11

1.4K 210 16
                                    




Semua mulai berlalu,  souta juga sudah bekerja seperti biasa.  Namun saat dia menyajikan minuman sosok pria datang menghampiri souta.  Yup sosok dengan badan besar yang merupakan mucho. 

"Aku minta satu koktail dan juga wafel"

Souta langsung menerima pesanan,  dia berjalan ke arah dapur untuk mengatakan pesanan milik mucho. Namun sejak tadi souta tidak nyaman kala melihat mucho terus menatapnya seperti barang. Souta berfikir apakah ada yang salah dengan dirinya.

"Hakkai,kenapa dia melihatku terus ?" sontak hakkai langsung menatap sadis ke arah mucho. Lelaki itu tahu niat busuk seorang mucho. Terutama dia sangat suka melakukan kekerasan pada pasangan.  Tidak akan hakkai biarkan dia menjadikan souta sebagai miliknya.

"Biar aku yang tangani " ujar hakkai, souta mengangguk dia langsung beralih ke pelanggan lain. Sementara itu mucho langsung memasang wajah datarnya. Dia sangat membenci hakkai karena menghalangi jalannya .

"Pesanan anda " dengan kasar hakkai meletakan piring . Tanda mucho tak boleh mencoba mendekati souta lagi. Namun seorang mucho tidak akan mau menurut dia akan semakin menginginkan souta.






Malam semakin larut jam kerja souta berakhir. Dia hanya menunggu nahoya saja, kakak nya itu mengatakan akan datang menjemputnya. Meski hanya dengan menggunakan sebuah sepeda biasa.

Namun nahoya belum datang sama sekali sampai membuat souta cemas. Tiba-tiba sebuah mobil datang mengejutkan souta, dia tak peduli dan tetap menunggu .

"Souta-kun ? Apa kau butuh tumpangan " yup lelaki itu mucho yang memang sudah menunggu kesempatan agar bisa menemui souta. Mengingat tak akan ada hakkai si tukang penggangu.

"Daijobu desu, kakak ku akan segera datang " sebenarnya souta cukup gelisah dia tidak menyukai mucho. Apakagi badannya dua kali lipat badan souta. Dia berharap seseorang datang dan menolongnya.

"Tapi ini sudah sangat malam, bukankah lebih baik kau menerima tawaran ku " mucho memegang tangan souta, yang langsung di tepis namun sial tangan mucho kembali memegang tanganya. Bahkan sangat erat, keringat membasahi dahi souta.

"Aku menunggumu sejak tadi ternyata kau disini"

Sebuah tangan melingkar di pinggang souta.  Mucho langsung menatap datar lelaki yang ada di depannya. Souta menatap ke atas di mana wajah tampan rindou lah yang terpampangan . Souta langsung memeluk rindou, anggap saja rindou sedang beruntung hari ini.

"Apa ada masalah dengan kekasihku? " mendengar kalimat rindou membuat mucho naik pitam. Sebisa mungkin dia menormalkan ekspresinya.

"Iie karena suda malam sekali, aku menawarinya untuk pulang . Tapi sepertinya kekasihnya sudah datang" kata mucho tersenyum manis

Rindou tak menyukai itu, dia tahu jika lelaki di hadapannya ini tengah berbohong. Rindou mengeluarkan smirk nya, di angkatnya wajah souta .

"Gomene aku telat jemput, nahoya sedang bersama ran " sebuah kecupan di bibir rindou berikan pada souta, mucho langsung menatap bengis lelaki di hadapannya.

" ja aku pulang jika begitu,  sampai ketemu lagi ya souta etto.....? "

"Rindou haitani " ujar rindou

"Aku mucho...  Ja matane " mobil milik mucho langsung melesat begitu saja.  Rindou melambaikan tangan sebagai bukti kemenangan nya.  Souta memukuk kepala rindou karema dengan sesuka hati menciumnya di depan umum.

"Hontto?  Nahoya tidak bisa menjemputku? " tanya souta

"Paling dia sedang bergelut panas dengan ran" rindou  menatap wajah souta,  seringai keluar dari wajah rindou. 

"Are?  Apa kau juga mau melakukannya "

Bhug

"B.. BA BAKA!!! " souta langsung berjalan pergi. 

"Souta....  Mobilnya di sana! " teriak rindou sambil tertawa,  lucunya souta sepertu itu fikir rindou. 






At nahaoya house.

Keringat keluar membasahi dahi ran yang ada di bawah nahoya.  Ran menarik kepala nahoya mencium bibir lelaki yang jarang sekali membuka mata.  Nahoya menbalasnya dengan agresif namun terkesan hati-hati. 

"Souta bagaimana? " tanya ran memeluk nahoya

"Saudara sialanmu sudah menjemputnya " ran tertawa setidaknya mereka akur urusan souta.  Ran belum pernah bertemu souta,  dia hanya melihat foto di kamar nahoya dan souta saja. 










RATE 18+ MENUJU 21+



Ran memeluk nahoya dan membuat nahoya di bawah.  Tangan ran menyentuh bagian belakang tubuhnya.  Mengusapnya nahoya menikmatinya,  apa yang akan di lakukan si manis ini. 

Nahoya merasakan miliknya kembali masuk,  ran mengadahkan kepalanya ke atas.  Bagian bawahnya terasa sesak.  Nahoya merasa kasihan namun juga senang sekali.  Sedikit bantuan nahoya menghentak miliknya hingga sepenuhnya masuk. 

Ran berteriak karen merasa begitu sesak,  milik nahoya seperti menyentuh titik terdalam miliknya. 

"Terlhh.. Lha.. Lu dalam nahoya " ran sampai mengeluarkan airmatanya.  Nahoya kangsung memeluk ran,  mebantu lelaki itu menggerakan miliknya.  Hingga perlahan ran mulai bergerak,  suara desahan menggema, peduli setan jika tetangga mendengarnya. 

Nahoya menatap ran dengan menghisap dada lelaki itu.  Meninggalkan banyak jejak di sana.  Ran terus meremas rambut nahoya,  begitu menikmati posisi yang dia lakukan. 

"Ran kau terlalu sexy " nahoya langsung menggerakan miliknya, sampai ran harus memeluknya.  Suara desahan semakin bergema,  nahoya mencium bibir ran menikmati kegiatan mereka. 

Tak sampai sana nahoya langsung membalik tubuh ran.  Nahoya membuka matanya,  ran terpukau dengan manik orange mirip natahari.  Ran sangat beruntung karena bisa melihatnya. 

"Kenapa apa aku terlalu menawan? " wajah ran memerah,  nahoya terkekeh kecil,  menarik pinggang ran,  dia akan membuat ran berteriak hingga suara lelaki itu tak bisa berfungsi dengan baik besok.  Hanya dalam hitungan detik,  nahoya kembali memasuki ran dari belakang. 

Suara hentakan terdengar nyaring,  tangan nahoya menyentuh milik ran.  Menggerakannya agar semakin menbuat nikmat pasangannya.  Ran tak bisa berfikir jernih lagi,  dia hanya ingin nahoya terus melakukan semua pada dirinya.  Membuatnya mendesah dan terus mendesah. 

"Kiss ran " ran membalik wajahnya dimana tangan nahoya menangkup pipi ran dan kembali menciumnya. 

"Ak aku mau ahhh... Samhpaiii naho... Ha" nahoya mempercepat geraknnya ran mendesah sambil meremas bantal.  Nahoya memeluk dari belakang menggenggam tangan ran hingga dia juga mulai menyusul.  Namun dia harus keluar di luar karena tidak pakai pengaman. 

"No...  Di dalam nahoya " wajah pasrah dan bergairah ran membuat nahoya hilang akal.  Dia kembali memberi kissmark di leher ran.  Menghentak bagian bawah tanpa henti..

"Ak aku datang " nahoya menggeram,  suara desahan ran menandakan dia keluar begitu juga dengan nahoya.  Keduanya terengah,  nahoya menekan miliknya agar terus keluar di dalam. 

"Arigato nahoya " nahoya melepas miliknya lalu memeluk ran dari samping.  Mengusap wajah si manis dengan kecupan di bibirnya. 

"Tidurlah " ran memeluk nahoya menikmati tubuh bidang lelaki yang memeluknya.  Malam panjang nya berakhir dengan panas. 









Tbc

Yahoo... 

18+ makasi pada manhwa, manga yoi yang aku baca ya

Come To  Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang