Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-"Kakak ngapain ajak aku ke sini?" Tanya Sheeva penasaran dan juga sedikit was-was.
"Pulang sekolah ikut gue."
"Kemana kak?"
"Gak usah banyak tanya."
Sheeva mendengus pelan, "Ya nanya dong kak, siapa tau kakak mau culik aku."
"Gak bermanfaat banget gue culik lo,"
"Ya ya ya, terserah kakak. Tapi emang harus banget ya aku ikut kakak?"
Sheeva memilih duduk disebuah sofa yang berada dipojokkan, sudah tidak layak pakai tapi masih bisa dipakai.
Jadi, maksudnya gimana tuh?
"Siapa yang izinin lo duduk?" Raffa menatap Sheeva tajam.
"Capek kak berdiri terus. Emang kakak gak capek apa berdiri terus? Kaki kakak gak keram? Atau semacamnya gitu?"
Raffa memutar bola matanya malas, ternyata Sheeva sama cerewetnya dengan cewek-cewek diluaran sana.
"Kak?"
"Apa?"
"Ih, galak banget sih jadi cowok." Cibir Sheeva pelan, takut sang empu mendengar cibirannya lalu mengamuk karena tersinggung.
"Kalo ngomong yang jelas."
"Nyenyenye,"
Raffa menatap sangat Sheeva. Akhirnya mereka berdua sama-sama diam. Raffa meronggoh saku celananya, meraih sebungkus rokok yang masih tersegel, alias masih baru.
Merasa diperhatikan, Raffa langsung menoleh kearah Sheeva.
"Ngapain liatin gue?"
Sheeva terlonjak kaget, ia merasa malu karena terciduk oleh Raffa.
"Ah? Mana ada aku liatin kakak, aku cuman liat rokok yang kakak pegang."
"Lo mau?"
"Hah? Mau apa kak?" Bingung Sheeva.
"Ck. Otak lo secuil dong ya?"
"Gak lah, enak aja." Sewot Sheeva tidak terima.
"Terus?"
"Apa sih kak! Kalau ngomong tuh jangan diirit-iritin deh. Emangnya uang yang harus diirit-irit pas tanggal tua?" Ujar Sheeva gregetan sendiri dengan cowok yang duduk di sebelahnya.
Kenapa sih, ngomong aja diirit-iritin? Biar apa coba?
Suasana kembali hening karena Raffa sama sekali tidak menanggapi Sheeva.
Sheeva tidak sadar kalau bel masuk sekolah sudah berbunyi dengan nyaringnya. Dengan baik hatinya Raffa mengingatkan, tapi dengan cara berbeda.
"Lo mau bolos?"
Sheeva yang tadinya ingin memainkan handphone nya pun jadi mengurungkan niatnya.
"Gak,"
"Sono ke kelas."
Sheeva yang mengira Raffa mengusirnya pun beranjak dari sofa lalu pergi meninggalkan Raffa sambil menghentak-hentakan kakinya kesal.
°°°
Raffa memainkan kunci motornya sambil menunggu Sheeva yang sampai saat ini belum juga menampakan batang hidungnya.Melirik ke jam tangan mahal yang melingkar keren dipergelangan tangan kirinya, Raffa berdecak sebal.
"Lama banget sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Raffa (Revisi)
RomanceCerita ini pindahan dari aku pertama aku yaitu, @HiNrul_ karena ada masalah, aku pindahin ke sini deh. 🔥🔥🔥 Guys, menurut kalian apa itu badboy? Cowok yang berprilaku buruk? Suka mabuk? Suka bolos? Suka buat ulah? Suka tawuran gak jelas? Apa itu...