Badboy Raffa (Revisi)

Badboy Raffa: part delapanbelas

Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-

Keesokan harinya, saat anggota inti Laskar Geng melewati gudang belakang sekolah, mereka dikejutkan dengan suara seorang cewek yang berteriak minta tolong.

Diduga suara itu berasal dari dalam gudang yang pintunya dikunci dari luar. Billy mengusap tengkuknya yang tiba-tiba merasa merinding. Tubuhnya merapat ke tubuh Aldeo yang berdiri didepan nya.

"Hantu bukan sih itu?"

Aldeo yang risih mencoba menjauhkan tubuh nya dari tubuh Billy yang terlalu menempel dengan tubuhnya.

Geli banget!

"Gak ada hantu yang nongol siang-siang."

"Tapi suaranya kayak yang difilm horror gitu Al."

Aldeo mendorong tubuh Billy pelan, "Jangan nempel-nempel, geli bego."

"Kalau gue lagi gak takut mah, ogah gue nempelin lo."

"Ya lo dedemitnya yang suka nempelin gue,"

"TOLONG!"

"TOLONGIN AKU!"

"AKU TAKUT GELAP!"

"PLEASE, SIAPAPUN TOLONG KELUARIN AKU DARI SINI!"

"BUNDA!"

"Hantu punya bunda ya?"

Plak!

Aldeo menampar keras pipi kanan Billy membuat sang empu meringis kesakitan.

"Anjing, sakit banget goblok."

Mengabaikan pertengkaran antara Billy dan Aldeo, Surya melangkah mendekati pintu gudang lalu menempelkan telingannya untuk mencari tau darimana suara minta tolong itu berasal. Ternyata benar, suara itu berasal dari dalam gudang.

"DI DALAM ADA ORANG?" Teriak Surya memastikan.

"TOLONG KELUARIN AKU DARI SINI."

"Gue bakal bantuin lo asal lo jauh-jauh dari pintu ini." Kata Surya.

"Tapi aku takut gelap. Disini gelap banget, aku takut."

"Gue mau dobrak pintunya, lo minggir bentar."

"O-oke."

Surya menoleh kearah teman-temannya yang hanya diam.

"Kalian gak mau bantuin gue dobrak pintu ini?" Tanya Surya kesal.

Semua menggeleng, kecuali Raffa yang melangkah menghampiri Surya.

"Lo udah jauh dari pintu?"

"K-kamu siapa? Kok suaranya beda?"

Raffa memutar bola matanya malas, "Udah belum?"

"U-udah kok."

Raffa mengambil ancang-ancang, dengan sekali tendang, ia berhasil menghancurkan pintu gudang yang terlihat masih kokoh.

Brak!

Surya masuk kedalam yang gelap dan pengap walau pintu sudah terbuka.

"Sheeva?"

Ya, ternyata cewek yang terjebak di dalam gudang itu adalah Sheeva. Cewek itu mendongak dengan air mata yang mengalir deras. Penampilannya sungguh kacau membuat Surya mengalihkan penglihatannya kearah lain asalkan tidak mengarah ke belahan dada Sheeva.

Dosa bray!

"Takut," Cicit Sheeva.

Raffa yang paham dengan sikap Surya pun menggeram marah sambil mendorong pelan tubuh Surya ke samping.