta " rindou menghelah nafas nenancap gas mobilnya. 


















Skip

Souta terbangun dengan wangi khas yang dia kenali.  Matany menatap sekeliling dimana dia tahu ini kamar dari rindou.  Ingatannya mengarah pada kejadian di mobil.  Souta marah kenapa rindou setega itu padanya. 

"Aku harus pulang! " souta merintig kesakitan,  dia ingat rindou bermain sangat kasar padanya.  Dengan kaki pincang,  souta mengenakan celana miliknya.  Dia tak bisa menahan rasa sakitnya. Dia lebih baik di pukul atau di kurung dalam rumah.  Dari pada harus merasakan rasa sakit karena di perkosa. 








"Oi oi souta! " rindou meraih tangan souta,  dia baru saja pulang sehabis membeli makan untuk nya dan souta.  Namun dia malah melihat souta yang berjalan keluar.  Anak ini dia yakini pasti akan pulang.

"Hanase yo...  Kau tidak mau melihatku mengamuk lagi kan?  Haitani-san jika kau tidak menyukaiku kau bisa katakan.  Jika kau mendekatiku hanya ingin tubuhku saja katakan.  Jangan melakukan hal seolah kau menyukaiku"

Rindou memalingkan wajahnya,  kala souta menatapnya.  Dia benci kala kata itu keluar,  kata dimana souta mengatakan apakah dia menyukai souta atau tidak. 

"Diam lah di sini. Kau pasti masih lelah kan.  Hora aku beli makanan " rindou menarik souta namun langsung di hempas oleh souta. 

"Iie aku akan pulang,  aku sudah selesai melayanimu,  jadi aku akan pulang " jantung rindou berdetak cepat kala souta mengatakan kalimat melayani. Apa souta berfikir jika rindou menganggapnya seorang pelacur?. 

"Souta! "

"Aku pulang " suara pintu tertutup membuat rindou terdiam.  Di bantingnya makanan yang dia bawa, kepalanya mendadak semakin sakit. Souta membuatnya sakit kepala.









Skip


Souta duduk merenung dia kini membantu nahoya di cafe milik yuzuha. Dia juga membantu di bagian dapur,  wajahnya pucat dan juga nampak lebih kusut.  Nahoya mencoba bertanya namun souta diam dan tidam mau menjawab sama sekali. 

"Nahoya,  apa souta sedang sakit? " yuzuha juga penasaran,  padahal souta terlihat baik selama 1 bulan ini.  Namun dia kembali seperti ini sekarang. 

"Dia tidak mau bicara apapun,  aku tak bisa memaksanya jika tak mau bicara. " jelas nahoya,  dia bahkan berhenti tersenyum

Murata menatap hal janggal,  dia mendekati souta,  melihat ke arah kerah baju souta.  Matanya melotot kala melihat kissmark di sana,  souta terkejut kala murata menariknya ke ruang staff. 



"Murata!!! " kesal souta

"Diam! " murata menarik baju souta,  dia nyaris berteriak kala melihat banyak kissmark,  sial bukan kissmark lagi jarena warnanya nyaris ungu.  Apa souta di gigit binatang buas fikirnya. 

"So souta...  Katakan!  Kau di perkosa siapa " souta gemetar dia langsung memeluk murata.  Dia tak bisa cerita pada nahoya,  karena takut kakaknya kecewa. 

"Mur.. Haa. Thaaa..  Hiks..  Bagaiman ini..  Bagaimana jika hik.  Hamil? " mendengar itu murata makin pusing. 

"Jadi kau punya rahim? Seperti perempuan " kata murata yang di angguki oleh souta.

"Se ingat ku yang punya rahim seperti perempuan di antara pria adalah. Ran, kazutora, kisaki, mitsuya,  dan ada lagi tapi aku lupa siapa lalu kau.  Hah..  Jadi yang memperkosamu biar aku tebak adalah rindou? "

"Hem....  " jika begini souta harus pergi dari sini,  tapi dia juga harus memberitahu nahoya. 

"Tapi sekarang kau belum mual kan?  Mminum pil pencegah kehamilan ok,  jika sampai binih itu jadi,  aku akan menyembunyikanmu "

Souta merasa senang kala masih ada yang mengerti.  Setidaknya murata berfikir sedikit lurus,  namun tak akan bertahan lama jika nahoya tahu semuanya. 







Skip

Nahoya duduk dengan ran,  kali ini nahoya lah yang ada di rumah ran kali ini.  Hanya ada suara dentingan jam,  ran juga terlihat berbeda dari sebelumnya. 

"Kau kenapa? " nahoya meraih tangan ran

"Nahoya ayo akhiri sampai disini" mendengar perkataan ran membuat nahoya terdiam.  Dia paham maksudnya ran mengajaknya untuk mengakhiri hubungan mereka.

"Alasan? "

" ak aku ak akan,  menikah dengan sanzu"

"Sanzu?  Maksudmu?  Sanzu yang sudah menolak mu?  . " tanya nahiya lagi

" emm" nahoya memijat kepalanya dia berharap saat bersama ran dia jadi lebih baik.  Namun dia juga makin di buat stres. 

"Ah aku harus apa?  Kau yakin itu dari hatimu?  Kau jujur akan menikah dengan sanzu?  Atau hanyabtipuan agar kau kepas dariku? " tanya nahoya yang menoleh ke arah ran.  Sontak ran gugup keringat keluar dari pelipisnya. 








"Baiklah,  ayo kita lakukan s*x terakhir,  setekah itu mari tidak saling berhubungan satu sama lain lagi " ran merasa sakit hati,  dia pasti melukai perasaan nahoya.  Ran langsung berdiri di hadapan nahoya,  membuma seluruh pakaiannya.  Nahoya hanya duduk diam menbiarkan ran melakukan apaoun yang dia mau. 


"Koi" ujar nahoya,  ran duduk di pangkuan nahoya,  mencium lelaki yang sangat dia cintai,  ran memeluk nahiya seolah mengatakan dia tidak mau berpisah sama sekali. 

' akan aku buat kau mrngandung anak ku ran' nahoya



'Maaf kan aku nahoya ' ran










Keduanya bergelut panas,  ran kewalah dengan nafsu nahoya.  Dia bahkan tak sadar nahoya terus mengeluarkan di dalam,  karena dia terlalu menikmati apa yang nahoya lakukan padanya. 












Tbc


Yahooo mina sudah mau ke conflik utama.  To yoyoyoyoyoyoyooy......

Come To  Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang