Long Lost Last Chapter

1.8K 317 63
                                    

Bagian 5

Yoo Joonghyuk telah melihat transformasi raja iblis milik Kim Dokja berkali-kali, tapi ia tidak pernah memiliki pemikiran akan seperti apa rasanya bulu-bulu dari sayap hitam itu. Tapi ketika sekarang Kim Dokja melakukan hal yang tidak pernah ia duga, ia tidak punya pilihan lain selain merasakannya. Tidak seperti kelihatannya yang meyeramkan karena berwarna hitam, setiap helai bulu dari sayap itu terasa begitu lembut ketika menyentuh bagian kulitnya yang tidak tertutup pakaian. Dibawah rengkuhan sayap itu, ada rasa hangat yang diberikan. Sampai kemudian Kim Dokja melepaskannya, dan menonaktifkan transformasi itu.

Han Sooyoung melangkah mundur dan melepaskan pelukannya dari Kim Dokja, tapi matanya yang sembab masih menatap pria itu.

"Kamu... bagaimana kamu tumbuh begitu besar tiba-tiba?" Han Sooyoung bertanya dengan suaranya yang parau karena habis menangis.

Kim Dokja mengangkat bahu dan menjawab ringan, "... mungkin karena aku tidak mau diadopsi oleh Jung Heewon?"

"Kim Dokja aku serius." Han Sooyoung menggeram mendengar jawaban Kim Dokja.

Kim Dokja juga sebenarnya belum mengerti dengan pasti penyebab hal itu, hanya saja ia merasa bahwa dongeng-dongengnya telah mengembalikan tubuh inkarnasinya sedikit demi sedikit. Ketika Kim Dokja berada di kehampaan, hal pertama yang kembali padanya adalah jiwanya, seolah ia dihidupkan kembali dari ketiadaan. Secara bertahap kesadarannya mulai bangkit, indranya mulai berfungsi, perasaannya mulai hidup, dan dari dongeng-dongeng yang di dengar, Kim Dokja mendapatkan memorinya kembali. Perlahan-lahan tubuh inkarnasinya juga mulai diperbaiki seperti sedia kala, satu persatu kemampuannya juga mulai bisa ia gunakan, salah satunya adalah kemampuan transformasi raja iblis.

"Aku tidak tahu pasti, tapi sepertinya dongeng-dongeng ini membuatku kembali seperti semula."

"Apa dongengmu juga membawa kembali kebodohanmu?"

Kali ini Yoo Joonghyuk yang bertanya di belakang Han Sooyoung, kemudian melanjutkan, "Terutama bagian dimana kamu yang suka membuang nyawamu untuk menyelesaikan sesuatu."

"..."

"Tidak masalah. Karena kali ini tidak akan aku biarkan itu terjadi." Yoo Joonhyuk mengangguk dan menjawab pertanyaannya sendiri, karena melihat Kim Dokja diam saja tidak memberikan jawaban.

"...tapi rencanaku selalu berhasil bukan?"

Kim Dokja hanya setengah bercanda ketika mengatakan itu, namun sepertinya dua orang dihadapannya tidak menganggapnya begitu. Kurang dari sedetik setelahnya Yoo Jonghyuk berjalan dengan cepat ke arah Kim Dokja, sementara Han Sooyoung sudah lebih dulu menarik kerah Kim Dokja dengan marah.

"Tidak ada ada yang namanya berhasil jika pada akhirnya kamu tidak ada di dalamnya, idiot!"

Han Sooyoung berteriak marah di hadapannya Kim Dokja, Yoo Joonghyuk mengambil kerah Kim Dokja dari Han Sooyoung dan tanpa aba-aba mulai menghajarnya. Kim Dokja terhuyung ke belakang karena pukulan Yoo Joonghyuk.

"Itu sakit bajingan! Aku hanya bercanda, sialan!"

Kim Dokja berteriak sambil menyeka ujung bibirnya yang sedikit berdarah. Yoo Joonghyuk sepertinya tidak peduli sama sekali, ia mendekat dengan kemarahan yang membara di matanya. Yoo Joonghyuk mulai mengeluarkan pedangnya kembali.

Sialan, bajingan di hadapan Kim Dokja benar-benar ingin membunuhnya. Kim Dokja mundur beberapa langkah. Kim Dokja memikirkan bagaimana dirinya bisa menghadapi bajingan mola-mola dengan pedang yang ditangannya. Dia sangat rentan, tidak ada sesuatu yang bisa digunakannya untuk menghadang ayunan pedang Yoo Jonghyuk. Jika itu adalah dirinya yang dahulu, paling tidak ia mempunyai Unbroken Faith tersimpan di saku mantel ruang miliknya. Kim Dokja tidak berhadap banyak, mendapatkan mantel ini kembali juga masih terasa keajaiban baginya. Tapi bagaimana jika ada kemungkinan, kemungkinan kecil saja, kalau pedangnya juga ada di sakunya? Kim Dokja tidak berharap lebih ketika ia merogohkan tangannya dimana dia biasa menyimpan pedangnya. Ketika melihat Yoo Joonghyuk ada di depannya dan bersiap mengayunkan pedangnya, Kim Dokja hampir menyerah, tapi kemudian tangannya merasakan sesuatu.

Long Lost Last Chapter for Omniscient Reader's ViewpointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang