26

977 180 27
                                    









Sejak perkataan souta yang ingin mengajak rindou menikah.  Lelaki berambut ungu tersebut,  selalu saja mengikuti souta,  namun yang menjengkelkan,  rindou membuat souta kehilangan pekerjaan.  Namun sebagai ganti kartu berwarna hitam dengan cap gold.  Tiba di tangan souta mendarat dengan cantik tanpa hambatan. 

" gunakan itu ok,  aku tidak mau seorang haitani malah bekerja.  " kata rindou merapikan sedikit rambutnya.  Souta semakin di buat jengkel,  di tariknya dasi rindou. 

"Kenapa kau melakukan!  Ini kau membuatku kesal!  DASAR.. SIAL... MHPPP...... " sifat rindou yang juga souta benci,  suka se enaknya.  Rindou membawa souta ke atas meja.  Mencium sang calon nyonya haitani?.

Tangan souta mengalung,  rindou hafal betul.  Souta tidak akan melawan jika di perlakukan seperti ini.  Ya kecuali saat menangis,  mening rindou mengungsi saja, nanti kenap pukul seperti dulu.  Bisa - bisa dia gagal menikah. 

"Oh ya temani aku ke acara perusahaan besok,  ajak sora juga " souta menghelah nafas,  anaknya sora apa akan mendapat perubahan jika sudah resmi menyandang status haitani. 

"Jangan bebani sora,  aku ingin dia menentukan hidupnya sendiri" rindou paham akan kepanikah souta,  di peluknya dengan erat. 

"Tidak usah khawatir,  meski tidak bersamanya selama 10 tahun. Aku yakin sora sudah menentukan apa yang terbaik untuk dirinya,  lalu aku?  Aku akan mendukungnya"










Skip









Seperti yang di katakan rindou,  kini souta dan sora menemani lelaki itu ke acara kolega bisnisnya.  Banyak orang menatap mereka terutama pada souta dan sora.  Tak sedikit yang mulai bergosip soal mereka.  Geram tentu saja,  andai souta tidak menjaga martabat rindou,  mungkin sudah dia injak kepala para perempuan yang mengenakan baju kekurangan kain tersebut. 

"Jangan dengarkan mereka ayo " rindou memeluk pinggang souta,  di ikuti sora yang berjalan di sebelah rindou. 



"Ohhhh sora! "

"Soen " keduanya mengobrol membiarkan ayah dan papa mereka menghabiskan waktunya. 














"Souta  akhirnya kau mau datang dengan bajingan ini juga " kokonoi menatap souta, inupi juga sama hal nya dengan koko pasalnya . Selama 10 tahun kan keduanya berpisah karena ke egoisan masing-masing.

"Ya padahal aku mau menikah saat itu. Sayangnya ada pria yang mau bunuh diri jadi aku terpaksa gagal menikah " .

Rindou yang mendengar tersenyum dengan urat di kepalanya terlihat jelas. Souta memang suka sekali membuatnya naik darah. Tapi mana berani dia marah, jangan sampai dia di hajar disini.

"Souta!"

"Nahoya!!! " souta memeluk sang kakak,  ran juga sama hal nya tapi sepertinya mereka hanya berdua.  Si kembar pasti bersama nenek dari haitani bersaudara.  Wajar saja,  nenek dari ran dan rindou hidup hanya dengan di dampingi para maid saja,  mendengar ran punya anak dan rindou juga.  Nenek haitani langsung meminta agar ke tiga cucunya di bawa padanya. 

"Nenek membawa si kembar lagi? " tanya souta

"Ya mau bagaimana lagi, tapi ke untungan untuk ku aku bisa buat anak lagi dengan ran! " sebuah pukulan menghantam kepala nahoya,  ran tersenyum lalu menyeret suaminya yang satu ini. 

"Ayo ke sana " ajak rindou,  di ikuti yang lain karena acara utama mau di mulai.  Masalah soen dan sora,  keduanya pasti akan baik-baik saja. 















Soen makan cake yang dia ambil,  sora hanya diam menatap langit malam.  Sebentar lagi ulang tahunya,  dia masih bingung harus minta apa pada ayah dan papanya. 

"Ne ne menurutmu aku harus minta apa? " tanya sora

" minta adik saja" yah salah sora bertanya pada soen. 

"Memang bisa adik ku datang pas ultah ku?" soen menatap sora,  seketika dia langsung tertawa.  Sora padahal dewasa sekali di mata soen tapi kenapa polosnya bukan main.  Ya wajar saja mungkin papa nya tidak memberi pelajaran sex education.

"Dengar sora,  adikmu tidak datang dalam 1 hari tapi menunggu sampai 9 bulan.  Kau harus belajar tetang hal itu "

"Soen kau belajar hal dewasa begity? " horor sora

"Ooooo...  Tidak sengaja  saat aku membeli komik , aku menemukan buku yang membahas itu. Y sudah aku minta bodyguar ayah yang belikan " jelS soen, meski anak ini hanya tahu sebatas teori dari buku saja. Mengenai asal muadal bayi, ya kadang bahasanya ilmiah menurut anak seperti soen tapi masih bisa di terima otak.

"Lalu bagaimana cara membuat anak ?" ok keduanya terdiam, sora maupun soen tidak ada yang bicara. Soen juga tidak tahu, dia tidak paham karena di buku seperti yang di katakan bahasanya ilmiah untuk anak sepantara dirinya.

"Itu......... Anu.... Etto!!!!" soen mencoba mengingat namun seketika wajahnya memerah. Dia melihat di halaman buku ada penerangan bagaimana bayi itu ada.


"Sora, kita lupakan soal bayi, bagaimana jika meminta ayah mu dan papa mu menikah saja. Maksudku supaya saat usiamu 11 tahun namamu sudah HAITANI sora bukan KAWATA sora ?"

"Oooooo.... Itu ide yang bagus, tidak buruk juga " kata sora keduanya tertawa bersama. Hingga segerombolan anak-anak se usianya berjalan ke arahnya jumlah mereka 6 orang.










"Yo... Soen bagaimana kabar mu ? " anak lelaki berambut hitam clause

"Bahagia seperti biasa, sambil melihat seberapa besar rasa bencimu dan juga irimu padaku telah tumbuh" jelas soen yang membuat clause kesal.

"Oooo kau bawa teman sekarang? Penyendiri sepertimu bisa punya teman. Hei asal kau tahu soen itu anak aneh, kau akan di buat sial jika bersamanya terus " ujar teman clause , rona .

"Omong kosong mu membuat ku mual " kata sora , soen mau tertawa melihat wajah datar sora. Rona yang punya tempramen agak bermasalah langsung menerjang sora. Soen panik namun tanganya di tahan dua orang .



Bhug


"Uhuk!!!!" soen terbatuk kala clause memukulnya.



"SOEN!" sora marah ketika melihat soen di pukul dengan perlawanan tidak seimbang. 1 vs 3 , rona menarik kerah baju sora dan melayangkan pukulan telak. Membuat sudut bibir sora berdarah.

Mereka ber 6 tertawa, melihat soen dan sora terkapar .



"Ha ah..... Padahal aku baru saja pakai baju ini " sora bangkit mengusap bajunya yang kotor. Soen terkekeh kecil, dia menyibak rambutnya ke bawah.

"Baju ini mahal sekali, ma iya aku akan minta ganti rugi 4 x lipat " soen menyeringai, sora mengambil sebuah sapu menginjak nya hingga menyisakan gagang nya saja seperti tongkat.

"Sesekali combo soen x sora tidak buruk" kata soen melepas dasinya





"Dasar sombong 2 vs 6 kalian sudah kalah " teriak rona



"heh??? "






Bhug !





Kepala rona terkena pukulan dari sora, soen menarik rona menendang lelaki itu hingga terbatuk. Ke lima orang lainnya di buat kena mental, namun sora sepertinya memiliki jiwa psycho seperti ayahnya rindou.


Pukulan demi pukulan sora layangkan dan soen yang menyelesaikan bagian akhir.


Ke 6 orang itu sudah histeris ketakutan melihat dua orang berdiri di depan mereka. Seringai bagai iblis mereka harusnya tidak membangunkan iblis dari tubuh keduanya. Membuat orang yang seharusnya tidak di buat marah menjadi marah














"SORA/SOEN!"















Tbc




Yahooooo mina gengki

Come To  Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang