23

974 179 32
                                    








Nahoya menghajar rindou, lelaki dengan senyum itu terlihat bengis. Ran kewalahan mengatasi nahoya yang sudah membabi buta ke arah adiknya.

"Aku bilang tidak usah cari souta lagi, rindou apa yang mau kau lakukan hah? " nahoya bertanya, rindou mengusap darah di bibirnya. Pukulan nahoya memang tidak main-main sama sekali.

"Aku akan menikahinya, jadi tolong katakan dimana souta! " ran melihat bagaimana ketulusan rindou mengatakan ingin menikahi souta. Namun dia hanya mengikuti nahoya, jika nahoya bilang tidak maka tidak.

"Souta sudah hidup cukup baik, kau jangan egois seperti itu. Bersyukur anakmu tahu soal dirimu. Padahak aku meminta souta untuk mrngatakan jika ayah sora sudah tiada. " mendengar kalimat nahoya mrmbuat rindou mengepalkan tanganya.

Namun dia urung karena siapapun akan melakukan hal yang sama. Ran mengusap punggung nahoya yang duduk di sofa.

Sret

"AKU MOHON BERI AKU KEPERCAYAAN SEKALI LAGI. SOUTA DAN SORA MEREKA ADALAH MILIKKU. AKU TIDAK AKAN MENELANTARKAN MEREKA, TIDAK AKAN MENYAKITI MEREKA. JADI AKU MOHON NAHOYA-SAN! "

Nahoya menatap rindou yang membungkuk seperti bersujut. Ada rasa tak ingin menerima karena nahoya takut souta tersakiti lagi. Namun bagaimana rindou bahkan tidak melawan dan berujut padanya. Hanya agar dia membiarkan dirinya mendekati souta, dan menikahi adiknya.

"SHIBUYA dekat toko petshop milik chifuyu. apartemen nomer 20 lantai 2 . Disana souta tinggal dengan sora, sora bersekolah di sekolah milik draken dia kelas 4 SD sekarang. 1 minggu lagi adalah ulang tahun tahun nya yang ke 11 tahun "

Rindou langsung berubah senang, nahoya memberi tahu semuanya. Nahoya menarik baju rindou, menatap nya dengan tajam. Rindou melihat mata orange yang mirip dengan rambut nahoya.

"Jaga baik-baik adikku! Jika sampai souta dan sora menangis dan datang padaku. Aku tidak segan menyeretmu di jalanan dengan motor ku! "

"HAI! ARIGATO!"

"Ah? Paman rindou! " dua bocah datang mereka anak nahoya dan ran tentu saja. Namun rindou cengengesan sendiri wajah nya babak belur. Malu sekali kepada keponakannya nya yang satu ini.










Skip

Pekerjaan baru souta, menjadi meneger di sebuah restoran. Terimakasi pada inupi yang memperkenalkannya pada pria bernama pahchi.

Banyak yang melirik souta, tentu karena wajahnya yang imut. Souta sendiri agak risih dan juga gugup, namun dia coba menahan diri saja. Pekerjaan seperti ini tidak akan mendatanginya 2x. Dan gajinya juga lumayan besar, dia bisa memberikan kehidupan yang layak pada anaknya sora.














"Sora aku terkejut kita satu sekolah" soen yang duduk sambil makan bento buatan sang papa. Sora menganggukan kepalanya, dia heran kenapa dia jadi pusat perhatian?.

"Soen, kenapa mereka semua melihat kita?"

"Em? Ahh karena kita berdua tampan idaman lagi. Kau anak CEO aku juga uang ayah kita banyak. Pasti para cecunguk itu ingin berteman. Ma! Mau bagaimana lagi ini lah kehidupan susah menjadi anak yang terlahir dari keluara kaya "

Perkataan soen membuat sora bingung, ya wajar saja sora mana pernah memandang seperti itu. Mungkin soen pernah di hianati teman itulah yang sora fikirkan.

"Oh ya soen, apa kau tidak punya teman lain? " tanya sora pasalnya dia jyga penasaran tidak mungkin orang seperti soen. Tidak memiliki teman sama sekali, karena soen termasuk keren dimatanya.

"Eh? Tidak butuh, sekaranng juga ada kau. Punya teman banyak itu merepotkan sora. Belum lagi ada yang berteman karena perintah orang tua mereka.. Penjilat sesungguhnya ya seperti itu "

Perkataan soen cukup dewasa semoga saja otak sora bisa beradaptasi dengan soen. Sebenarnya saat masuk tadi di sekolah, sora mendengar bisik-bisik. Jika dia berteman dengan soen karena anak itu keluarga kaya.









Skip

Souta menaruh belanjaan yang dia beli saat pulang. Karena baru saja pindah dia juga harus mengisi sedikit demi sedikit perabotan dan juga kebutuhan rumahnya. Dia menatap sora yang belum pulang, sepertinya anaknya masih dengan soen.



"Tada ima! " suara yang baru saja di bicarakan

"Okaeri langsung mandi sora, papa akan siapkan makan malam" sora langsung menuju kamarnya, souta menggunakan apron bersiap untuk memasak.

Tangannya dengan lihai memotong bahan dengan lancar. Tak butuh waktu yang lama masakan untuk makan malam sudah jadi. Dia hanya tinggal menunggu sora sambil menaruh barang-barang yang dia beli .



"Papa" sora duduk di depan sang papa. Souta menberikan semangkuk nasi dan juga lauk nya.

"Bagaimana sekolahmu? " tanya souta sambil makan, di tatapnya sang putra yang terlihat seperti biasanya. Tidak ada perubahan di wajah sora, kadang souta heran sendiri apa sora ini anti sosial?.

"Tidak buruk, ada soen di sana jadi aku sering bersama soen. Oh ya papa, ulang tahun ku nanti apa boleh aku ikut les kaligrafi" tanya sora

"Tumben sekali ? Kau suka kaligrafi? Rasanya kau pintar melukis dan juga hitung berhitung" kata souta yang pasti tahu ke ahlian anaknya yang satu ini.

"Eoh? Aku melihat tulisan yang bagus, dan juga salah satu berita soal pria yang bernama handa yang menjuarai kalagrafi. Jadinya aku ingin ikut "

Mendengar perkataan sora, akhirhya souta mengiyakan semuanya. Sepertinya tidak masalah jika sora memang ingin menjadi seorang seniman kaligrafi. Ya selama bukan aneh-aneh.



"Mau yang lain lagi? Papa akan usahakan "

"Bisa kita makan bersama dengan ayah?" souta terdiam, apapun sebenarnya tapi jangan yang itu. Souta akan sulit mengajak nya, tidak dia yang kesulitan nanti 10 tahun lebih tidak bertemu rindou. Bagaimana souta harus memasang wajah pada pria itu.


"Papa, jika tidak bisa aku tidak akan memaksanya " sora menatap souta, dia melihat papanya diam. Sora mencoba membaca situasi, dia fikir mungkin papa nya belum siap bersama atau bertemu sang ayah.

"Iie papa akan usahakan demi sora, daijobu " souta mengusap kepala anaknya. Dia tak mau wajah anaknya murung hanya karena tak mendapat ke ingan kecil seperti itu.







Ting tong..





"Biar aku saja papa" sora turun dari kursi menuju ke arah pintu. Tangan nya yang mungil meraih gagang pintu.




Ceklek














"Sia?....... .... AYAH!"


















"Sora siapa yang da...... Tang??? Rindou "




 Tang???  Rindou "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pic on pinterst







"TADA IMA " rindou tersenyum
















Tbc


Yahooo apa kabar mina

Come To  Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang