Badboy Raffa: part duapuluh empat

231 11 0
                                    

Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-

"Ih kak, lepasin. Jangan peluk-peluk sembarangan, disini rame tau, malu." Bisik Sheeva sambil berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Raffa yang terasa nyaman.

Tak dapat Sheeva pungkiri. Ia mulai menyukai Raffa walau cowok itu sudah merenggut sesuatu yang berharga dalam hidupnya. Sepenuhnya bukan salah Raffa, tapi dirinya pun ikut bersalah karena tidak mencoba memberontak. Karena terbawa suasana, mereka melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.

Tapi semuanya sudah terjadi, Sheeva hanya berdoa semoga dirinya tidak hamil. Ya, semoga saja.

"Nurut sama pacar,"

Pipi Sheeva seketika memerah.

"Ck. Lebay banget langsung merah." Ejek Raffa.

Sheeva menoleh, menatap Raffa kesal.

"Gak usah peluk-peluk!" Sheeva kembali memberontak dan Raffa semakin mengeratkan pelukannya.

"Ambekan!"

Anggota inti Laskar Geng hanya diam sambil membatin penuh iri saat melihat kemesraan antara Raffa dan Sheeva yang terpampang jelas didepan mereka.

Berita tentang Raffa yang berpacaran dengan Sheeva sudah melebar luas. Banyak yang patah hati dan banyak pula yang gencar melabrak Sheeva karena sudah merebut cowok paling populer disekolah ini.

Sheeva bungkam, tidak pernah mengadu pada Raffa tentang kelakuan mereka, para fans fanatik cowok itu yang secara bertubu-tubi menyerangnya.

"Kapan ya kita kayak Raffa sama Sheeva?" Gumam Aldeo penuh iri.

Jangan iri
Jangan iri

Jangan iri dengki

Jangan
Jangan iri

Jangan iri dengki

"Setan si Billy, lo ngapain setel lagu itu sih, bikin emosi aja!" Kesal Aldeo. Entah mengapa, Aldeo selalu kesal saat mendengar lagu itu. Apalagi saat itu sering seliweran di fyp tiktoknya dan berhasil membuatnya marah-marah tidak jelas.

"Suka-suka gue lah. Gak suka? Pergi aja sana, dasar alay."

"Mending lo yang pergi, berisik!"

"Dasar orang iri,"

"Siapa yang iri?" Tanya Aldeo begitu sinis dan Billy membalas dengan tak kalah sinis.

"Lo lah,"

"Lo kali,"

"Enak aja, udah jelas-jelas lo yang iri."

"STOP! Nyokap gue telpon, kalau kalian gak bisa diem, gue suruh nyokap gue suntik kalian nih." Lerai Surya dengan dibumbui sedikit ancaman. Dan benar saja, dua cowok itu langsung diam dengan wajah tegang.

Billy dan Aldeo itu sama. Sama-sama gak waras, banyak bacot, banyak tingkah, dan takut sama jarum suntik.

Cocok tapi sering cekcok, begitulah Billy dan Aldeo. Kadang kompak, kadang juga terlihat seperti musuh.

"Suntik mati Aldeo aja, gue ikhlas."

"Apa?! Gak mau!"

Raffa mengumpat pelan karena merasa terganggu dengan suara teman-temannya.

"Kita cari tempat lain," Raffa menarik pelan pergelangan tangan Sheeva.

Melihat Raffa hendak pergi bersama Sheeva, Damian bertanya.

Badboy Raffa (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang