Malam itu Yuju menepati kata-katanya, ia membawa Eunha kerumahnya. Yuju bukanlah orang yang mengingkari janji, dia selalu menepati dan melakukan setiap perkataannya, bahkan janji sekalipun.Kini telah sampai di halaman Rumah keluarga Kim, Yuju turun dari mobil Eunha dengan santai dan membanting pintu mobil dengan cukup keras, lalu berjalan memasuki rumah tanpa ada rasa bersalah sekalipun.
Sedangkan Eunha si pemilik Mobil Sport tersebut, dia hanya dapat mengusap dadanya dengan sabar. Sahabatnya itu tidak pernah berubah, barang sekalipun. Bahkan jika meminta Yuju untuk tidak membuatnya emosi satu kali saja, semua itu sama saja.
"Aigooo, halaman yang luas dengan udara yang bersih, haaaaahhh segar !" seru Eunha dengan nyaman sambil menghirup dalam-dalam suasana sekarang ini.
Tiba-tiba bunyi sebuah batu yang mendarat di depan mobilnya membuatnya berteriak kencang, "YAK KIM YUJU ! MOBIL KESAYANGANKU TERLUKA !"
"CEPAT !" seru Yuju tidak sabaran, lalu meninggalkan Eunha begitu saja. Ia tersenyum kecil mengingat reaksi Eunha tadi, Yuju tidak pernah takut Eunha akan marah, hal tersebut malah membuat Eunha terlihat lucu. Sedangkan jika dirinya marah, Eunha juga tidak berani bahkan berkata satu patah katapun.
Saat memasuki kediaman keluarga Kim yang dulunya pernah Eunha kenal, Eunha terpaku dengan semua yang ada didalamnya, benar-benar sangat berkelas dan elegan.
Ia meneliti semuanya dengan tatapan polosnya, ia bahkan memuji-muji Rumah yang baru ia pijaki hari ini. Sampai dirinya lupa diri, jika Rumahnya lebih besar dari rumah Yuju, hanya saja suasananya saja yang berbeda.
Eunha mengingat betapa mengerikan dan ramainya rumahnya, karena satu keluarganya itu merupakan seorang Mafia yang paling ditakuti olrh banyak orang. Tetapi ada resiko lain yang sangat melukai hatinya saat kecil, tetapi semuanya berubah seiring berjalannya waktu.
Eunha selalu menyaksikan bagaimana teriakan orang-orang yang datang kerumahnya dengan diseret dan diborgol, kemudian dicambuk bahkan ada yang dibunuh secara langsung saat itu juga. Sedangkan semua mayat korban, dikubur dihutan tepat belakang rumahnya.
Bukan pendidikan normal yang diterima setelah pulang sekolah, ia dipaksa untuk meneruskan pekerjaan Ayah dan Ibunya sebagai Mafia, jika usia sudah menginjak 14 tahun.
Berbeda dengan Eunha yang memang masih membutuhkan harta serta kekayaan orangtuanya, Yerin anak sulung dari keluarga Jung itu memilih untuk melarikan diri sepulang sekolah dan saat itu juga Nama Yerin dikeluarga dari daftar keluarga Jung.
Selain itu, tidak ada satupun dari mereka maupun anggota keluarga Jung berhak menemui Yerin, menaruh belas kasihan padanya, bahkan menolongnya. Sehingga Yerin, terpaksa mengerjakan apapun itu untuk mencukupi biaya hidupnya.
Sesudah beberapa tahun, dan Eunha memiliki pangkat yang tinggi setelah Orangtuanya, ia berniat menolong Yerin, tetapi dengan bantuan Yuju, agar tidak siapapun mengetahui bahwa dirinya telah melanggar sumpahnya.
Hingga akhirnya Yerin dapat bekerja sebagai Sekretaris, setelah menyelesaikan pendidikan Khusus dalam bidang tersebut. Namun, sampai sekarang sekalipun Yerin masih menganggap Yuju sebagai malaikat penolongnya, karena telah menyelamatkan hidup dan hari-hari yang suram.
Sejujurnya selama ini Eunha dan Yerin sudah lama tidak pernah bertemu, Eunha yang terkadang tidak peduli lagi dan Yerin yang sudah nyaman pada kesendiriannya itu.
*****
Baru saja Eunha menginjakkan kaki kekamar Yuju, dalam waktu singkat Yuju langsung mengusirnya begitu saja, karena memang tujuan awal Eunha menemui Sowon, maka dari itu Yuju mendorong Eunha keluar dari kamarnya dan menguncinya. Membiarkan Eunha menemui Sowon dengan sendirinya, dan Yuju tidak ingin ikut campur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Name; ANGELA [SEGERA TERBIT!!!]
Fanfiction[COMPLETED] Kisah kedua saudara yang berjuang menyelesaikan setiap rintangan dalam perjalanan hidup mereka. Banyak orang yang mencintai pasti banyak juga orang yang membenci, semua itu sudah terjadi secara alamiah. Sowon CEO muda yang berjuang sendi...