Long Lost Last Chapter

1.9K 314 45
                                    

Bagian 4

Kehampaan itu perlahan bergetar, ada sesuatu yang satu-persatu mengisi dirinya. Apa ini? Dia tidak mengerti apa yang terjadi. Kim Dokja. Benar, dia adalah Kim Dokja. Dia tidak tahu apapun, tapi dia sadar bahwa dirinya adalah Kim Dokja walaupun dia tidak mengetahui apa itu Kim Dokja. Entah itu adalah nama barang, tempat, atau apa, kesadarannya mengatakan bahwa dia adalah sebuah entitas yang disebut dengan Kim Dokja.

Dia merasakan sesuatu, sebuah suara terdengar. Kim Dokja tidak mengerti suara apa itu, tapi sekarang dia mulai sadar bahwa ia mendengarkan menggunakan sesuatu yang disebut dengan telinga. Kegelapan pekat yang tidak pernah ia tahu ada kini mereda. Berkas cahaya redup ada disana, lalu dia bisa mengatakan bahwa sesuatu dibuka dan kini dia bisa melihat cahaya yang lebih terang dihadapannya. Cahaya itu berpendar diatas permukaan putih. Suara-suara yang ada masih terus terdengar begitu lembut mengalir.

Huh? Dia mulai merasa dia bisa menggerakan sesuatu, sesuatu yang kecil disebelahnya. Jari tangan. Jari tangan? Ah apa itu nama sesuatu yang bisa dia gerakan? Kim Dokja mulai berusaha mengendalikan apa yang dia bisa, kelopak matanya mengerjap beberapa kali. Lalu dia mulai menggerakan tubuhnya, membuatnya bisa terduduk. Pengelihatannya tidak jelas, dia hanya bisa melihat sesuatu yang pudar namun bersinar terang dari satu sisinya. Itu adalah salah satu hal yang menarik baginya.

Ada suara lain yang terdengar tiba-tiba, berbeda dari suara yang didengarnya selama ini. Suara itu datang dari sisi berlawanan dari asal cahaya itu datang. Dia memutar kepalanya, mencari sumber suara. Dia melihat sesuatu disana, tapi pandangannya terlalu pudar sehingga ia tidak tahu apa itu. Walaupun Kim Dokja tidak tahu apa-apa soal itu, ada sesuatu yang mengalir di dalam dirinya. Sebuah perasaan hangat yang asing tapi begitu menenangkan. Hatinya merasa senang dapat bisa merasakan hal seperti itu. Apapun yang ada di depannya pastilah sesuatu yang membuat Kim Dokja dapat merasakan hal itu. Tanpa dia sadari dia menggerakan ujung ujung bibirnya membentuk senyuman.

Hal berikutnya yang dia tahu adalah tangan-tangan tidak dikenal melingkari dirinya dimana-mana. Perasaan hangat itu mengalir semakin banyak memenuhi hatinya sampai rasanya ingin meledak. Perasaan yang sangat nyaman, Kim Dokja tidak keberatan sama sekali. Dia dapat melihat berkas-berkas cahaya sebelumnya diantara celah tangan-tangan itu, lalu ada sesuatu yang hitam dan gelap menghalanginya.

Merasakan semua hal itu Kim Dokja merasa ia harus melakukan sesuatu. Tapi apa? Demon King of Salvation. Tunggu dulu, apa lagi itu? Kesadarannya kembali memberitahukannya bahwa dirinya adalah sesuatu tentang Demon King of Salvation itu. Dorongan dalam hatinya untuk memberikan tanggapan tentang hal yang terjadi padanya semakin kuat, dia mencoba melakukan apapun yang ia bisa walaupun ia sama sekali tidak mengerti bagaimana cara kerjanya. Yang dia tahu adalah rasa hangat yang diberikan orang-orang ini terhadapnya, ia ingin mereka merasakan perasaan hangat yang sama.

Semuanya terjadi begitu cepat dan tiba-tiba, tapi dia tidak bisa mengeluh hal yang terjadi padanya. Perlahan pandangannya menjadi lebih jelas, begitu juga dengan suara disekitarnya yang mulai dapat dia mengerti. Dia juga melihat sesuatu berterbangan memenuhi ruangan, sesuatu itulah yang bersuara terus-menerus dari tadi.

Beberapa sosok berdiri disekitarnya, matanya menatap sosok asing itu tapi hatinya merasa seperti telah mengenal siapa mereka. Selama mereka mendatangkan perasaan menyenangkan itu Kim Dokja tidak akan keberatan. Sosok-sosok itu mengeluarkan suaranya seolah ditunjukan padanya, Kim Dokja tidak mengerti tapi dia menyukai mendengarnya jadi dia akan tersenyum sesekali. Suara dari sosok itu yang paling dia sukai adalah suara salah satu yang berwarna hitam gelap ketika melangkah mendekatinya. Tapi dia tidak mendengar suara yang sama setelahnya.

Sosok di ruangan itu semakin lama semakin bertambah, berbagai suara yang berbeda dapat di dengarnya dan mulai mengerti kalimat-kalimat yang mereka katakan. Dia beralih pada sesuatu yang masih melayang mengelilingi ruangan, terus mengeluarkan suaranya dan Kim Dokja mendengarkannya. Suara-suara itu bercerita, dia tidak tahu apa tapi dia mendengar namanya tersematkan di dalam cerita-cerita itu. Lalu ada nama-nama lainnya yang tidak ia kenal tapi terasa menyenangkan. Dia terus mendengarkan dan mulai mengumpulkan informasi. Ada suara yang mengatakan bahwa dia adalah seorang raja di dunia tanpa raja, ada juga yang mengatakan dia adalah inkarnasi pertama yang menetaskan telur dokkaebi, dan masih banyak lagi.

Long Lost Last Chapter for Omniscient Reader's ViewpointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang