Bab 87

986 173 20
                                    

"kau benar, setiap kekuatan pasti memiliki kelemahan." -Alicia.

******************************

Zora mengulurkan tangannya, Alicia yang menyadari sesuatu akan terjadi langsung memperingati ksatria lainnya.

"kalian semua bersiap untuk bertempur!"

Kamari dan Ramari menggumamkan sesuatu dari bibirnya, sekilas lengan mereka yang tertutup pakaian tampak bersinar menampilkan rangkaian tato kecil. Monster serigala di belakangnya menggeram. 

"AAAAAAUUUUUUUU!" Serigala besar di hadapan mereka melolong.

Alicia dan Reon berlari bersamaan ke depan, gadis itu mengincar duo kembar sedangkan Reon mengaktifkan aura sekaligus artifaknya ke arah monster serigala.

Clang

Serangan Alicia dan Reon dipantulkan oleh seseorang. Mereka refleks menoleh ke Zora, tangannya tidak lagi kosong dan tengah mengarahkan busur pada mereka berdua.

"tidak hanya kalian berdua yang memiliki artifak senjata."

Baru pertama kali Alicia melihat artifak senjata tipe berjarak seperti itu. Zora juga tampaknya tak perlu membawa anak panah karena setiap tarikan busurnya, panah-panah berpendar putih kehijauan langsung tercipta.

"grrrr..augh...grrr..."

Puluhan ekor serigala muncul mengepung mereka, meskipun tidak sebesar serigala putih itu namun jumlahnya mendominasi para ksatria.

"nona! serahkan monster-monster pada kami!" Bastille berteriak pada Alicia.

Gadis itu mengangguk, ia harus menyelesaikan masalahnya disini sebelum membantu yang lain.

"kenapa tidak menyerah saja? aku janji akan bersikap lembut." 

Zora melompat ke dahan pohon yang lebih tinggi. Ia kembali menarik busur artifaknya, meskipun tampak tidak diarahkan namun panah-panah itu terus bergerak sampai mengenai targetnya.

'Aura tipe perisai'

Dinding hitam melingkari area sekitar Alicia saat dua buah panah melesat ke arahnya. Gadis itu berusaha mempertahankan perisainya sampai panah itu hancur, di sisi lain Zora menarik salah satu sudut bibirnya.

"itu percuma."

Craash

Tidak sampai satu menit perisainya hancur berkeping-keping, Alicia sempat menghindar namun tidak bisa benar-benar lolos tanpa luka di tangan kanannya.

"nona Alicia!" Reon yang masih sibuk berlari menghindari panah melihat ke arah Alicia.

Gadis itu terkejut, perisai aura yang ia buat bisa pecah dengan cepat. Ia sudah memadatkannya karena ukurannya tidak sebesar yang ia buat saat melindungi warga kota dari naga. Apa artifak itu mampu mengungguli kekuatan berkat dengan mudah?

"kalian para manusia yang termakan omong kosong gereja-gereja tidak akan mengerti potensi sebenarnya kekuatan berkat dan artifak. Menurutmu apa itu kekuatan berkat?"

Zora terus menembakkan anak panah tanpa henti, Reon dan Alicia yang sedang menghindar atau mencoba memantulkannya dengan senjata masing-masing seperti tengah menari di telapak tangannya. Sembari menyerang ia melanjutkan ucapannya.

"sebuah anugerah luar biasa dari dewa? bukan."

Swoosh swoosh

Lagi, panah-panah terus berdatangan tanpa henti.

"sebuah materi yang terbentuk dalam tubuh setelah dibangkitkan di gereja? itu juga salah."

Slap Slap Tap Tap

Azure I (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang