17. pahlawan dibalik bayang

143 15 4
                                    

pasukan survey corps yang tadi diberikan misi untuk menyelamatkan petra kini sudah kembali lagi ke markas... dan misi mereka menyelamatkan petra pun gagal.

saat sudah sampai di markas oluo, eld, gunther dan mikasa segera di bawa ke ruang kesehatan untuk di periksa, mengingat mereka tidak sadarkan diri akibat serangan dari petra beberapa jam yang lalu. kemudian sisanya sekarang sedang berada di ruang rapat, kecuali levi, ia sekarang sedang berada di ruangan kantornya  menyendiri

"nee eren, kenapa kau ada disini? mengapa kau tidak menemani mikasa?... dia istrimu loh" ucap hange

"etto, saya kan harus mengikuti rapat in- "

"tidak apa eren pergilah, temani mikasa.. dia membutuhkanmu"
ucap erwin memotong ucapan eren tadi

"ah, ha'i arigatou gozaimasu erwin danchou" ucap eren

"oh ya dan yang lainya, kalian boleh istirahat dan keluar dari ruang rapat ini... kecuali hange dan moblit, kalian tetap disini ada yang ingin ku bicarakan" ucap erwin

lalu eren pun menuju ruang kesehatan untuk menjaga mikasa yang belum siuman

setelah eren and the pren pergi, ruang rapat diselimuti keheningan

"huh.. aku tidak menyangka sama sekali akan terjadi seperti ini" ucap hange memecah keheningan

"ya, aku  juga tidak menyangka petra -san akan berbuat seperti itu pada mikasa... bahkan teman lamanya pun kehilangan kesadarannya karena perbuatan petra -san" ucap moblit

dan ketiga orang yang yang berada di ruang rapat itu menghela nafasnya.
dan lagi - lagi keheningan menyelimuti ruang rapat itu, sampai erwin membuka suaranya

"tapi aku yakin petra melakukan hal itu pasti ada alasanya, karena tidak mungkin petra yang memiliki sifat keibuan melakukan hal itu, apalagi pada orang - orang terdekatnya.."

.     .     .

disisi eren..

eren kini sudah sampai di ruang kesehatan dan melihat mikasa yang belum juga sadar, lalu eren mengambil sebuah kursi dan duduk tepat di samping tempat tidur mikasa.

eren pun terus menunggu istrinya sadar, bahkan sudah tidak terasa sekarang ia sudah menemani mikasa sekitar 30 menit.

lalu eren bangkit dari duduknya pergi ke toilet sebentar

"ughh..."

mikasa membuka matanya perlahan sambil menyesuaikan cahaya di sekitar, setelah matanya terbuka sempurna mikasa menoleh ke arah samping, kemudian mikasa bangkit dari posisi tidur dan duduk sambil menyandarkan punggung nya pada sandaran kasur.

kemudian mikasa mendengar langkah kaki dan menoleh ke arah sumber suara tersebut

"eren.."

eren pun kaget dan langsung berlari ke arah mikasa dan memeluknya
"mikasa.. hiks.. yokatta.. kau baik - baik saja.. hiks..maaf tidak bisa melindungi mu.."

mikasa tersentuh dengan perkataan ereh, padahal ia tidak usah se khawatir itu toh ia hanya pingsan dan tidak ada luka sedikitpun di sekujur tubuhnya, mikasa pun membalas pelukan dari suaminya itu

lalu eren melepaskan pelukannya pada mikasa, mikasa tentu saja bingung (padahal mikasa pengen dipeluknya lama), kemudian eren mendekatkan wajahnya pada mikasa, mikasa yang tau kode dari suaminya itu menutup matanya dan membiarkan suaminya menciumnya

muka mereka kini sudah tingga beberapa cm lagi, bahkan mikasa bisa merasakan deru nafas eren.

lalu..

brakk

"ettoo.. " ucap armin

"nee armin kurasa kita datang di waktu yang tidak tepat" ucap sasha

"jean, kuharap kau sudah bisa mengikhlaskan mikasa" ucap connie

aktivitas eren dan mikasa terhenti karena teman - temanya datang menjenguk mikasa

mikasa pun mendorong eren menjauh darinya

"wah ternyata mikasa juga sudah sadar" ucap eld yang muncul dari belakang teman - temannya bersama oluo dan gunther

"hm.." mikasa membalas ucapan eld dengan dehemannya

"are?.. apa apaan dengan suasana canggung yang terasa ini?" ucap oluo

sepertinya eld, oluo, dan gunther tidak tau bahwa mereka datang di saat yang tidak tepat

"a- ano.. ba- bagaimana jika kita kembali lagi ke ruang rapat, kebetulan waktu istirahat kita sudah habis" usul armin

dan mereka semua pun menyetujui usul armin dan kembali ke ruang rapat, dan tentu saja mikasa juga ikut, padahal eren sudah melarang mikasa untuk tetap istrirahat tapi tetap saja mikasa bersikeras ingin tetap ikut

.     .     .

singkat cerita mereka pun sampai diruang rapat

terlihat di ruang rapat ada erwin, levi, hange, dan moblit sepertinya mereka ber4 sedang memikirkan sesuatu

eren and the pren pun mendekat kearah levi, setelah mendekat terlihat ada sebuah benda yang terletak di atas meja ruang rapat

"ano... benda apa itu hange -san?" tanya jean

"ah ini?.. ini bom yang tadi ku temukan di ruangan si cebol" jawab hange dan hange mendapatkan tatapan tajam dari levi.

"hah?!?!" teriak eren dan yang lainnya kecuali levi, erwin, hange, dan moblit

"c- chotto bagaimana bisa ada bom di ruangan levi heichou?" tanya eren

"entahlah tapi sepertinya bom itu diletakan belum lama setelah kita berangkat menjalankan misi" jawab hange

"dan sepertinya aku tau alasan petra melakukan semua itu" ucap levi

T.B.C
hehe helo gesz mon maap author tiba - tiba ngilang, ama kek si doi yang tiba - tiba ngilang tanpa kabar //plak!!
hehe canda doi🗿
oh iya author ijin buat slow up ya🙏😔
biasalah kehidupan daring meresahkan😥
mohon dimaafkan jika ada kesalahan apapun di dalam cerita🙏
dan saya ucapkan terima kasih banyak yang sudah mau mampir dan vote di cerita saya
ok lah see you next time
👋💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life after marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang