Pagi-pagi sekali Yerin mengajak Yuju untuk mulai berangkat menuju Hotel yang kini menjadi tempat singgah bagi Sowon dan teman-temannya.Selama perjalan tak hentinya Yerin bercerita tentang Jeju yang akhir-akhir ini ia kagumi, sedangkan Yuju mendengarkannya dengan baik, tak bisa mengelak bahwa keindahan pulau ini sangatlah menarik banyak orang, bahkan wisatawan diluar negri turut terkesima.
Yuju bahkan kini menampilkan senyum tipisnya, namun beberapa detik kemudian senyum tersebut pudar begitu saja, "Akankah ia menyerah pada akhirnya ?" tanyanya dalam hati.
Yuju menyadari sesuatu, satu hal penting yang hampir saja ia lupakan, sebuah fakta menyakitkan yang harus ia tanggung, bahwa kini ia merupakan buronan para Aparat keamanan sekaligus para pegawai Negara yang telah dirugikan olehnya.
Ia sudah menanyakan semua kabarnya dari para Anak buahnya dan mereka masih mengurus kasus tersebut untuk sampai Sidang dengan semua hal yang sudah mereka siapkan secara matang-matang.
Yuju menghembuskan nafasnya kasar, "Apa kalian akan menyerahkanku pada Polisi setelah tiba di Seoul ?" tanya Yuju pada Yerin.
Yerin terkejut akan pertanyaan Yuju, "Kita bisa menjelaskannya di kantor polisi, Sowon Eonnie akan membantu kita dan menebus Dendanya. Jangan khawatir," ujar Yerin pada Yuju.
"Kalau aku tidak mau ?" tanya Yuju pada Yerin, membuat Yerin membungkam begitu saja.
"Yuju-yaa-"
"Lupakan !" balas Yuju membuat Yerin menghembuskan nafasnya pelan.
"Apa kau menganggapku orang jahat juga ? Ah, aku yakin itu benar," kata Yuju yang tak bisa Yerin balas. Ia sendiri bingung, sedangkan Yuju sebenarnya tidak seperti itu, hanya saja cara yang digunakannya itu salah.
Hal itu terjadi juga karena Depresi yang sejak lama Yuju pendam, serta semua kisah hidup yang tak pernah ia ceritakan pada siapapun, ia tersiksa seorang diri hingga menyebabkan dirinya sendiri berada dalam keadaan serius dengan gangguan pada mentalnya.
Yerin sedari masih saja sibuk menyetir dan fokus pada jalanan, sebentar lagi mereka akan segera sampai di Hotel yang Sowon singgahi.
Yerin tetap menjaga ketenangannya, karena Yuju tertidur saat dieperjalanan, Yerin tak ingin mengusiknya, ia lebih memilih untuk membiarkan Yuju dan berperan layaknya seorang Kakak.
"Eoh, Eonnie kami segera sampai," ujar Yerin menjawab panggilan telepon dari Sowon.
"Baiklah, aku akan segera turun." balas Sowon dari seberang Telepon.
"Nee, kututup," hingga akhirnya bunyi 'Bib' terdengar dan memutuskan panggilan telepon tersebut.
*****
Dengan semangat Sowon tergesa-gesa merapikan penampilannya dan menyesuaikan dengan cermin yang kini ia tatap.
"Eoh Eonnie, ada apa terburu-buru ?" tanya Eunha menghentikan aktivitas bermain game diponselnya setelah tertera tulisan 'Game Over' dari dalam benda pipih berbentuk persegi panjang itu.
"Yuju dan Yerin akan datang kemari. Bersiaplah !" ujar Sowon sambil mencoba membangunkan Sinb yang terlihat ketiduran di Sofa depan Televisi. Salah sendiri kemarin malam mengajak Sowon keliling Hotel dan bercerita banyak sekali, Sowon sendiri sudah biasa jika tidak tidur, sedangkan Sinb ia belum tidur sama sekali sejak kemarin, bahkan diperjalanan saja dia masih setia berceloteh pada Sowon sembari menyaksikan keindahan tempat yang mereka kunjungi.
Sementera itu Eunha mematung ditempat, "Apa Sowon mengajak Sekretarisnya yang tidak lain adalah Jung Yerin ? Kakak kandungnya yang selama ini tak pernah ia temui dan hanya ia lihat dari kejauhan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Name; ANGELA [SEGERA TERBIT!!!]
Fanfiction[COMPLETED] Kisah kedua saudara yang berjuang menyelesaikan setiap rintangan dalam perjalanan hidup mereka. Banyak orang yang mencintai pasti banyak juga orang yang membenci, semua itu sudah terjadi secara alamiah. Sowon CEO muda yang berjuang sendi...