Bab 43

4.5K 820 35
                                    

"tidak nona, saya serius. Duke sangat dingin dan kaku, cara bicaranya juga kasar. Berbanding terbalik dengan nona yang lembut." -Fred.

*************

"sebentar lagi kita akan sampai di Karsha."

Alicia melirik Allendis sekilas saat mendengarkan perkatannya. Matahari belum terlalu tinggi, tapi mereka berhasil sampai di Karsha, ibukota wilayah timur, daerah kekuasaan keluarga Ravenell. Siapa sangka para bandit itu memiliki sebuah jalan pintas yang menghubungkan wilayah timur dan tengah.

"Nona hanya perlu melewati jalan yang tertutup Pohon Agba besar, nona akan sampai di wilayah timur hanya dalam beberapa jam saja."

'dibalik sebuah kesialan memang selalu ada keberuntungan.'

Gadis itu mengangguk kecil, lalu membuka mulutnya.

"Baiklah. Ngomong-ngomong, kau belum menceritakan padaku mengenai kakekmu. Bagaimana responnya saat mendengar kau akan bertunangan?" 

Allendis tidak segera menjawab, ekspresinya terlihat janggal kemudian kembali seperti semula.

"tenang saja. Jika itu kau, semua akan baik-baik saja."

'apa-apaan jawaban tidak meyakinkan seperti itu.'

Alicia ingin memprotes Allendis tapi harus mengurungkan niatnya saat ksatria khusus keluarga Ravenell, pasukan macan hitam menyambut mereka di gerbang masuk kota Karsha.

"saya Frederick Cahill memberi salam pada pemimpin pasukan macan hitam sekaligus Duke wilayah timur."

Seorang laki-laki turun dari kuda yang ia naiki lalu menunduk hormat di sebelah kereta kuda berlambang Petunia hitam.

"lama tak berjumpa Fred, kenapa kau bersikap kaku begitu."

'wow, Allendis tersenyum.'

Selain menyeringai ternyata Allendis juga tahu cara tersenyum yang baik dan benar. Biasanya ia hanya melengkungkan bibirnya sedikit atau tersenyum miring di depan Alicia, mungkin ia melakukannya di depan orang-orang yang benar-benar dekat dengannya.

"haha, saya pikir nona bangsawan akan terkejut jika saya bersikap tidak sopan pada Duke."

Ksatria bersurai hijau muda itu tersenyum cerah, hanya dari gesturnya mudah menebak jika ia seseorang yang ramah dan punya aura menyenangkan. 

"senang bertemu denganmu, tuan Ksatria. Saya Alicia Foster, saya tidak mempermasalahkan soal etika dan status sosial. Silahkan bersikap santai saja pada saya." ucap Alicia tersenyum kalem.

Frederick sedikit terperangah melihat Alicia tapi ia kemudian membalas sapaan.

"Haha, saya merasa terhormat nona sangat sopan pada seseorang seperti saya. Nona bisa memanggil saya Fred. Apa nona tidak keberatan jika saya panggil Alicia?"

"Baiklah ksatria Fred."

Setelah mendapatkan izin, kini Fred bersikap lebih informal.

"Duke Allendis sangat beruntung memiliki tunangan seperti nona. Nona bahkan terlalu baik untuk Duke."

Alicia tertawa kecil "ksatria Fred sepertinya sangat suka bercanda."

"tidak nona, saya serius. Duke sangat dingin dan kaku, cara bicaranya juga kasar. Berbanding terbalik dengan nona yang lembut."

"Fred, tutup mulutmu dan pergilah memandu kusir kereta ke mansion." Allendis memberikan tatapan tajam pada Fred.

"baiklah, baiklah."

Azure I (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang